***
Kim Yera.
"Dawon! Kemana saja kau? kenapa lama sekali. " Dari kejauhan Rowoon memanggil Dawon yang masih menggenggam tangan seorang gadis.
Ya. Gadis itu aku.
Entah kenapa dia memegangi tanganku, hingga kami berdiri di depan member sf9 dia tak melepaskannya.
Semua mata anggota menatap kearah genggaman tangan Dawon lalu berseru heboh.
"Woah, Dawon!!!! "
"Yak! Lee Dawon sekarang kau jago main tikung huh? " Chani menyentuh bahu Dawon lalu terkekeh.
Tak lama Zuho menjitak kepala Chani membuat anak itu meringis. "Hyung, kau meninggalkan embel-embel hyung. Evil! "
Chani hanya menyengir, Hwiyoung menatap ke arahku dan langsung aku balas dengan senyuman.
Namun senyuman Hwiyoung tak tampak di wajahnya, setelah kusadari Hwiyoung menatap ke arah tanganku.
Segera aku lepaskan genggaman tangan Dawon dan membuat Dawon terkekeh, Entah mengapa.
"Kenapa kau tertawa? " Jaeyoon ikut bersuara.
"Hyung sepertinya aku berbakat menjadi Playboy! "
Hening seketika.
"Lihatkan tadi? Yera tak menolak pesonaku sedikitpun. " dengan bangganya dia melipat tangan di depan dada, sedangkan yang lainnya menggelengkan kepala.
"Mau aku antarkan ke rumah sakit kejiwaan? " Inseong menarik tangan Dawon hendak menuntunnya, namun Dawon berdecak dan mendapat respon tawa dari para anggota sf9.
Kecuali Taeyang dan Hwiyoung yang menunduk.
Hei! Bukannya aku terlalau percaya diri, tapi aku benar dapat merasakannya, kalau mereka tak ingin menoleh padaku.
Entah kenapa Rowoon jadi diam saja tak bersuara.
"Dimana kakakmu? " Inseong kembali berbicara.
Aku memutar mata dan berjalan duduk di ayunan. Sebelah Chani. "Kau selalu menanyakan dia, kau menyukainya? " Ucapku telak, membuat Jaeyoon yang sedang meminum soda tersedak dan terbatuk.
"Eeeii!! Kau membuat Jaeyoon hyung cemburu Yera-pabo! " Dawon melempariku kerikil kecil kearah kaki, aku hanya meresponnya melotot karena dia selalu mengganggu.
"Bukan begitu, aku hanya ingin membicarakan tentang club Bandku untuk acara ulang tahun sekolah nanti. "
Dawon menepuk pundak Jaeyoon pelan seperti mengisyaratkan 'tenang dia tidak selingkuh. ' dan mendapatkan death glare dari Jaeyoon.
Jaeyoon dan Inseong itu bestfriend.
"Kau tak ingin bertanya padaku Hyung? Aku anggota osis juga. " Chani mulai mengayunkan ayunannya pelan sembari bersiul.
"Jangan mau Hyung. Kau anak baru, belagu sekali sih. Mana tahu kau tentang acara! " Dawon menyerbu Chani dengan tatapan meledeknya.
Dawon terlalu bawel.
"Yak! Mau aku laporkan pelanggaranmu selama seminggu ini? " Dawon mendengar itu bungkam seribu bahasa, dan memberi tatapan memohon.
Chani itu panitia kedisiplinan. Itu sebabnya, di hari aku telat. Dia mengawasiku.
"Yera, malam promnight kau datang dengan siapa? " Taeyang yang sedari tadi terdiam dan hanya mendengarkan, mulai memasuki topik pembicaraan.
Menatap pada mata Yera.
Membuat gadis itu kikuk, dan hanya menggeleng lugu.
"Dia akan datang bersamaku. " Hwiyoung menyela dan mendapat tatapan dari berbagai penjuru.
Aku hanya menunduk malu.
Apa diam-diam Hwiyoung menginginkanku?
Ehㅡ
"Tak bisa! Aku lebih dulu mengajaknya. " Dawon memberi tatapan agar aku mengangguk menyetujui, dan aku hanya menggidikkan bahu tak tahu.
"Kapan kau mengajakku? "
"Barusan". Dan pria itu hanya menyengir konyol.
"Sepertinya Yera akan ke prom bersamaku saja. " Rowoon menaik turunkan alisnya.
"Tidak mau! " aku menatapnya tajam, jelas aku menolak. Bayangkan saja jika aku datang bersama Rowoon, mungkin dia hanya akan mengejekku terus-menerus.
"Kenapa tidak mau? Bahkan para gadis disekolah banyak yang mengajakku." Kata Rowoon sedikit kecewa.
"Dia pendek dan kau tinggi. Itu masalahnya. " Tiba-tiba Zuho berdiri dan melangkahkan kaki ke tong sampah, membuang bungkus makanan.
Sungguh. Mulut pedasnya perlu dibumbui.
"Jadi kau pilih siapa? " Jaeyoon bertanya padaku, membuat aku bingung tak tahu harus bagaimana.
"Dia datang bersamaku! " sebuah suara memecah keheningan yang ada.
Youngbin.
My lovely stupid Oppa.
"Ah akhirnya kau datang juga ketua! " Chani berdiri dan mempersilahkan Youngbin duduk di ayunan sebelahku.
Tingkahnya terkadang memang lucu dan manis.
"Kenapa harus denganmu? Kau pergi saja dengan pacarmu. " Rowoon tak setuju dan mempoutkan bibirnya.
"Aku sudah putus. "
Semua kaget, termasuk aku.
Sejak kapan dia punya pacar?!
"What?! Sejak kapan, Kenapa? " Dawon mendekat kearah Youngbin.
"Barusan. " Dengan santainya kakakku berbicara dan malah mengayunkan kakinya.
"Pantas saja kau sulit di hubungi! " Inseong mulai berkomentar.
"Woah! Benar-benar Playboy! Padahal baru seminggu kau jadian dengannya. Brengsek sekali. " Zuho menggelengkan kepalanya dan malah mendapat tatapan tajam dari Youngbin.
Ditatap seperti itu Zuho mengulum bibirnya.
Dasar. Mulut pedas!
"Buah tidak jauh dari jatuhnya, itu artinya kemungkinan adiknya juga playboy! "
"Sepertiya ada yang salah dengan kalimatmu Chan. " Taeyang menyela.
"Dan Juga dia wanita bukan pria. Namanya Playgirl. "
Chani hanya mengangguk mengerti.
Dawon tiba-tiba melempar kembali kerikil ke arahku. "Yak! Kau pasti Playgirl kan, mengakulah! "
Aku hanya memutar bola mataku dan beranjak berdiri ber-urusan dengan mereka hanya membuat kepalaku pening.
Namun belum sempat semeter aku melangkah, sebuah tangan menahanku.
Aku menengok.
Taeyang menahan lenganku. "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. "
Setelah itu Taeyang berdiri meminta izin pada yang lain, dan menarik tanganku menjauh dari taman.
Pertanyaanku adalahㅡ
Apa yang mau dia katakan padaku?
***
TO BE CONTINUED
A/n: Story sudah complete bukan berarti kalian menjadi silent readers:"·듀위·
©Imdewiraa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️
FanfictionJika Kim Yera berteman dengan Sf9, maka apa yang akan terjadi? [Tonton Trailernya juga di Prologue] ▪️듀위▪️ ©Imdewiraa