ENAM

147 15 1
                                    

"Jangan kebanyakan liat sinetron.. Nggak baik"

****

"Ibu saya kejam"

Deg

Jantung Rizky berdetak tak karuan, ia menelan saviranya kasar

***

Rizky pov on

Harus ya aku kerumah Pak Yudhis, apa lagi saat mendengar penuturan Pak Yudhis bahwa Ibunya galak, kan nggak lucu kalau aku di tolak nanti.

Aku mengoles lipstim di bibirku, untuk pertama kalinya alat-alat Make up milikku terpakai sejak aku membelinya, bedak senada dengan kulitku ku oles ke pipiku, aku sebenarnya bisa make up tapi aku malas dan nggak terlalu suka pakai make up.

"Not bad" seruku, kemudian merapikan poniku dengan jariku.

Gaun tanpa lengan warna Putih selutut dengan motif bunga di bagian atas jadi pilihanku, bodo amat kalau di bilang bukan cewek alim, kan emang udah gayaku kayak gini.

"Rizky udah di jemput" teriak Emak menggema di seluruh Rumah,

Ku ambil tas kecilku dan buru-buru memasukkan ponselku kesana, dan turun menghampiri pacar pura-puraku.

Hari ini Pak Yudhis mengajakku makan malam di rumahnya, aneh memang kalau candaan ku sewaktu di bus minggu lalu jadi kenyataan.

Kulihat Pak yudhis memakai Kemeja putih yang di lipat se sikunya, dengan jelana jins hitam, rambut pomade an, jelas beda dengan gayanya saat di sekolah yang formal.

Aku tersenyum kecil, ketika memakai baju bebas Pak Yudhis tampak lebih muda.

"Maaf kak nunggu lama" ujarku saat tiba di Ruang tamu, ada Papa dan Mama a.k.a Emak , Papa kebetulan sudah pulang dari luar kota dan akan free sampi seminggu ini,

"Iya Riz ngggak papa" saut Pak yudhis

"Aku sama kak Yudhis pamit dulu ya Ma Pa" aku mencium tangan Mama dan Papa.

"Iyaa hati-hati"

"Rizkynya saya pinjam dulu ya Om Tan"

"Iya Nak, nitip Rizky ya"

"Iya Om"

Pak Yudhis memintaku memanggilnya Kak di luar jam sekolah, atau di luar lingkup sekolah, aku sih nurut-nurut aja.

Mataku hampir melotot saat melihat mobil Sport di depanku, gila Pak Yudhis tajir banget.

"Ini mobil Bapak..eh Kak"

"Iya ini mobil aku cuma nggak pernah aku bawa ke Sekolah, tadinya mau jemput kamu pakai motor biasanya takutnya kamu pakai gaun ternyata bener" Pak Yudhis membukakan pintu untukku, aku masuk dan duduk dengan cangung.

Mobil melaju dengan santai membelah jalan raya malam ini, kami bisu haya suara radio yang berbunyi.

"Mama sama Papa nggak tanya aneh-aneh kan ke Kakak" tanyaku, lidahku agak kelu mengucapkan kata Kakak

"Nggak kok, cuma nanya mau kemana, sama tanya saya siapa kamu, saja jawab Pacar maaf ya saya tidak bilang dulu ke kamu" tutur Pak Yudhis , aku hanya menelan saviraku kasar, ohh tuhan pasti Mama kan merecokiku nanti.

"Ohh gitu" jawabku, bingung menanggapi seperti apa.

"Kamu marah.?" tanyanya lirih.

Deg

Jantungku, berdetak tak karuan

"Nggak kok Kak" jawabku kikuk.

Mobil Pak Yudhis berhenti di depan Rumah bernuansa Eropa dengan halaman luas penuh tanaman hias,

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang