Ke-8: Blood Sucker

3.4K 166 51
                                    

ALUCARD memakai mantel biru barunya yang baru saja selesai dibuat. Dia membayar menggunakan satu koin emas yang di dapatnya dari Miya kepada si tukang jahit.

"Nah 'kan, udah gagah sekarang 'kan?" kata Alucard memamerkannya ke Miya yang sedang memperhatikannya.

"Biasa aja," balas Miya, pura-pura tak acuh. Alucard tersenyum.

"Sebenernya lo mikir kalo gue cakep 'kan?"

"Amit-amit!"

Perjalanan mereka ke Land of Dawn pun dimulai.

***

seminggu yang lalu

"Land of Dawn?" tanya Alucard. Miya mengangguk.

"Gue gak tahu dimana tempat itu. Dan gue yakin kalo perjalanannya bakal lama. Tapi gue harus kesana. Tapi gue gak bisa sendirian kesana. Gue butuh temen. Temen sebangsa gue gak percaya sama apa yang gue kata'in. Karena itu..," wajah Miya semakin mendekatinya, ".. Alucard, gue butuh lo!"

"Miya..," kata Alucard, menahan nafas, ".. Wajah lo".

Miya lalu tersadar kalau wajah mereka terlalu dekat. Wajah Miya memerah sedikit.

Sedangkan Alucard mencoba memikirkan segala sesuatu yang berkaitan di kepalanya.

"Emang..," kata Alucard, ".. Apa yang lo kata'in ke teman elf lo?"

"Gue bilang ke mereka..," Miya memulai, ".. Kalau disana ada cahaya yang bisa ngabul'in keinginan".

Mata Alucard membulat.

"Lo bisa minta enam keinginan ke cahaya itu, apa pun," lanjut Miya. "Dan keinginan gue cuma satu..," Miya menatap ke Alucard, ".. Gue pengen gak ada lagi perang di dunia ini".

Alucard lalu menunduk. Memikirkan tentang kata perang yang barusan diucapkan oleh seorang elf. "Miya..," ucap lelaki itu, ".. Gimana pun caranya peperangan pasti selalu ada".

Miya menatap Alucard tidak percaya. Miya hendak berbicara, tapi Alucard mencegatnya.

"Gimana pun cara lo mencegah peperangan, peperangan bakal tetep terjadi".

"Terus apa yang harus gue laku'in?!" tanya Miya, putus asa. "Gara-gara perang, banyak yang jadi korban. Dan korbannya bukan satu dua, ratusan! Jutaan malah!"

Miya menarik nafas perlahan. "Punya umur panjang itu gak enak, banyak yang bakal lo lihat..," Miya menengadah ke langit, ".. Pertumpahan darah, perebutan kekuasaan. Gue udah pernah ngelihat itu semua. Dan keluarga gue jadi korbannya, padahal mereka gak tau apa-apa". Suara Miya mendadak bergetar.

"Selama makhluk hidup ada, peperangan pasti terjadi. Dalam bentuk apa pun. Apa arti perang? Buat memuaskan keserakahan. Serakah kekuasaan, kekuatan, uang, semuanya..," ujar Alucard, ".. Gue bilang begini karena gue tau, gue juga korban dari dunia ini".

"Terus apa lo mau diem aja? Ngelihat perang terus ada, tanpa ngelaku'in sesuatu?"

"Ya..," jawab Alucard, ".. Gue cukup ngehindar dari perang itu, meski ujung-ujungnya gue juga bakal terseret ke dalemnya".

Lalu terdapat jeda yang panjang antara mereka berdua. Mereka tidak melihat satu sama lain. Duduk bersebelahan tapi serasa berjauhan.

Land of Dawn: Mobile LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang