19 - Begin

1.4K 217 41
                                    

***

Kim Yera.

Orangtuaku bekerja keras sedari Youngbin dan aku kecil. Jadi kami lebih dekat satu sama lain, saling menjaga diri.

Karena orangtua kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Tak sia-sia hasil keringat mereka menjadikan harta yang cukup untuk kami berdua.

Rumah besar yang nyaman.

Bahkan kamar tidurnya saja ada 4 padahal hanya kami berdua yang tinggal, dan juga pekerja rumah.

Lagi pula ayahku bukan berasal dari keluarga menengah ke bawah, bahkan tempatku sekolah adalah milik kakek dari ayahku. Ibu ku hanya orang biasa yang bekerja di perusahaan.

Mereka bekerja di luar negeri, pulang jika merindukan kami saja.

Keputusan Youngbin kuliah di luar kota aku tak menentangnya, namun aku tidak cukup senang berjauhan dengannya.

Tapi itu adalah impiannya sedari dulu, di sana dia akan meneruskan pendidikan bersama Jaeyoon.

Tak apa, lagipula sekarang aku punya banyak teman.

Jadi sisanya tinggal enam orang? Anggota sf9 yang tinggal di Seoul.

"Yera!! Cepatlah kau niat ikut bersamaku atau tidak. " Suara pintu yang di ketuk berkali-kali membuat aku geram.

Setelah kancing terakhir kemejaku terpasang aku bergegas membuka pintu kamar.

"Bisa sabar tidak sih! " aku melotot.

Namun dia malah lebih melotot lagi padaku. "kau ini! Lihatlah para pria di bawah sudah siap, kenapa seorang gadis lama sekali? "

Lalu dia turun kebawah, bersama koper yang dibawanya.

"Cepat turun. " teriaknya lagi.

Dengan sigap kuturuni anak tangga disana, sesampainya di bawah para anggota sf9 langsung berdiri dan menatapku.

"Kenapa lama sekali? " Dawon mengeluh.

"Hyung sebentar, ada yang tertinggal. " Chani bergegas naik ke atas, menuju kamar Youngbin.

Semalam Chani dan Rowoon tidur dikamar Youngbin tidak heran semalaman aku terganggu dengan suara bising yang mereka buat.

Untung saja yang lainnya menempati kamar yang ada di lantai bawah.

"Lihatlah sekarang siapa yang lebih mengulur waktu? " aku mendahului mereka, langkahku menuju luar.

Hwiyoung mengikuti langkahku menuju pintu.

"Semalam kau tidur nyenyak? " dia tersenyum manis, secerah pagi ini.

Namun responku seburuk mood ku hari ini.

Aku meliriknya. "Tidakkah kau lihat artinya kantung mataku? "

Dia tersentak, ini pertama kali aku bersikap seperti itu kepadanya. Dia sedikit kecewa.

"Maaf jika dua hari ini kami mengganggumu. "

"Ya simpan maafmu, saat kalian semua pergi nanti. "

***

Kami telah sampai di Daegu.

Sebuah flat yang sederhana ada di hadapan kami, tidak. Bahkan kami sudah ada di dalam flat yang cukup nyaman namun tidak sempit.

Setidaknya cukup untuk dua orang yang ingin tinggal bersama.

Entahlah kenapa Youngbin memilih flat sederhana ini, padahal dia bisa tinggal di apartemen jika mau.

RUMOR SCHOOL SF9 ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang