Ke-5: Penyihir Petir

4K 163 30
                                    

SETELAH pertarungan selesai dan dinyatakan seimbang, kerumunan penonton bubar. Tigreal dan Zilong duduk bersama di lapangan, masih terasa lelah, dan pastinya sakit. Layla menghampiri mereka berdua.

"Ini temanku, namanya mbak Layla," ujar Zilong ketika Layla datang.

"Layla saja," sanggah Layla, cepat. Zilong nyengir. "Apa kamu buta? Segini mudanya dipanggil mbak," dia manyun.

Lelaki besar itu pun membuka mulut. "Namaku Tigreal," ucapnya tenang, tidak seperti tadi di waktu pembuka pertandingan. "Salam kenal".

"Ya, salam kenal juga, mas bro!" kata Zilong disertai senyum konyol.

"Mas bro?" tanya Tigreal, heran.

Sebelum Zilong membuka mulutnya lagi, Layla menjitak kepala Zilong. "Gimana kalau kita ngobrol di tempat yang layak aja?" ajak Layla, sedangkan Zilong mengusap kepalanya pelan disertai suara 'aww' kecil.

Tigreal lalu membawa mereka ke sebuah penginapan sederhana, untuk meredakan rasa sakut, rasa capek, dan rasa lapar. Setelah kebutuhan mereka terpenuhi, mereka berkumpul di kamar yang, agak luas. Lalu Tigreal menjalankan apa yang perlu dijelaskan.

"Zilong..," panggil Tigreal, ".. Aku pikir mencari lawan kuat itu sulit, tapi aku salah. Ternyata banyak orang kuat berkeliaran di dunia ini".

Pemuda berambut panjang itu mengangguk-angguk bangga.

"Dan maaf..," lanjut Tigreal pelan, ".. Hadiahnya akan kau peroleh setelah melakukan perjalanan bersamaku," tambah Tigreal.

Pikiran Layla dan Zilong entah mengapa, sinkron. Yang mereka pikirkan adalah tempat itu.

"Apa tujuan lo pergi ke sana?" tanya Zilong, berusaha agar tidak berburuk sangka terlebih dahulu. Tigreal merasa bingung, tapi akhirnya terlihat paham.

"Baguslah kalau kalian sudah paham kemana kita akan pergi, aku tidak perlu menjelaskannya lagi," kata Tigreal dengan nafas lega.

Yang tadinya sedang duduk, Zilong kini berdiri, "Yang gue tanya tuh apa tujuan lo, ke sana?" kali ini Zilong berbicara agak keras dengan penekanan di kata terakhirnya.

Tigreal mengerutkan alisnya, "Tentu saja untuk berburu serigala itu," kata Tigreal heran, seperti menjawab pertanyaan seseorang yang bertanya apakah dia manusia. "Berita ini sudah tersebar bahkan sampai ke kota ini yang bukan bagian dari kerajaan kami".

Layla dan Zilong saling pandang. Lalu melihat ke Tigreal bersamaan. Tigreal tambah dibuat bingung oleh kedua orang itu.

"Ah ya, kami minta maaf, kami salah kira soal itu, hehe, " ujar Layla dengan tertawa yang di buat-buat. "Kami kira kamu mau ke Land of Dawn," tambah Layla lega. Tigreal untuk sesaat memicingkan matanya.

"Jadi..," Zilong mencoba mengalihkan tema pembicaraan, ".. Ada apa dengan serigala itu?"

Tigreal menjelaskan bahwa belakangan ini, penduduk kerajaan asalnya sering di serang oleh serigala. Bukan segerombol serigala. Tapi satu serigala yang buas, besar, dan berbulu (ya iyalah). Kerajaan meningkatkan penjagaan wilayah siang malam. Tapi tetap serangan itu masih terjadi. Bahkan jumlah serangan meningkat. Dan mirisnya, orang-orang yang diserang tidak pernah terlihat lagi. Setiap pos penjagaan selalu diisi oleh orang-orang kuat dari prajurit kerajaan. Ketika mereka melihat serigala itu, mereka mencoba untuk membunuh serigala itu. Tapi entah bagaimana caranya serigala tersebut bisa melawan dan berhasil lolos. Hingga akhirnya Raja merasa resah dan memerintahkan seorang pengelana yang ternyata adalah seorang pemburu untuk melacak serigala tersebut.

Singkatnya, si pemburu berhasil mengetahui tempat si serigala selalu bersembunyi. Dan Raja memerintahkan sepasukan prajurit hebat untuk datang ke tempat tersebut. Namun si pemburu menyarankan agar tidak datang ke tempat tersebut. Serigala itu, sangat berbahaya, ujar si pemburu. Si pemburu lalu memperlihatkan luka sobekan di dadanya yang di sebabkan oleh serigala tersebut, untuk meyakinkan sang Raja. Si pemburu memberi saran agar membawa penyihir. Namun di kerajaan itu tidak terdapat seorang penyihir, jadi sang Raja tetap mengirim prajurit-prajurit pilihannya ke sana. Dan si pemburu tidak pernah terlihat lagi di kerajaan itu.

Land of Dawn: Mobile LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang