Aku bagai air tenang tak beraturan
Aku slalu mengikuti arus
Lurus dan apa adanya
Saat ini ku ingin berontak
Belok arah atau kemana sajaNow playing "Sheila on7-Lihat,Dengar,Rasakan"
"Kamu kenapa sih harus berantem sama dia?"pertanyaan yang enggan dia tanyakan tapi harus di ungkapkan juga
"Aku sebenernya nggak pengen berantem sama dia tapi...."dara mengelak
"Tapi apa.....?"sahut nevin tak kalah emosi
"Dia yang duluan vin"Saat ini nevin membawa dara ke sebuah taman untuk ngobrol soal tadi.
(Nggak mungkin)batin nevin
"Tapi seenggaknya kamu harusnya bisa nenangin dia ra?"balas nevin agak melunak
"Jadi menurut kamu aku yang salah...?"pekik daraDara menoleh"disini aku lho korbanya vin, liat pipi aku" dara menoleh pada nevin sambil menunjuk pipinya "aku yang di tampar sama dia"
Nevin menoleh sebentar "tapi dia nggak mungkin tega kayak gitu tanpa alasan?"
"Kamu belain dia?"tanya dara sarkatis
"Bukan ra...aku..."
"Terus apa?...."dara masih tak terimaNevin menghela nafas panjang "oke aku minta maaf, aku nggak maksud...."
"Ah udah lah aku mau pulang aja"dara berdiri dan akan beranjak pergiHal yang paling di benci nevin adalah sikap dara yang seperti ini, egois dan tak mau mendengarkan penjelasan dari orang lain. Nevin hampir lelah dengan semuanya, tapi apapun yang terjadi dia tak bisa mengelak.
"Tunggu.."nevin menahan lengan dara "aku anter ya?"
"Aku bisa sendiri"tolak dara
"Tapi aku harus nganter kamu, aku nggak mungkin biarin kamu pulang sendiri""Hmm... ya udah..."
Nevin berdiri menjajarkan jalanya dengan dara"aku minta maaf ya?"
"Hmm...."dara menjawab dengan gumaman kecil"Aku nggak maksud kayak gitu, tapi kalian kan temen harusnya kalian itu nggak berantem" nevin memberi jeda "tadi untung aja aku kerumah kamu terus kata papa kamu, kamu lagi kerumah angel jadinya aku susulin" tak ada jawaban berarti dari dara sepertinya nevin seolah bicara sendiri
Oh Tuhan berikan hambamu kesabaran (batin nevin)
"Maaf ya?"itu kata pertama yang di ucapkan dara setelah kediamanya dari tadi
"Eh....buat apa ra?"nevin mengernyitkan dahi, bingung
"Ya maaf kalau aku udah marah sama kamu vin?"
"Ohh...iya gapapa ra, aku nggak ambil hati kok"
"Harusnya...."kalimat dara sengaja di gantungkan
"Udah gapapa pulang yuk"ajak nevin pada daraPantes ya angel sayang banget sama kamu vin, kamu baik banget"gumam dara lirih
"Apa ra?"
"Oh bukan apa-apa vin"Tak ada obrolan selama perjalanan pulang, nevin diam karna bingung sedangkan dara mungkin masih kesal.
********
Angel terduduk di meja belajarnya, dia sangat-sangat lelah. Bulir bening tiba-tiba menetes dari matanya lagi. Lalu tangan kananya meraih notebook kecil miliknya.
Dia menerawang kosong kearah depan, dan mulai membiarkan pena di tanganya bergerak mengikuti suara hati.
Dear hati
kenapa awan gelap merasuki mu lagi
Tak bisakah kau berwarna sedikit saja
Kelamnya malam ini tak dapat mengalahkan kelamnya dasar mu
Dear hati
Aku tak minta bahagia yang berlebih
Hanya,
Bisakah jangan biarkan dilema kau rasakan lagiAngel menghembuskan nafas panjang, lalu dia meyandarkan kepalanya di meja. Hanya itu yang bisa dia lakukan, dia tak ingin di anggap rapuh oleh siapapun yang melihatnya seperti ini. Tak terasa, waktu berlalu cepat dan angel terbangun di pagi hari masih menyandar di atas meja.
"Hoammm...."helaan nafas panjang terdengar, angel terbangun sambil meregangkan tangan serta otot lehernya yang kram
Dia tersentak kaget ketika melihat jam dinding, tak butuh waktu lama untuknya bersiap berangkat sekolah.
Ya...cewek sesederhana dia tak butuh make up."Pagi bunda"sapa angel sambil mencium pipi kiri ibunya
"Pagi sayang"bunda tersenyum
"Eh ya bund, mulai sekarang angel bakal pulang agak telat soalnya angel udah aktif ikut ekskul"terang angel sambil memasukkan potongan roti ke mulutnya
"Iya sayang"Angel berdiri "makasih ya bund, bunda pengertian banget"angel memeluk ibunya
"Kamu tuh ya, kalau ada maunya aja muji-muji bunda"kata bunda setengah menggoda
Angel tersenyum simpul"hehehe....bukan gitu, eh ya udah angel berangkat ya bund?"
"Hati-hati ya"
"Siap bunda"angel berpamitan lalu mencium punggung tangan bundaSepertinya pagi cerah angel sudah kembali atau itu hanya ke pura-puraan sementara. Tapi yang pasti, angel sudah sedikit terlihat seperti dulu.
Angel berdiri di pinggir jalan menunggu angkutan umum, sambil sesekali mengeluarkan ponselnya dari saku untuk melihat waktu. Tak berapa lama ada yang mendekatinya.
"Berangkat yuk"pinta seorang cowok
Angel mendongak kearahnya"eh alfian, ngapain?"
Alfian mengernyitkan kening"tumben panggil pake nama lengkap"
"Kamu tuh maunya di panggil apa sih? Fi gag boleh, eh alfian juga nggak boleh"
Alfian mendengus kesal"ya udah berangkat aja yuk, udah siang"
"Ayok deh"angel mendekati alfian lalu menaiki jok belakang motornyaBelum juga menyalakan motor, datang seseorang dari arah lain . Dia menghentikan motornya di depan motor alfian.
Angel melihat kearahnya"eh jul, ada apa?"tanya angel ringan
"Eh ngel, tadinya mau ngajak bareng tapi kamu udah ada yang jemput"terdengar dari suaranya julian sedikit kecewa
Angel menunjukkan wajah penyesalan"yahh...maaf deh jul, kenapa nggak bilang dulu kalau mau ngajak bareng"
"Iya gapaga kok santai aja"
"Kita berangkat bareng aja deh, kan kita searah ya kan fian"kata angel meminta persetujuan dari alfian
"Iya"alfian mengangguk sebentar lalu memakai helmya"Ya udah kamu duluan, aku bakal ngikutin kamu dari belakang"kata julian yang memakai helmya yang sedari tadi dilepas
Alfian putar arah dan membelakangi julian lalu melajukan motornya, julian berhenti sejenak. Seharusnya dia yang bersama angel, harusnya dia tidak terlambat. 5 menit keterlambatan yang di sesalkan julian
"Dia sering jemput kamu ngel?"itu kalimat pertama yang di ucapkan alfian dalam perjalanan
"Mm..siapa?"
"Cowok tadi"jawab alfian gemas karena angel kurang peka
"Ohh..julian? Nggak juga sih, cuma beberapa kali dia nganter aku pulang"
"Ohhh...gitu"jawab alfian singkat
"Emang kenapa fi??!
"Gapapa sih ta...."
"Ohh..."jawab angel singkatAlfian beberapa kali mengamati cowok di belakangnya lewat spion motornya. Kenapa dia tak menyalip atau berada di depanya, padahal alfian melaju di bawah rata-rata. Apa yang ingin dia perhatikan sebenarnya.
Angel turun dari motor setelah sampai di depan parkiran"thank's fian!"
"Iya sama-sama, tunggu aku ya kita masuk kelas bareng"
"Oke gue tunggu disini"berbarengan dengan itu julian baru saja tiba lalu dia tersenyum menyapa angel"Yuk ngel"ajak alfian yang sudah keluar dari tempat parkir
"Bentar tunggu julian dulu"
"Ohh"jawab alfian malas
"Itu dia udah mau jalan kesini"Sekarang angel berada di tengah-tengah alfian dan julian"yuk fi, jul"
Julian menoleh sebentar"eh gue duluan ya, ada urusan soalnya"
"Oh ya udah"
Julian menepuk pundak angel"bye"
Angel tersenyum singkatSetelah tinggal berdua, alfian mulai membuka obrolan "itu ngel, gue...yang soal"alfian tergagap bingung
Seolah mengetahui gelagat alfian"Soal kemarin?"jawab angel to the point
Degg,
"Iyah, itu nevin...?"
"Udah fi, jangan ngomongin dia lagi aku nggak suka"Alfian tak suka melihat angel seperti ini lagi, sebenernya dia tak tega membicarakan soal nevin lagi. Tapi dia juga ingin bilang bahwa yang menyuruhnya menemani angel kemarin adalah nevin. Tetapi, melihat reaksi angel barusan membuat alfian mengurungkan niatnya.
Angel apa ini berarti kamu udah nggak suka nevin lagi??(batin alfian)
Vomment ya, biar tambah semangat nulisnya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel tak bersayap
Fiksi Remajadi dunia ini tak pernah ada yang sempurna tapi Angel terlalu naif untuk mengetahui bahwa di luar sana masih banyak hal menyakitkan yang bisa terjadi. kapanpun, dimana pun hal tak terduga bisa terjadi. ingin sekali dia kembali ke masa dimana hidupnya...