22 - Clear

1.1K 192 76
                                    

***

Kim Yera.

Pagi hariku dikagetkan oleh kehadiran Dawon di lantai bawah bersama Chani, mereka sedang sarapan.

Aku menatap mereka kesal "Kenapa kalian kesini? " Namun mereka tak menjawab dan sibuk menghabiskan makanan.

Hanya suara piring dan kunyahan mereka, sesekali Dawon berkata 'woah' dan Chani bersendawa.

Setelah habis mereka menarikku duduk, aku baru saja mandi dan memakai seragam. Mereka menyodorkan makanan padaku.

"Makanlah, kita akan pergi ke sekolah bersama. " Chani menghabiskan susunya hingga tak setetespun tersisa.

Dawon hanya menatapku yang sedang makan. "Berhenti menatap, kau ingin ku colok dengan garpu? "

Lalu dia tertawa. "Haha ini baru Kim Yera! " Lalu dia meminum susunya.

Semalam aku sempat bertemu Chani di persimpangan Kafe, karena Chani tinggal di daerah situ.

Dia mengikutiku hingga aku naik bus, dan sepertinya dia tahu apa yang terjadi dan melaporkannya pada Dawon.

Sehingga mereka datang pagi ini.

Setelah menghabiskan makanan aku berlari keatas mengambil tas dan memakai sepatuku.

"Makanan disini enak sekali, aku rasa aku bisa sarapan tiap pagi disini. " Chani berdiri dengan headset di kupingnya.

Dawon sudah berdiri di sebelahku "Ayo. " Ajaknya dan jalan lebih dulu.

Aku mengikuti mereka. "Dasar tidak tahu malu. " Geramku sambil menutup pintu.

Aku masuk menuju mobilku, namun sopir tak ada disana, aku memanggil sopir pribadiku namun tak kunjung datang.

Tiba-tiba Dawon menarikku kembali, aku menatapnya kesal. "Ada apa lagi? "

"Hari ini kita naik bus. " Katanya lalu menarikku berlari kecil bersama.

Aku menatap jam tangan yang menunjukkan pukul 6:55 AM, masih terlalu pagi, sekolah dimulai setengah delapan.

Aku duduk diantara Chani dan Dawon, mereka sibuk dengan ponselnya.

Aku hanya diam menatap lurus.

Tak berniat membuka ponsel, sedari malam Hwiyoung menghubungiku terus dan aku malas membalasnya.

Chani menyenggolku. "Kau bertengkar dengan Hwiyoung? " Dan aku hanya mengangkat bahu tak tertarik dengan topiknya.

"Kau meninggalkan Rowoon di Kafe? " Dawon menatapku. "Semalam dia bilang padaku. " Lalu Dawon memberikan sebuah tiket.

"Apa ini? " Aku mengangkat tiket itu di depan muka Dawon.

Dawon menatap keluar jendela "Tiket untuk sepulang sekolah. "

"Dari Rowoon. " Lanjutnya.

Aku hanya menatap tiket itu kosong, Rowoon itu baik sekali sebenarnya hanya saja karena dulu sering meledekku aku sedikit sebal padanya.

Sedangkan Hwiyoung yang sedari awal menarik perhatianku ternyata dia begitu buruk.

"Hwiyoung bilang maaf. " aku menoleh pada Chani yang menatapku serius. Oh ayolah kenapa harus dia yang merasa bersalah.

"Hwiyoung adalah teman dekatku, sebagai temannya aku minta maaf. "

Aku tersenyum pada Chani "Tenang saja, itu bukan salahmu. " aku menghela napas panjang, dan memasukan tiket tadi pada saku seragam sekolahku.

RUMOR SCHOOL SF9 ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang