ALICE yang sekarang sedang menatap Alucard.
"Apa yang lo laku'in ke Miya?" tanya Alucard, geram.
"Miya?" Alice bertanya balik, ".. Jadi elf ini pacarmu ya?"
"Di teman gue!" sanggah Alucard, ".. Dan lo udah nyakit'in dia," jelas Alucard.
Alice tersenyum kecil. "Aku hanya melumpuhkannya untuk sementara". Lalu Alice duduk di dekat Miya yang terbaring. Tersenyum, dan menggigit bibir bawahnya.
Alucard tidak tahan, lalu dia menggeram dan menerjang ke arah Alice, hendak menjauhkannya dari Miya. Tapi Alice melemparkan energi sihir besar berwarna merah gelap ke arahnya, dan sebelum itu mengenai Alucard, Alice mendadak keluar dari energi yang dilemparnya dan mencekik Alucard, mendorongnya hingga terjatuh.
"Uhh..," Alucard memegang lehernya.
"Lemah..," kata Alice, ".. Keluarkan kekuatan iblismu," lanjutnya.
Dia kok bisa tau?
Alucard berdiri lagi. Gerakannya tidak bebas karena kakinya yang dirantai. Dia melihat Alice.
Bertarung di ruangan seperti ini akan agak sulit. Alucard membutuhkan ruangan yang lebih luas. Gerakannya juga terbatas. Dan dia juga tidak tahu dimana pedangnya. Tapi.., mau bagaimana lagi?
Tangan kanannya, yang seperti memakai sarung tangan besi, mengeluarkan cahaya merah di telapak tangan.
"Baiklah," ujar Alucard, dan melaju ke depan.
Alucard menyerang dengan tangan kosong. Sedangkan Alice bergerak terus ke belakang untuk menghindar. Sesekali Alice mengepakkan sayapnya untuk bermanuver lebih mudah. Namun kondisi Alucard tidak diuntungkan. Gerakannya terhambat. Sangat.
Hingga Alucard berhasil memojokkan Alice ke tembok. Tangan kanan Alucard yang mengeluarkan warna merah melesat.
Grak!
Alice melakukan trik seperti tadi, sedang Alucard memukul tembok dengan keras. Dengan cepat Alice yang ada dibelakangnya menarik rantai yang mengikat kaki kiri Alucard. Lelaki itu terjatuh, dan ketika hendak berdiri, Alice mengeluarkan lingkaran merah darah di disekelilingnya, membuat Alucard lemas.
Punggung Alucard diinjak oleh Alice.
Coba ada pedang gue.. Alucard meringis dalam hati, menahan sakit.
"Ahh..," desah Alice yang menginjak Alucard, ".. Sudah lama aku tidak merasakan ini," tambahnya.
"Berisik," kata Alucard susah payah. "Bedeb*h".
Alice diam terlebih dahulu sebelum menjawab. Bibirnya masih tersenyum. "Kau tidak tahu bagaimana rasanya mempunyai tubuh tapi tidak bisa kau kendalikan," katanya pelan. Senyum Alice memudar. "Rasanya menyebalkan".
Hah?
"Maksud lo?"
"Aku adalah kutukannya Alice yang kau lihat sebelumnya," ujarnya. "Dan untuk mengekangku, dia harus meminum darah," jelas Alice.
Alucard ingat waktu Alice hendak menggigit Miya. Saat itu, diri Alice yang satunya sedang memberontak. Dan Alucard membuat Alice yang itu tidak jadi untuk menggigit Miya.
"Kalo gitu..," ujar Alucard, ".. Sekarang lo mau ngapa'in?"
"Huh?" kata Alice. Ekspresinya menunjukkan kebingungan. "Aku..~"
"Lo gak punya tujuan 'kan?!" bentak Alucard. Alice tersentak kaget.
"Kalo lo gak punya tujuan..," kata Alucard lantang, ".. Seenggaknya lo bantu rakyat lo biar nggak menderita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Land of Dawn: Mobile Legends
Fantasy[Buku Ke-1] Tentang keinginan, dan cara mendapatkannya di Land of Dawn.. *Mobile Legends by Moonton Game Developer