Part 17 - Villa

3.1K 199 7
                                    

Kyuhyun melepaskan pelukannya lalu menangkup pipi Myunghee dengan kedua tangannya, mengusap bekas air mata gadis itu yang membasahi pipi putihnya. Hidung Myunghee terlihat memerah karena sehabis menangis.

"Sudah merasa lebih baik?" tanyanya dengan suara lembut.

Myunghee mengangguk sebagai jawaban. "Maaf, bajumu jadi basah." ucap Myunghee merasa bersalah saat melihat baju bagian depan Kyuhyun basah akibat air matanya.

"Tidak perlu memikirkan hal itu. Aku bisa menggantinya lagi," sahut Kyuhyun sambil tersenyum menenangkan.

"Setelah yang ku katakan, apa sekarang kau masih menginginkanku? Aku tidak akan heran jika sekarang kau menganggapku gadis yang menjijikkan," lirih Myunghee. Gadis itu menundukkan kepalanya tidak sanggup untuk menatap wajah Kyuhyun.

Kyuhyun mengangkat dagu Myunghee meminta agar gadis itu menatapnya. "Bukankah dari awal sudah ku katakan? Apapun yang kau katakan, semua itu tidak akan pernah mengubah pandanganku terhadapmu. Apa kau berpikir bahwa aku akan merasa jijik padamu? Tidak, Myunghee! Saat aku mendengar ceritamu, aku justru merasa marah.

Pria yang memperkosamu dan memperlakukanmu seperti budak seksnya, bajingan seperti dia sama sekali tidak pantas untuk hidup di dunia ini. Aku hanya merasa menyesal.

Menyesal karena saat itu aku belum mengenalmu, karena jika tidak ku pastikan dia akan menyesal karena sudah dilahirkan ke dunia ini. Tapi...Bukankah aku sama saja seperti bajingan itu?"

Kyuhyun tersenyum lemah pada Myunghee, menatap gadis itu dengan tatapan sendunya.

"Tidak! Itu tidak benar. Kau berbeda dari pria itu. Kau sama sekali tidak menyakitiku, Kyuhyun."

Myunghee menggeleng sama sekali tidak sependapat dengan ucapan Kyuhyun yang menyamakan dirinya dengan kakak tirinya.

"Ya. Kami sama, Myunghee. Aku juga menidurimu padahal di antara kita masih belum ada ikatan yang pasti. Dan itu sama saja aku dengan memanfaatkanmu untuk kesenanganku sendiri yang berarti aku juga memperkosamu. Hanya saja perbedaannya, aku tidak melibatkan kekerasan di dalamnya."

"Kau sama sekali tidak memanfaatkanku, Kyuhyun. Kita melakukannya karena kita sama-sama menginginkannya dan ini untuk kesenanganku juga. Dan yang terpenting adalah kau sama sekali tidak menyakitiku.

Jadi, berhentilah menganggap bahwa kalian sama. Kau dan dia berbeda. Meskipun hubungan kita masih belum jelas, setidaknya kau ingin mencobanya, bukan?"

Kyuhyun kembali menarik Myunghee ke dalam dekapannya. "Oh, Myunghee! Kau adalah milikku. Aku akan berusaha membahagiakanmu dan juga melindungimu. Dan aku mohon padamu, jangan pernah meninggalkanku! Aku tidak ingin ditinggalkan, tidak ingin."

Myunghee terenyuh mendengar permohonan Kyuhyun.

Bagaimana mungkin Myunghee bisa menolak saat Kyuhyun memohon dengan suara lirihnya seperti itu? Untuk beberapa saat Myunghee melihat Kyuhyun seperti anak kecil yang begitu rapuh dan rentan.

Dan saat itulah Myunghee tahu, bahwa dirinya tidak akan pernah bisa meninggalkan pria itu. Ia rela melakukan apapun demi Kyuhyun, untuk membahagiakannya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Tidak akan." sahut Myunghee balas memeluk Kyuhyun, mengelus rambut coklat gelap milik pria itu dengan gerakan lembut.

'Apa kau akan tetap berkata seperti itu jika kau mengetahui kebenarannya, Myunghee? Aku tidak ingin kehilanganmu, karena aku tahu bahwa aku membutuhkanmu.'

.

.

.

Myunghee bisa mencium aroma manis dari arah dapur saat ia berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah. Dan tiba-tiba saja perutnya bergejolak oleh rasa lapar.

[IWY #1] I Want You To Be Mine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang