Bab 40

1.5K 126 0
                                    





Agustus 2002

"Apa yang ibumu katakan saat melihat gaunmu?" Hermione bertanya, saat ia merapikan gaun Ginny.

Ginny tertawa saat melihat dirinya di cermin. "Dia marah, jelas," Mengenakan gaun pengantin pendek tidak tepat, "Kuingatkan saja bahwa aku sudah menikah secara teknis sehingga tidak masalah dengan jenis pakaian yang kikenakan."

"Aku tidak yakin ibumu akan setuju dengan itu," Hermione menjawab membuat Ginny tertawa lagi dan mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.

Si kepala merah berpytar dan tersenyum. "Oke, kurasa aku sudah siap."

Hermione tersenyum pada temannya. "Kau terlihat cantik, Gin," katanya.

Senyum Ginny tumbuh dan dia memeluk Hermione erat-erat. "Terima kasih telah melakukan ini bersamaku."

Hermione melepas pelukannya dan menyingkirkan rambut yang dikeriting di belakang telinga Ginny. "Aku tidak akan melewatkannya meskipun aku memiliki hal penting di seluruh dunia."

Ginny terkikik. "Maaf."

Hermione menggelengkan kepalanya dan mengaitkan lengannya dengan tangan Ginny. "Siap?"

Ginny tersenyum dan mengangguk. "Harus."

Pernikahan Ginny dan Neville singkat dan sederhana, seperti yang mereka inginkan. Molly, tentu saja, bersikeras mengadakan pernikahan besar tapi pasangan itu menggandeng tumit mereka dan meyakinkan Mrs Weasley bahwa pernikahan besar itu tidak perlu dilakukan -- lagipula, mereka sudah menikah. Sebagai gantinya, pernikahan diadakan di depan teman dan keluarga terdekat mereka di The Burrow saat Arthur dan Molly menangis, Augusta berseri bangga, dan Harry melakukan yang terbaik untuk memimpin pernikahan tanpa tersandung pada perkataannya. Saat upacara selesai, ada tarian, tawa, dan makanan yang melimpah saat pernikahan berlangsung sampai dini hari.

Ketika Harry dan Hermione akhirnya kembali ke rumah, Teddy tertidur dalam pelukan Harry, para peri semua telah pergi tidur tapi tidak tanpa meninggalkan nampan berisi biskuit dan teh untuk pasangan itu. Saat Harry membawa Teddy ke tempat tidur, Hermione mengganti pakaiannya dan masuk ke jubah Harry (yang jauh lebih besar dan jauh lebih hangat daripadanya) dan memakan biskuit sementara Harry berjalan kembali ke ruangan dan berganti baju. "Malam ini menyenangkan," kata Hermione sambil melihat Harry melempar dasi ke lemari.

Dia tersenyum dan mengangguk. "Aku senang untuk mereka," katanya. Hermione mengangguk setuju.

Harry meraih biskuit dan menggigitnya. "Meski, kuakui, bagaimana bisa mereka menahan pernikahan mereka begitu lama sebelum ledakan besar saat makan malam itu sangat menakjubkan bagiku."

"Kau tahu Augusta sudah tahu beberapa bulan sebelum Gin dan Neville memberitahunya?" Hermione berkata.

Mata Harry melebar. "Apa?"

Dia mengangguk. "Rupanya, Neville sempat lupa menggunakan glamour di tangannya sehingga cincin kawinnya terbuka."

"Dan dia baik-baik saja dengan fakta bahwa mereka tidak memberitahunya?"

Hermione mengangkat bahu. "Rupanya, Augusta mengerti keinginan mereka untuk tetap diam dan tidak terlalu peduli sehingga mereka tidak mengatakannya pada awalnya."

"Seperti bicara tentang perbedaan siang dan malam antara dia dan Molly," renung Harry.

Hermione tertawa, menyebabkan Harry tersenyum. Dia menghampirinya dan mencium keningnya. "Aku mencintaimu, kau tahu," katanya.

"Aku tahu," jawab Hermione. Dia mencium bibirnya dengan lembut, jari-jarinya perlahan menembus rambutnya. "Aku juga mencintaimu," jawabnya.

Harry menciumnya lagi lalu mengangkatnya dengan gaya pengantin, membawanya ke tempat tidur di mana dia membuktikan kepadanya betapa dia mencintainya sepanjang hidupnya.

What Comes Next? ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang