"GUE menolak!" lelaki berambut pirang dengan sarung tangan besi berdiri.
"Untuk apa kita ngelaku'in ini?! Bertarung ngelawan temen sendiri?! Gak ada gunanya! Unfaedah!" teriak lelaki itu, menunjuk ke arah CS.
Gatotkaca hanya diam melihat adegan itu. Lalu berdiri juga perempuan yang tadi pagi bertarung, Layla.
"Ya! Untuk apa kita bertarung? Kita hanya dijadi'in bahan hiburan buat orang itu!" pekik Layla.
"Tapi aku membutuhkan cahaya itu, tak peduli apa pun yang akan terjadi..," ujar lelaki besar kekar berkulit merah yang berdiri, ".. jika untuk mendapatkan cahaya itu aku perlu untuk membunuh saudaraku, aku lakukan."
Lelaki merah dan lelaki rambut pirang itu saling tatap. Mata mereka tampak tidak bersahabat.
Sementara itu, Gatotkaca memperhatikan CS yang bahunya bergerak tertahan, menahan tawanya. Ini memang menyebalkan.
"Nah, Alucard," ujar CS. "Aku sudah menjanjikan ini pada kalian yang datang ke tempat ini, jika kalian mengikuti apa yang telah aku siapkan."
Lelaki pirang itu diam dengan wajah geramnya.
"Jadi, apa pilihanmu?"
Tanpa menunggu jawaban, CS berkata lagi. "Aku jamin bahwa tidak akan ada yang mati dalam permainan ini, rasa sakit dalam permainan ini pun aku hilangkan, apa salahnya 'kan?"
Lelaki itu terdiam. Tanpa berbicara.
"Baiklah, silahkan memasuki pintu sesuai dengan warna tim masing-masing," kata CS, dengan nada riangnya.
Karena tidak memiliki pilihan lain, nama-nama yang tadi disebutkan berdiri dan berjalan ke arah dua pintu berwarna yang berbeda.
"Semoga beruntung," ujar Sun ketika Gatotkaca hendak berdiri.
"Ya," Gatotkaca mengangguk pelan.
Dia pun berjalan ke pintu berwarna merah, beserta lelaki berambut pirang tadi, dan tiga lainnya.
Gatotkaca melihat layar besar di atas pintu itu menunjukkan foto orang-orang yang akan bertarung.
Lima foto di atas dan lima foto di bawah, di tengah-tengah ada tulisan "vs", dan di bawah setiap foto ada namanya.
Lelaki itu melihat fotonya yang tampak garang di bagian bawah.
Pintu merah dihadapannya terbuka otomatis secara menyamping. Begitu pula pintu biru yang tidak begitu jauh.
Orang-orang pun mulai memasukinya.
Ketika kakinya memasuki ruangan dibalik pintu itu, mata Gatotkaca melihat cahaya putih yang menyilaukan untuk sesaat.
Detik berikutnya, terdengar suara seorang perempuan.
"Welcome to Mobile Legends! Five seconds for the enemy reach the battlefield, smash them!"
Entah mengapa, Gatotkaca memahami apa yang dikatakan suara tersebut. Suara itu terdengar seperti, 'Selamat datang di Mobile Legends! Lima detik untuk musuh memasuki arena pertandingan, hajar mereka!'
Gatotkaca berdiri di atas lantai batu sebuah altar bersama empat orang lainnya. Mereka berlima berdiri di belakang benda besar berwarna yang melayang di atas kolam kotak yang berisi cahaya merah.
"Bagi kalian yang tidak mempunyai kekuatan sihir, aku telah menanamkan pada kalian sirkuit sihir agar bisa bergerak di ruang virtual ini, jadi jangan takut mengalami lag," suara CS terdengar menggema di langit-langit. "Namun jika kalian mengalami lag, berarti ada yang salah dengan sirkuit sihir kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Land of Dawn: Mobile Legends
Fantasy[Buku Ke-1] Tentang keinginan, dan cara mendapatkannya di Land of Dawn.. *Mobile Legends by Moonton Game Developer