Ke-30: Memasuki Kekacauan

882 89 40
                                    

"APA-APAAN mereka?!" pekik beberapa orang.

Manusia tulang itu berjatuhan ke tanah, lebih tepatnya ke kawasan mansion dan markas, dan menimbulkan bunyi patah tulang hanya saja ribuan tulang yang patah dalam waktu yang sama.

"Aku harap tulangku tidak akan seperti itu nanti," keluh Layla pelan.

"Hey, itu kan..," Hylos, si kuda setengah manusia menyipitkan matanya, ".. Spartoi?"

"Huh?" Zilong menghampiri Hylos.

"Kau tau sesuatu?" tanya Zilong.

Hylos mengangguk. "Dari tempat asalku, mereka disebut pasukan Spartoi. Mereka tercipta dari gigi naga yang ditanam di tanah. Lalu..," Hylos berhenti sambil mendengarkan suara ribuan tulang yang jatuh dari langit.

"Apa?" Zilong tidak sabar mendengar kata Hylos yang tertunda.

".. mereka sulit dikalahkan," tutup Hylos, menyelesaikan ucapannya.

Sementara banyak yang tertegun dengan pemandangan itu, Argus meminta Gatotkaca agar tidak menindihnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Argus mencoba berdiri sambil menahan rasa sakit di punggungnya.

Dan ketika Argus melihat ribuan, bahkan jutaan tulang jatuh dari pusaran angin besar, dia melangkahkan kakinya ke belakang.

"Apa-apaan itu?!"

Gatotkaca mencoba mengatur nafasnya karena energinya terkuras saat bertarung dengan Argus. "Entahlah, yang jelas itu buruk."

Namun berbeda dengan para Maya, mereka berdiri dan melangkah maju ke depan. Tanpa bicara apa pun. Lalu, terlihat pasukan Maya itu merapatkan jari-jari tangan kanannya, dan energi berwarna biru keluar dari tangan mereka. Membentuk pedang mana.

Begitu juga CS yang topengnya telah terbuka. Setelah Rafaela menyembuhkannya, CS memandang ke arah pusaran angin di langit dengan serius. Dia berjalan ke depan dengan keadaannya yang masih menyedihkan, menyusul para Maya.

"Hey, ada apa denganmu? Lalu apa yang terjadi disini?" tanya Miya ke CS yang berjalan ke depan menghadapi pusaran angin.

CS berhenti sejenak dan mengambil nafas sambil mengelap mulutnya yang berdarah. "Mereka ingin menghancurkan aku..," CS batuk lagi, ".. juga tempat ini."

"Tapi kenapa?"

"Kalau aku masih hidup saat ini selesai, akan aku ceritakan semuanya. Rahasia dibalik tempat ini, Land of Dawn," CS berjalan dengan tertatih lagi menuju ke para Maya.

Miya melirik ke arah teman-teman disekitarnya dengan raut wajah yang bertanya, apa yang harus kita lakukan?

"Yah, kalau aku..," Layla mengangkat senjatanya, ".. aku ingin membantunya."

Eudora dan Tigreal, teman Layla sebelum berada disini, terlihat bingung.

"Aku tahu kalau CS atau siapalah itu, memang telah mempermainkan kita semua yang bersungguh-sungguh dalam mewujudkan harapan kita. Tapi entah kenapa, aku merasa..," Layla mengangkat kedua bahunya, ".. iba, mungkin."

"Aku ikut Layla," ujar Clint yang datang tiba-tiba. "Kau tidak akan sanggup tanpaku, bukan?" Clint mengangkat kedua alisnya dua kali.

"Najis," Layla menutup mulutnya. "Eh, ma-maaf, keceplosan."

Clint tersenyum ramah, dan berkacak pinggang. "Tenanglah, aku ini sangat terlatih patah hati."

Lalu, ada sesuatu yang terbang di sekitar kerumunan mereka.

"Beta?" tanya Layla.

Dan muncul dari belakang mereka Alpha dan Saber.

"Jika kami bisa kembali ke masa kami, ini merupakan pengetahuan dari masa ini, dan sayang untuk dilewatkan," kata Saber dengan suara setengah robotnya.

Land of Dawn: Mobile LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang