Ke-31: Tiba!

1K 114 61
                                    

BLAARRR!!!

Begitu melewati gerbang raksasa labirin, Layla membuat serangan pembuka yang bagus, membuat tulang belulang berserakan disepanjang jalur yang diserangnya.

"GG, Layla!" puji Zilong.

"Zilong, kami akan ke sebelah sini," kata Saber menunjuk ke sisi kanan, diikuti oleh Alpha dan Grock, dan Miya.

"Hati-hati, kalian!" kata Miya sambil berlari mengikuti Saber.

Zilong mengangguk dan menerjang memasuki pasukan tengkorak. Menusuk tombaknya ke mana mana.

Pasukan Maya juga tidak kalah hebat, mereka mengalahkan satu tubuh tengkorak dengan satu tebasan pedang mana mereka.

Layla dan Eudora menyerang dari jarak jauh, terkadang dilindungi oleh Tigreal yang agresif sekaligus defensif.
Satu serangan untuk satu prajurit tengkorak.

Tidak lama, semua yang ada di hadapan mereka rata dengan tanah.

"Huh? Kata Hylos mereka sulit dikalahkan. Ini seperti melawan minions," kata Zilong memutar-mutar tombaknya dan menusuk tengkorak, melubanginya.

Lalu, Zilong merasakan kalau tengkorak yang ditusuknya bergetar.

Wat de fak? Gumam Zilong.

Dan Zilong melihat tulang belulang yang berserakan disekitarnya bergetar semua. Tulang belulang itu bergerak dengan sendirinya dan menyatu dengan tulang belulang yang lain.

Slash!

Zilong ditebas dari belakang oleh tubuh tulang tanpa tengkorak, namun dia berhasil menghindarinya.

Lalu tengkorak yang tertempel di tombaknya meloncat ke arah tubuh tulang yang menyerang Zilong. Tubuh tulang itu lalu memasang kepalanya seperti memasang baut, memutar-mutarnya, dan krek, terpasang sempurna. Tengkorak itu berteriak aneh karena jidatnya bolong oleh Zilong.

"Oy! Mereka hidup lagi!" pekik Layla.

"Mereka sudah mati dari tadi, Layla," timbal Tigreal yang memegang perisai dengan erat.

Dan mereka akan menghadapi lagi pasukan tulang yang sudah tersusun rapi.

"Oh, jadi mereka bisa bangkit lagi ketika sudah hancur ya? Pantas tadi mereka dijatuhkan dari langit. Padahal masih ada tanah. Pff," Zilong menyiapkan kembali tombaknya. "Kalau begitu, aku cukup hancurkan tulang belulang mereka hingga menjadi debu."

Zzztt ~

"Aww!" pekik Layla memegang kedua telinganya, begitu juga Tigreal dan Eudora. Termasuk Zilong.

Sebuah dengungan keras memasuki telinga mereka. Rasanya pendengaran mereka sudah hancur sekarang.

"Apa-apaan, ini?!"

"Ah~.. maaf maaf."

"CS?! Apa yang kau lakukan?!"

"Maafkan aku, aku belum terbiasa mengendalikan kekuatanku sekarang.."

"Hah?"

"Nanti aku jelaskan, itu hutangku pada kalian. Nah, sekarang kalian bisa menghubungi satu sama lain tanpa berteriak. Semua yang ada di labirin raksasa memiliki ikatan ini karena aku telah membuat barrier yang mengelilingi labirin. Yah, anggap saja seperti world chat."

Zilong melihat ke langit, dan terlihat sejenak sebuah barrier yang transparan.

"Lalu, terima kasih karena telah bertarung, meskipun aku telah melakukan sesuatu yang salah pada kalian."

Land of Dawn: Mobile LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang