Part ini extra panjang!
Enjoy and happy reading~
"Le, kita mau kemana?" Tanya Sienna ketika mereka sampai di sebuah restoran Jepang.
"Makan, aku laper." Jawab Leo sambil menarik tangan Sienna ke dalam restoran Jepang tersebut.
"Selamat siang, sudah reservasi?" Sienna dan Leo langsung disambut oleh pelayan restoran tersebut.
"Atas nama Leonardo Nicholas Halim." Pelayan tersebut lalu memeriksa bukunya, dan mempersilakan mereka masuk ke sebuah ruangan VIP. Di dalam ruangan tersebut, hanya ada sebuah meja dan kursi untuk 4 orang. Pelayan itu langsung mempersilakan Sienna dan Leo untuk duduk.
"Le, kenapa kita ga duduk di luar aja?" Tanya Sienna sedikit bingung.
"Bokap aku mau dateng, Na."
"Hah?"
"Papa aku mau ketemu kamu." Mendengar itu, rasanya kaki Sienna menjadi tidak bertenaga. Bertemu dengan Papa Leo? Mungkin itu sama sekali bukan ide yang baik.
"Kenapa lo baru bilang sekarang? Kalo gw tau, gw gamau ikut lo!"
"Na, Papa aku cuman mau ketemu sama temen sekaligus mantan pacar aku." Leo tersenyum geli melihat kepanikan Sienna.
"Kalo gitu kenapa cuman ada gw di sini? Mana mantan-mantan lo yang lainnya? Kayaknya restoran ini ga muat deh buat nampung mantan-mantan lo." Sinis Sienna. Mendengar perkataan Sienna, Leo malah makin tertawa geli.
"Na, udah berapa kali sih aku bilang, kamu itu spesial. Bokap aku ga gigit kok, Na. Bokap aku bahkan lebih ganteng dibanding aku."
Nyokap lo juga ga gigit, tapi omongannya bisa bikin gw mau terjun dari lantai 12, Le! Oke, Sienna, calm down! Lo ga perlu takut sama bokapnya Leo. Lo sama Leo udah ga ada hubungan apa-apa.
Tiba-tiba pintu terbuka, membuat Sienna tanpa sadar bangkit berdiri dari duduknya. Dan dari balik pintu itu, muncul seorang laki-laki paruh baya, yang sangat mirip dengan Leo. Tubuh laki-laki paruh baya itu tinggi tegap, wajahnya tampan meski sudah tidak muda lagi, dan laki-laki paruh baya itu tersenyum. Sienna sampai tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari laki-laki yang kini sudah ada di hadapannya.
"Ini Sienna?" Tanya laki-laki yang Sienna yakini adalah Papa Leo.
"Ha...Halo, Om. Aku... Sienna." Sienna mengulurkan tangannya, yang disambut hangat oleh Papa Leo.
"Lho, kaki kamu kenapa, Sienna?" Tanya Richard setelah melihat hansaplast di lutut Sienna.
"Gpp, Om. Cuman luka kecil kok," jawab Sienna sambil tersenyum. Akhirnya Sienna, Leo, dan Richard duduk di meja. Leo dan Sienna duduk bersebelahan, sedangkan Richard duduk di depan Leo. Seorang pelayan pun menghampiri mereka, siap mencatat pesanan mereka.
"Ramen dan sushi di sini enak lho, Sienna. Kamu harus coba." Setelah mereka memesan ramen dan beberapa hidangan sushi, Richard memperhatikan Sienna yang terlihat gugup.
"Le, kamu bilang sama Sienna kalo Papa galak ya? Kok kayaknya Sienna takut sama Papa?" Leo hanya tersenyum mendengar ucapan Papanya, sedangkan Sienna menjadi salah tingkah.
"Biasanya Sienna ga gini kok, Pa. Biasanya Sienna galak," kata Leo sambil tertawa kecil. Sienna pun melotot mendengar candaan Leo.
"Gimana sekolah kamu, Sienna?" Tanya Richard.
"Baik, Om."
"Om dengar kamu dapat beasiswa di sekolah ya?" Sienna hanya mengangguk pelan, dan sikapnya berubah waspada. Sienna yang sudah mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari Miranda beranggapan bahwa Richard menanyakan hal itu untuk menghinanya.
YOU ARE READING
Elisa Natalia
Teen FictionBeberapa part di private acak! "When I'm with you, I feel safe from the things that hurt me inside." ~ Elisa Natalia "I think no matter how much time passes by, I will always have a weak spot for you. And that terrifies the hell out of me." ~ Davin...