20 - Moment

1.4K 203 45
                                    

***

Kim Yera.

Semenjak sepeninggalan Youngbin ke Daegu, bersama Jaeyoon.

Rumah besar ini bukan semakin terasa sepi, namun semakin ramai.

Bahkan berisik sekali.

Mereka selalu berkunjung tiap pagi, berhubung masih libur sekolah.

Sekarang rencananya mereka mengajakku ke game center, mereka menjemputku pagi sekali.

Bahkan sebelum matahari terbit mereka lebih dulu mengepung rumahku, menghujami penjuru rumah ku dengan teriakan heboh mereka.

Membangunkan seisi rumah yang tepatnya hanya aku yang masih terlelap dalam pulau bantal.

"Cepatlah sedikit hyung, aku lapar. " Chani yang duduk di belakangku mengoceh, di sebelah kanannya ada Hwiyoung.

"Chan! Kita akan ke game center bukan ke restoran. " Pria bermarga Lee yang duduk di sebelah kiri Chani, mengingatkan.

Aku menatap Rowoon di balik kemudi, dia tampak fokus pada jalanan. Belakangan ini sikapnya lebih lembut dan tak banyak bicara hal aneh.

Hanya Dawon yang masih menggangguku dengan seribu candaan konyolnya, namun aku mulai semakin terbiasa.

Walau kadang kesal.

Rowoon melirikku, aku tertangkap basah sedang memerhatikannya menyetir.

Dia mengangkat sebelah alisnya. Aku menunduk malu dan menatap keluar jendela, jalanan tampak basah semalam hujan cukup deras.

Di kursi paling belakang Zuho dan Taeyang tak bersuara sedikitpun, tentu saja mereka memakai headset.

Akupun menirunya, memasang headset ke telingaku sehingga percakapan Dawon dan Chani tergantikan oleh suara musik kesukaanku.

Selang beberapa menit kami sudah sampai di tujuan utama.

Semua turun dari mobil, Rowoon mencoba melepaskan seatbelt ku terlebih dahulu membuat aku sedikit canggung dengan pergerakan tiba-tibanya.

Oke. Kami semua turun dari mobil.

Dawon mendorong bahuku untuk berjalan lebih dulu, dia memaksaku berdiri di depan mesin pengambil boneka itu.

Lalu dia menggesek kartunya.

"Cepat dapatkan boneka teddy bear untukku! " Aku yang masih menatapnya bingung, terkekeh pelan.

"Bukankah seharusnya kau yang mendapatkan aku bobekanya? "

Dawon melirikku aneh. "Akan kulakukan jika kita berpacaran nanti! "Lalu tanganya menyuruhku menekan tombol mulai.

Chani yang datang membawa camilan di tangannya, menatap kami aneh.

Lalu menepuk bahuku pelan. "Jika gagal, Dawon akan menjahilimu. Ini triknya untuk memaksamu bermain. " Setelah itu Dawon memukul pantat Chani.

Aku melongo heran. Tak percaya ternyata aku mendapatkan satu boneka panda, aku hampir berteriak senang.

Sedangkan Dawon tersenyum aneh.

Matanya menatapku heran."Bagaimana bisa? " ucapnya.

"Yeay! kau lihat? Aku mendapatkan panda nya. " Aku meloncat di tempat, tanganku menggenggam bonekanya.

Senyumanku masih disana, sebelum seorang Lee Dawon merebut bonekaku.

"Dawon!!! Itu punyaku. "

"Ini menggunakan kartuku, Kalau mau dapat bonekanya bermainlah lagi tapi gunakan kartumu sendiri, karena sekarang ini milikku. " Dawon berlari menyusul Zuho dan Hwiyoung yang sedang bertanding basket.

RUMOR SCHOOL SF9 ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang