***
Kim Yera.
Disinilah kita berada.
Aku dan Taeyang sedang berada di dalam mobil, dia mengajakku ke suatu tempat yang bahkan aku tak tahu kita akan kemana.
Saat aku bertanya dia hanya mengatakan ini rahasia.
Bahkan aku tak tahu sejak kapan dia bisa mengendarai mobil?
"Tae kita akan kemana? Kenapa mendadak sekali. "
"Diam dan tidur saja, nanti saat sampai akan aku beritahu. "
Aku menyerah untuk bertanya lebih lanjut, ku putuskan hanya melihat ke arah jalan berharap mengetahui daerah mana yang kami tuju.
Tapi sungguh demi puja kerang ajaib, aku bahkan tak tahu dimana jalan ini.
Baiklah kurasa memejamkan mata dan tidur lebih baik untuk sekarang.
***
Mataku mengerjap saat kurasakan sebuah tangan yang menepuk pipiku lembut.
"Kita sudah sampai Yera. "
Hal pertama yang kulihat adalah Taeyang.
Yoo Taeyang.
Sungguh, lain kali harus aku pastikan bahwa matahari tak berpindah pada wajahnya.
Dia sangat bersinar di mataku sekarang.
Eh. Ralat.
Itu karena sekarang aku berada di sebuah pantai, cahaya matahari menyinar tepat di atas kepala Taeyang.
"Kenapa kau mengajakku kesini? " aku mulai keluar dari mobil dan berjalan menyusuri pasir pantai.
Mencoba melangkah ke tepian pantai dengan Taeyang di belakangku.
"Aku ingin ke pantai, tapi tak ada yang mau menemaniku. Aku Bosan. " lantas secepat kilat kepala ku menoleh padanya.
"Bukankah member sf9 ada banyak, kenapa kau tak ajak salah satunya? "
"Mereka tak ingin. "
"Lalu kenapa ajak aku? Akupun tak bilang ingin. "
Dia terdiam. Lalu kakinya mulai mendahuluiku, mendekat ke tepi pantai.
"Karena aku ingin bersamamu, meski kau tak ingin. "
Samar-samar dia bergumam namun masih bisa ku tangkap di indera pendengaranku, suaranya yang lembut membuat pipiku memanas tanpa kusadari, Malu.
Dia, Manis sekali.
Lalu aku mulai berlari mendekatinya dan mendorong tubuhnya hingga sepatunya terbasahi karena ombak kecil.
Dia terkejut, dan matanya melotot padaku, dengan sekejap dia sudah mengejarku.
Kami berlarian bersama di tepi pantai, dengan Taeyang yang berhasil menangkapku dan mencoba menjatuhkanku ke pantai.
"Taeyang! Jangan, nanti basah. Aku tak bawa baju ganti. "
"Lalu kau pikir aku membawa sepatu cadangan? " dia masih saja mendorong aku menuju pantai, bahkan sepatu ku sudah terkena air.
"Tapi jika baju, nanti kita basah kuyup. "
Dan hal berikutnya yang terjadi adalah ombak yang lumayan besar membasahi kami berdua.
***
Ponselku terus berdering, dengan nama penelpon yang silih berganti.
Youngbin dan Hwiyoung terus- terusan menelpon.
Hwiyoung? Entahlah kenapa dia menelponku.
Tapi tak ada satupun yang aku angkat panggilannya.
Aku menoleh pada Taeyang yang mengendarai mobil, tampak fokus.
Sesekali dia melirik padaku juga.
"Maaf Yera, kita jadi basah begini, kau pasti kedinginan memakai baju basah. "
Aku terkekeh. Wajah bersalahnya sungguh lucu. "Tak apa, aku mengerti kau ingin liburan denganku ya? " aku menggodanya, dan dia kelabakan mencari alasan.
"Jangan -jangan kau menyukaiku ya? " aku mulai menggodanya lagi, namun beberapa saat kemudian dia menghentikan mobil dengan rem mendadak.
Membuat tubuhku jatuh kedepan, untungnya aku memakai sabuk pengaman.
Kemudian Taeyang menoleh padaku.
"Aku ragu sebelumnya. "
Alisku naik sebelah, merespon kalimatnya yang masih menggantung. "Kenapa? "
"Aku ragu, apa aku benar tertarik padamu? "
Mataku mengerjap, mencoba mencerna kata-katanya.
Cukup lama kami terdiam dan saling tatap.
Sebelum sebuah handphone yang berdering nyaring menyadarkan kami.
Aku segera mengangkat panggilan dari Youngbin. "Yakk!!! Kemana saja kau! " Suara teriakkannya membuat aku kaget.
"Kecilkan suaramu, aku tidak tuli. "
"Kau dan Taeyang, pergi kemana? Kenapa kalian tak menjawab panggilanku. "
"Ponsel Taeyang mati, dan aku tak mau menjawab panggilanmu. Sudah kuduga kau hanya akan berteriak. "
"Cepat loudspeaker, aku ingin bicara dengan Taeyang."
Setelah aku loudspeaker Taeyang mulai membuka suara. "Ada apa hyung? "
"Yoo Taeyang aku tahu betapa tertariknya dirimu pada adikku belakangan ini. Tapi tak bisakah kau izin padaku dulu sebelum menculiknya? "
Aku menelan saliva. Apa yang dimaksud Youngbin?
"Bukan begitu, tadinya aku tak akan membawa adikmu sejauh ini. Tapi aku bingung harus bagaimana. "
"Lain kali. Bawa saja ketempat yang dekat dan nyatakan perasaanmu segera! " Dan hal selanjutnya yang terjadi adalah Youngbin mematikan sambungan, juga Taeyang yang tersenyum kikuk.
Dia kembali menyalakan mesin mobil, dan mulai melajukan mobil kejalanan menuju arah pulang.
Di sepanjang perjalanan kami hanya saling bungkam, hingga tiba di depan rumahku dia juga ikut turun.
"Kau mau mampir dulu? "
Taeyang mengangguk dan mengikutiku menuju pintu utama, saat membuka pintu hal yang pertama kali aku lihat adalah ruang tamu yang penuh oleh anggota sf9.
"Kalian kemana saja?! " Dawon berdiri mendekat kearah Taeyang."Dan kenapa bajumu basah? "
Kami hanya saling pandang, bingung.
"Yoo Taeyang, Kim Yera kemarilah! Ada banyak hal yang perlu aku tanyakan pada kalian. " Itu suara Youngbin. Dia menatap ke arah kami, entah kenapa dia jadi semenyeramkan itu.
Aku dan Taeyang melangkah menuju Youngbin, entah apa yang akan terjadi.
Yang pasti aku takut saat ini.
***
TO BE CONTINUED
·듀위·
©Imdewiraa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR SCHOOL SF9 ✓️
FanfictionJika Kim Yera berteman dengan Sf9, maka apa yang akan terjadi? [Tonton Trailernya juga di Prologue] ▪️듀위▪️ ©Imdewiraa