12 - Reason

1.5K 234 22
                                    

***

Kim Yera.

Aku terbangun di kamar dengan kondisi yang menyedihkan, semenjak semalam aku tak berhenti menangis hebat.

Tentang semua hal yang berhubungan dengan aku dan anggota sf9.

Kemarin Taeyang mengajak aku ke pantai bukan tanpa alasan.

Dia sengaja mengajakku kesana ingin menyatakan perasaannya padaku, itu yang di katakan Youngbin. Namun niatnya dia urungkan karena dia teringat temannya ada yang menyukaiku juga.

Pantas saja dia langsung menarikku pergi ke mobilnya saat di taman.

Entah siapa, namun anggota sf9 juga.

Taeyang di marahi oleh Youngbin karena pergi begitu saja dan membawaku tanpa seizinnya.

Saat itu Taeyang tak terima, dia kembali berteriak dan mengatakan semuanya termasuk perasaannya padaku.

Dan semua berakhir kacau.

Hwiyoung berdiri mendorong Taeyang hendak memukulnya namun di tahan oleh Jaeyoon.

Dawon yang tiba-tiba berdiri meninggalkan ruangan dan Rowoon yang menarikku menjauh.

Semua kacau malam itu, kepalaku tak dapat mengingat satu persatu kejadian yang terjadi.

Yang jelas, malam itu Rowoon menenangkanku membawaku ke kamar dan memelukku hingga aku berhenti menangis.

Aku menangis karena merasa bersalah, disana akulah penyebabnya.

Di arah tangga aku juga sempat melihat Chani yang menghentikan langkah kakinya dan menatap kami.

Aku tak tahu apa arti tatapannya, Mungkin dia tahu sesuatu.

***

Hari ini aku memilih menyegarkan otakku dengan berjalan-jalan di sekitar taman.

Hari minggu adalah hari ketenanganku.

Tidak ada sekolah ataupun member sf9 yang mengganggu.

Rasanya aku tak ingin bertemu mereka, aku masih merasa bersalah.

"Hai! "

Telingaku dapat mendengar sapaan itu ditujukan padaku, tapi rasanya aku enggan menoleh.

Aku kenal suara itu.

"Aku bicara dengan patung ya? "

"Pergilah, aku ingin sendiri. "

Namun dia malah duduk di ayunan sebelahku. "Kalau begitu anggap aku tak ada. "

Akhirnya aku menoleh padanya. Dia cukup mengganggu. "Chani-yaa kau bisa berhenti menggangguku, dan pergi saja. Apa itu sulit? "

Dia hanya tertawa samar, lalu mendekat mengulurkan tangan kanannya.

Aku mendongak.

Dia ini kenapa sih?

Chani malah tersenyum. "Aku dengar wanita jika sedih perlu dihibur, bukan ditinggalkan. Apa benar? "

Selanjutnya, dia menarik tanganku dan membawaku menjauhi taman.

Berakhirlah kami di mini game center dekat komplek.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang