PART 3

195 59 47
                                    

"Gue memang suka berpindah-pindah tempat setiap waktunya.
Tapi, gue gak mau waktu dan tempat pindahkan hati gue ke lain orang"

-Wonderful Feelings-






Pagi itu, siswa siswi SMA 75 telah berdatangan satu per satu. Ada yang datang menggunakan kendaraan pribadi, ada juga yang menggunakan angkot. Bukan hanya itu saja, ada juga beberapa siswa yang datang bersama pasangannya.

Setelah kejadian di toilet tadi, Jenni langsung kembali ke tempat duduknya tadi. Rencananya untuk ke toilet pun dibatalkan. Ia merasa sangat malu pagi itu. Bahkan, karena sangat malu, Ia tak lagi memedulikan pandangan dari siswa siswi lain yang berlalu lalang di depannya.

Ia pun memutuskan untuk bermain gadget kesayangannya kembali. Sama seperti anak-anak seusianya, Ia memutuskan untuk memanjakan matanya di Instagram. Ia melihat beberapa foto yang di-post oleh teman-temannya.

"Wahh, mereka pergi jalan-jalan setelah gue pindah. Jahat amet jadi temen. Gue coment ah"

Jenniferiyanti : Wah jahat amet lu pada. Lu jalan pas gue udah pindah:") @Revangeli @Indisrianti @Dhira_myst

Setelah meng-coment salah satu post Sri, sahabatnya sewaktu SMA, Ia langsung membuka aplikasi LINE yang sudah terinstal di gadgetnya. Tanpa pikir panjang, Ia pun segera membuka grup bernama "Cewek Zaman Now"

Cewek Zaman Now (4)

Jenni : Jahat lo pada :" Dulu waktu gue masih di Bandung, jarang banget kita jalan:"

Reva, Sri, dan Ira memang adalah sahabat Jenni sewaktu SMP dan SMA. Meskipun Jenni juga baru sekolah di Bandung saat kelas 3 SMP, mereka bersahabat dengan sangat baik. Mereka juga sempat bersekolah bersama saat SMA. Bahkan, mereka sering melakukan hal-hal yang tergolong 'tidak wajar' bersama sama.

Mereka bahkan pernah mengerjai junior mereka saat SMP. Hari itu, mereka mengadakan Diksar (Pendidikan Dasar) bagi junior-junior yang ingin masuk dalam ekstrakurikuler Vokal.

Karena acara ini bersifat wajib, mereka semua terpaksa mengikuti setiap rangkaian acaranya, termasuk jurit malam. Namun, para junior tak diberi tahu akan rangkaian acara yang satu ini. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Jenni dan para sahabatnya yang merupakan salah satu anggota ekstrakurikuler vokal.

Ketika jurit malam telah tiba, Jenni dan semua sahabatnya pun bergegas mengenakan segala properti yang telah mereka siapkan. Reva bergaya seperti kuntilanak, Sri bergaya seperti tuyul, Ira bergaya seperti pocong, dan Jenni bergaya seperti anjing.

Sesuai rencana mereka, Jenni, Reva, Sri, dan Ira berhasil menakut-nakuti seluruh junior mereka. Ada yang nangis, ada yang pipis di tempat, ada juga yang dimarahi karna tertawa ketika melihat gaya Jenni.

Untuk beberapa saat, Jenni kembali bernostalgia tentang kebodohan yang pernah mereka lakukan bersama-sama. Ia rindu masa lalunya yang sangat menyenangkan itu. Kalau bukan karna papanya, mungkin Ia tak mau pindah ke Makassar saat ini. Ia merasa sudah sangat nyaman di sana. Hal ini sama saja seperti Ia dipaksa pindah ke lain hati meskipun sudah nyaman di hati orang lain.

Setelah bernostalgia untuk beberapa saat, Ia pun kembali melirik ke gadget miliknya. Namun, coment ataupun chat darinya belum digubris sama sekali oleh ketiga sahabatnya itu. Ia pun hendak menyimpan gadgetnya di dalam sakunya.

Wonderful FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang