***
Kim Yera.
Melelahkan sekali hukuman tadi, dan sekarang aku berada di ruang guru untuk susulan ulangan kimia.
"Kenapa soalnya susah sekali sih. " aku hanya membolak-balikan lembar soal.Tak ada satupun yang aku kerjakan padahal waktu tersisa dua menit lagi.
Entah bagaimana itu terjadi. Namun aku berhasil menyelesaikan seluruh pertanyaan.
***
Kini Yera sudah tiba di Kelas.
Namun tak ada guru, Semua guru rapat dadakan. Kebahagiaan semua murid di penjuru dunia terkabul.
Saat memasuki ruangan kelas, Semua mata tertuju padanya.
Hey! bahkan dia bukan miss korea.
'Kenapa harus menatapku seperti itu? '
"Ah itu dia, si gadis tiang bendera. " Yang berbicara adalah spesies laki-laki yang di kenal sebagai anggota SF9.
Anggota sf9 yaitu sekumpulan para pria yang di gandrungi para siswi, mereka terkenal seantero sekolah.
Siapa yang tak tahu mereka?
"Dawon dia bukan tiang bendera, bahkan dia sangat pendek kau tahu." kekehan mulai terdengar, membuat kuping sakit saja.
"Rowoon, Dawon jangan meledekinya seperti itu, jika dia menangis maka dia akan mengadu pada kakeknya. " Pria bermata sipit dengan kesan galaknya berkomentar.
"Tenang saja, tadi pagi dia mengadu ke kepala sekolah. Tapi di abaikan begitu saja. hahaha. " Oke. Sepertinya mereka memata-matai Yera saat di hukum.
'Bahkan mereka bukan penggemarku. '
Yera menghampiri tiga manusia yang sedang bergosip secara gamblang itu.
"Ya! Kalian pikir kalian siapa hah? Bahkan aku tak punya urusan dengan kalian." gadis itu menggebrak meja, tapi kemudian mengaduh karena terlalu keras memukul.
"Kenapa Youngbin mempunyai adik sepertimu sih? " pria ber-name tag Dawon itu menatap Yera dari atas sampai bawah.
Seakan menilai.
"Lee Dawon! tutup mulutmu itu, bahkan aku tak ingin jadi adik ketua osis. Kalian sungguh menyebalkan! "
Yera meninggalkan kelas setelah menyimpan tasnya sembarang.
Mungkin tasnya mengenai salah satu wajah mereka. Bagus sekali jika itu terjadi.
Langkah gadis itu menyusuri lorong dan berakhir di taman.
"Tak ada satupun teman yang menyenangkan di sekolah. " Yera terus menggerutu seperti orang gila.
Yera terduduk di kursi taman, memasang earphone dan memejamkan mata.
Musik mengalir indah di indera pendengarannya, sehingga dia bisa mengabaikan segala suara di sekitar taman.
Namun tidak dengan perbuatan seseorang yang dengan seenaknya melempar kaleng soda kosong ke pahanya.
"Kau pikir ini kursimu dengan seenaknya duduk disitu? " samar-samar suara itu mengiterupsi gendang telinga Yera.
Apalagi sekarang?
"Ah anggota sf9 lagi rupanya, apa kalian tak bisa sehari saja berhenti menggangguku ha?"
"Hey berdirilah segera! " Oke. kali ini Yera tak menurut dan tetap duduk di kursi taman.
Di name-tag nya tertulis kan nama Hwiyoung.
"Hwiyoung-ssi memangnya ini sekolah milik ibumu? Kursi ini tempat umum. Aku bisa duduk dimana saja sesukaku, mengerti?!" suaranya semakin melengking, pastikan kuping pria dihadapannya itu kebas.
Yang bernama Hwiyoung hanya menggeleng heran.
"Baiklah terserahㅡ"
tapi sepertinya kau butuh rok baru, Yera-ssi. " Dan Hwiyoung melangkah pergi, Meninggalakan seribu pertanyaan di benak gadis asal Seoul itu.
"Apa maksudㅡ" Akhirnya Yera berdiri dan memekik karena roknya lengket dan tercetak bekas kursi taman yang dia duduki di rok bagian pantatnya.
Dia berbalik dan membaca slogan yang tertempel disana.
'Awas cat masih basah'
Satu kesialan lagi di hari senin.
"Hahahahha lihat si konyol itu. "
"Youngbin, bukankah itu adikmu? Mengapa dia ceroboh sekali sih. " Tampak dari jauh para pria menatapnya remeh.
Disana ada Youngbin juga, Sudah pasti itu temannya.
"Menduduki kursi yang baru di cat oleh penjaga sekolah. " pria itu terkekeh geli.
"Biarlah Jaeyoon, dia memang begitu dan selalu memusingkan saja. Rasanya aku yang ikut malu. " Youngbin berjalan menjauh dan menutup sebagian mukanya.
Jaeyoon menepuk bahu Youngbin dan menatap Yera dari kejauhan.
"Ayo ke kantin, sepertinya Inseong sudah memesan makanan untuk kita. " Pria bernama Jaeyoon itu tersenyum ke arah Yera lalu mereka melangkah pergi.
Sedangkan Yera termangu menatap kursi taman yang terdapat cetakan disana bekas ia duduki.
Secepat kilat ia menuju toilet dengan tatapan menertawakan dari murid sekolah di sekitar lorong.
'Ah Yera mengapa kau bodoh sekali sih! '
Memegangi rok, memukul kepalanya, dan berlari menuju toilet itulah yang Yera lakukan.
Sesampainya di toilet dia langsung masuk ke bilik toilet paling ujung dan menguncinya.
Mengeluarkan Handphone, berniat meminta bantuan temannya untuk mengambilkan seragam olahraga di lokernya.
Dia sudah mengetikkan pesannya.
Berniat akan mengirimnya, dan mencoba mencari kontak temannya, namun hanya ada beberapa kontak saja.
Kemudian Yera teringat sesuatu.
'Aku kan tak punya teman? '
***
To Be Continued
A/n: Jika kalian suka membaca short story 4/5 chapter, kunjungi akun: imdewira
·듀위·
©Imdewiraa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️
FanfictionJika Kim Yera berteman dengan Sf9, maka apa yang akan terjadi? [Tonton Trailernya juga di Prologue] ▪️듀위▪️ ©Imdewiraa