***
Kim Yera.Two year later...
Sekarang aku banyak berubah. Aku bukan lagi Yera gadis Seoul yang ceroboh.
Aku juga punya banyak teman sekarang.
Tapi perlu di garis keras, Walaupun banyak pria yang mendekatiku, aku tak pernah tertarik sedikitpun.
Aku menatap televisi sembari meneguk kaleng soda.
Aku tatap pria yang muncul di layar televisiku, aku tersenyum penuh menatapnya yang tersenyum seolah dia ada di hadapanku.
Dia tampak lebih dewasa.
Senyumku memudar kala menatap Televisi yang menayangkan pria yang sungguh aku kenal dengan baik itu, berciuman dengan seorang gadis.
Kiss scene dalam drama korea.
Segera aku mematikan Televisi dan membanting remote nya ke meja.
Aku mendengus kasar, dan meneguk kembali kaleng soda hingga habis.
"Bagus sekali, kau sangat terkenal sekarang. Berapa banyak wanita yang kau cium huh? " ucapku pada LED besar dihadapanku yang sudah mati.
Aku berkaca pinggang. "aku tak akan pernah menonton dramamu lagi! " jariku menunjuk televisi seakan pria itu disana.
Aku menghakimi televisiku yang kurang ajarnya malah menayangkan adegan sialanitu.
Lalu aku menunjuk ponselku di meja.
"Aku juga tak akan membalas pesanmu lagi!"
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk.
Aku menatap ponselku kesal, tak berniat membuka pesan tersebut.
Ting tong!
Aku menoleh ke arah pintu,
Siapa yang berkunjung?
Dengan cepat aku buka pintu tanpa melihat pada interkom dulu.
Seorang pria jangkung berdiri di hadapanku dengan gaya seorang selebriti.
Mataku melotot menatapnya bahkan aku menutup mulutku saking kagetnya, aku mundur beberapa langkah.
Kepalaku seakan kosong tiba-tiba.
Namun sebelum aku mundur lebih jauh tangan pria itu menarik pinggangku dengan sigap, tubuhku terhuyung kedepan.
Aku mendongak dan dia tersenyum manis sekali, senyum yang selama ini aku lihat di televisi.
Beberapa menit yang lalu aku marah-marah karena pria ini mencium seorang gadis di dalam drama.
"B-bagaimana bisa kau ada disini? " Gagapku susah payah.
Dia terkekeh seperti dulu, tanganya mengusap rambutku halus.
Biasanya aku hanya mendengar suaranya melalui telpon dan menatapnya hanya lewat ponsel.
Tapi sekarangㅡ
"Oraenmaniya, nae cheossarang. " [Sudah lama tidak bertemu, Cinta pertamaku.]
Rowoon tersenyum manis sekali, dia mendekatkan wajahnya padaku bahkan napasnya menerpa wajahku.
"Aku ingin menciummu seperti di drama, tapi anggota lain menatap kita. " Ucapnya di depan wajahku, manik matanya yang teduh seakan menghipnotisku.
"Hei! Sudah dulu adegan romantisnya. Izinkan kami istirahat, perjalanan ke Amerika itu melelahkan, ugh. " Aku menoleh pada Dawon, disana ada yang lainnya juga termasuk Inseong.
Semuanya masuk begitu saja ke dalam apartemenku, meninggalkan aku yang masih melotot kaget akan kehadiran mereka.
Aku menoleh pada Rowoon yang menggenggam tanganku. "Lain kali baca dan balas pesanku. "
Dia tersenyum lagi, lalu menutup pintu setelah sebelumnya berkata.
"Sudah sepi kan sekarang? "
Aku mengernyit, tak selang lama dia mendorongku aku ke pintu luar apartemen wajahnya mendekat padaku. Napasnya menerpa wajahku yang tampak kaku.
Manik kami bertemu, mataku kembali membulat saat bibirnya mencapai milikku, bersamaan dengan itu jantungku berdebar tak karuan.
Tak lama Rowoon menarik kembali wajahnya, memberi sedikit jarak dan menatapku tulus.
"I love you, Kim Yera. "
Aku sadar bahwa diriku tak akan pernah bisa menolaknya. Bahkan aku tak bisa menyangka jika aku akan memilih dan menerimanya kembali.Tapi yang aku khawatirkan adalah pertemuan kami yang sekarang.
Akankah hubungan kami menjadi Rumor dan mengancam karir nya?
Aku menggelengkan kepala dengan cepat. Kutatap wajahnya dengan berkaca-kaca, aku begitu merindukannya.
Dia nyata. Bahkan sekarang aku bisa menyentuh wajahnya.
"I love you too, Kim Rowoon. "
- End -
A/n: Sudah mencapat Part terakhir, jadi saya harap kalian bisa memberikan apresiasi pada penulis. Terimakasih! Bisa kunjungi cerita lainnya di profil imdewiraa dan imdewira
·듀위·
©Imdewiraa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️
FanfictionJika Kim Yera berteman dengan Sf9, maka apa yang akan terjadi? [Tonton Trailernya juga di Prologue] ▪️듀위▪️ ©Imdewiraa