***
Kim Yera.
Kabar buruk untuk hari senin ini.
Dawon tak masuk sekolah.Bukan, bukannya aku sedih dia tak masuk sekolah.
Tapi karena buku tugasku dipinjam oleh Dawon, tapi dia malah tidak sekolah.
Enak sekali dia mencontek tapi aku yang terkena hukuman.
Guru matematika ini memang tak bisa diajak kompromi, sekali aku bicara maka mulutnya akan melontarkan kata-kata tajam sepanjang kereta.
Aku kalah.
Karena aku sekarang sedang berdiri di tengah lapangan menghormat pada tiang bendera yang bahkan dengan hembusan angin saja dia malah berkibar dengan leluasa.
Ah. Sial.
Baru saja beberapa jam lalu aku upacara, sekarang melakukannya lagi.
Lebih buruknya, ini bukan karena kesalahanku.
Lee Dawon!
Matilah kau setelah ini.
"Sttss.. Stsss. . " aku tahu siapa yang memanggilku seperti itu.
Siapa lagi?
Yang berkeliaran di hari senin, si tukang pemberi poin pelanggaran.
Kang Chani.
"Ya! Kau diusir dari kelas? " Dia menghampiriku, wajahnya menyebalkan.
Bahkan dia lebih muda dariku. Tapi apa? Dia memanggilku dengan 'Ya'
Aku tak tertarik. Jadi aku hanya meliriknya sedetik dan kembali fokus.
"Ahh.. Ini mengingatkanku dengan hari pertama kita bertemu, kau dihukum juga kan? "
Hening. Aku masih bungkam.
"Hari ini kau terlambat lagi? Dimana tas mu, biar aku bawakan ke kelas. "
Sungguh bocah ini bawel sekali.
Dia mulai menyentuh bahuku dan melambaikan tangan di depanku.
"Pendengaranmu terganggu ya? Kau tahu. Aku tidak bicara pada tiangnya. "
Segera aku menoleh. Dan dia mundur selangkah. "Kang chani. Bisa tidak kau pergi saja? Kau tahu. Aku berdiri disini karena temanmu yang menyebalkan itu, jadi lebih baik kau bersikap seperti dulu saja. "
Matanya berkedip beberapa kali. Mencerna ucapanku, aku harap dia mengerti yang kumaksud.
Namunㅡ
"Baiklah. Setelah ini bersihkan toilet, jika kau pergi setelah ini aku akan tambahkan poin pelanggaranmu. "
Setelah itu dia pergi dengan santainya. Aku menghela napas
Bukan itu yang kumaksud!
"Kang Chani! Kenapa kau malah membebaniku! Maksudku biasa saja. Bukan berarti kau kejam padaku lagi! "
"Kim Yera!! Kau tidak menghormat bendera lagi? "
Oh tidak. Itu guru matematika, ternyata kelasnya sudah berakhir.
Tapi kenapa hukumanku sampai bel istirahat? !
***
Kepalaku benar-benar pusing kali ini. Kuputuskan untuk datang ke uks, meminta obat.
Belum sedetik tanganku ingin menyentuh pintu, pintu tersebut terbuka dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️
FanfictionJika Kim Yera berteman dengan Sf9, maka apa yang akan terjadi? [Tonton Trailernya juga di Prologue] ▪️듀위▪️ ©Imdewiraa