Dua Puluh Tujuh

1.8K 151 5
                                    

Aku terbangun oleh aroma pancake buatan ibuku yang khas. Aku langsung terduduk di tempat tidurku dan mengerjap-ngerjapkan mataku menyesuaikan dengan cahaya matahari yang mengintip dari jendela kamarku.

Hari ini aku resmi berumur 18 tahun

Aku segera mengenakan mantel kamarku dan keluar dari kamar. Sementara menuruni tangga rumahku, aku mendengar suara yang tidak asing bagi telingaku.

"Masakan anda enak sekali Mrs. Sullivan"

"Neal?" Aku memanggil dan pemilik suara itu berbalik dan tersenyum lebar melihatku

"Ini dia yang berulang tahun!! Selamat pagi Rere"

Ibuku tersenyum geli mendengar nama panggilan baruku dan mengeluarkan setumpuk pancake yang masih berasap

"Selamat pagi sayang" katanya seraya meletakkan sepiring pancake itu di meja dan mendekatiku untuk memberiku ciuman di pipi "selamat ulang tahun"

"Terima kasih Mom" aku membalas ciumannya "Dad dimana?"

"Pria keras kepala itu, ia buru-buru ke kantor karena ia ditelepon atasannya semalam. Padahal aku sudah mencegahnya karena hari ini hari spesialmu" Mom menjelaskan sambil cemberut

"Ia hanya menjalakan kewajiban sebagai kepala rumah tangga Mom" aku merangkulnya dan menunjuk makhluk yang masih menatapku dari tadi "apa yang dia lakukan disini?!"

"Sarapanlah dulu, nanti dia akan menerangkannya nanti" Mom melepas celemeknya "aku akan menyiram tanaman dibelakang, kalau-kalau kalian membutuhkanku"

Begitu bayangan Mom menghilang di balik pintu belakang, aku langsung berkacak pinggang dan memandang penuh penghakiman ke arah Neal

"Jangan seenaknya muncul begitu saja di rumahku setelah kau lenyap ditelan bumi selama berminggu-minggu!!" Tukasku. Neal terekekeh

"Santailah Rere, dengarkan ibumu, makanlah dulu sebelum kusikat seluruh pancake ini"

***

Aku tidak percaya aku berhasil dibujuk Neal untuk berganti pakaian karena ia akan mengajakku berjalan-jalan. Aku juga kesal karena Mom tidak berbuat apa-apa tentang hal ini.

"Kita mau kemana?" Tanyaku dengan nada ketus

"Nah..nah.. Jangan begitu. Ikut saja aku" Neal langsung menggandeng tanganku dan menyeretku ke dalam mobilnya

"Kalau Val tahu, ia tidak akan senang melihatku bersama-sama denganmu" ancamku

"Tenang saja, ini justru permintaan dari dia" kata Neal pelan.

Aku terdiam. Ini perintah Val? Apakah ia akan mengadakan pesta kejutan untukku? Aku sudah semerah kepiting rebus sekarang. Aku melihat ke arah Neal berharap mendapat petunjuk, tapi ia hanya menoleh ke arahku, mengeluarkan senyumnya yang menyebalkan dan mengecup keningku

"Selamat ulang tahun Rere"

***

"Ini dimana?" Aku mulai tidak sabar. Kami sudah berkendara selama sejam dan tidak ada arah yang jelas. Aku mulai gelisah dan Neal tetap diam saja. Aku merengut kesal

Suara pesawat yang kencang menghilangkan konsentrasiku. Aku menoleh ke atas dan melihat badan pesawat yang sedang meluncur turun searah dengan mobil kami. Lalu aku melihat penanda jalan yang membuatku sadar tujuan kami.

"Kau membawaku ke bandara?!" Aku hampir memekik

"Sudah kubilang berkali-kali, ini adalah permintaan Vaclav" ucap Neal sedikit kesal.

Apa-apaan Val? Protesku dalam hati. Kuharap ia tidak mengajakku terbang naik pesawat karena aku akan mengamuk. Kami sudah tiba di bandara dan setelah memarkir mobilnya Neal mengajakku ke arah keberangkatan. Aku berjuang menjaga diriku tidak kalut.

Reversed TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang