LIMA PULUH DUA

19 1 0
                                    

"Bang Atma.." aku dan Yudhis sontak menoleh seorang gadis cantik tampak tersenyum manis di sana.

"Rere"
"Siapa Kak.?" tanyaku
Kak Yudhis tidak menjawab malah menarikku menghampiri gadis itu
"Kok di sini.?" tanya Kak Yudhis.
"Mantan nikah" jawabnya dengan kekehan.
"Riko mantan kamu.?"
"Iya bang. Bang atma juga nyamperin mantan nih.?"
"Nggak lah. Temen lama. Sama siapa.? Mana gandengannya masih jaman ya ke kondangan sendirian" goda Kak Yudhis.
"Ada masih ke parkiran mobilnya katanya hp ketinggalan"
"Udah wisuda belum nih"
"Udah dong bang. Nggak mau lah lama-lama di kampus pengen cepet nikah"
"Hahaha ada-ada aja. Oh iya alamat kamu masih sama.?"
Aku mengerutkan keningku. Buat apa Kak Yudhis nanya alamat gadis itu.
"Masih lah. Ngapain mau ngapeli aku"
"Kagak lah. Dua bulan lagi kalau lancar Abang mau nikah. Mau kirim undangan lah. Ini calon abang kenalan gih sama kakak ipar" Kak Yudhis terkekeh.
"Rere" dia mengulurkan tangannya padaku dan kusambut dengan senyum juga.

"Rizky"

"Aku adik tingkatnya Bang Atma dulu waktu kuliah. Bang atma sering bantu aku kalau susah kerjain tugas. Udah kayak Abang sendiri lah" jelas Rere aku tersenyum dan mengangguk.
"Ya udah kami mau balik, rumahnya jauh nggak baik pulangin anak gadis orang malam-malan" pamit Kak Yudhis
"Okay bang. Aku tunggu undangannya nggak nyangka ya abang mau nikah aja"
"Hahahaha oke tunggu aja,"
"Duluan re'' pamitku
" iya kak hati-hati"

Kak. Oh tuhan udah setua itukah aku padahal dia lebih tua dari aku.

Kami kemudian pulang.

***
Autor Pov on

Gaun putih ini terasa mewah dan pas di tubuh gadis itu. Aroma bunga Mawar tercium dari tubuhnya, semua tampak terpukai saat kaki jenjangnya melangkah dengan angun menuruni tangga di iringi banyak wanita di belakangnya. Senyumnya mengembang menampakan kebahagiaan atas apa yang di rasakanya sekarang.

Matanya menyapu pandangan pada orang-orang yang hadir di sana. Dengan senyum manis yang terbit di bibirnya membuat semua orang ikut merasa bahagia.

"Ini dia pengantin perempuannya, cantik sekali dengan balutan gaun dari perancang ternama Jane Allane" Ucap Pembawa acara yang menyadari sang mempelai perempuan memasuki tempat acara.

Hari ini di saksikan ratusan tamu yang datang Rizky Rahma Anjani akan mengikat janji di hadapan semua orang dengan Tuhan sebagai saksinya dia akan di nikahi Yudhistira Admaja laki-laki yang mengikatnya sejak satu tahun terahir dan melamarnya dengan romantis pada 3 bulan yang lalu.

Yudhistira berdiri di tengah acara. Dengan balutan tuxsedo senada dengan Rizky dia tersenyum dengan manis. Alunan lagu jazz terdengar romantis menjadi pengiring acara pernikahan mereka.

Rizky di antar Mamanya, calon mertua, Putri, Salsa, Tania, Tiffani dan beberapa saudara perempuannya menghampiri Yudhistira yang tengah menunggunya untuk melangsungkan Akad nikah.

Yudhistira tersenyum saat Rizky duduk di sebelahnya. Penghulu dan para saksi mulai bersiap dengan acara inti.

Beberapa waktu kemudian Akad nikah di laksanakan dengan lancar dan hikmad. Setelah mengucapkan Akad nikah dan di sahkan pada saksi mereka melaksakan sungkem kepada orang tua mereka.

Frista. Bunda Yudhistira tampak bahagia dan haru saat Rizky bersimpuh di kakinya meminta doa agar keluarga kecil yang baru saja di mulai itu bahagia selalu.

Dewi. Mama Rizky menangis haru melihat gadis kecilnya kini tumbuh dewasa dan menikah dengan orang yang baik.

"Mama doakan kalian selalu bahagia. Nurut sama suami ya sayang " pesan Dewi di sela harunya.
"Iya ma makasih doanya" Rizky juga ingin menangis tapi dia tidak mau merusah momen bahagia ini dengan tangis yang di tahannya.
"Jaga Putri Papa ini ya Dhis. Jangan sakiti dia, dia gadis yang saya besarkan dengan cinta dan kasih sayang. Tugas saya sekarang di tangan kamu. Lindungi dia dan jangan buat saya merasa bersalah dengan menikahkanmu dengan gadis saya" pesan Papa Rizky.
"Pasti pa. Pasti . saya janji" jawab Yudhistira mantap.

Setelah acara sungkem dan lainnya mereka menyalami tamu yang datang.

"Cieee nikah juga" goda Bara sambil menyalami Rizky. Di sebelahnya ada Tania yang datang dengan balutan dress putih yang sederhana tapi tampak elegan secara bersamaan.

"Hehehe kalian nyusul juga ya" ujar Rizky.
"Pastinya tapi nggak sekarang" ucap Bara dengan senyumnya.
"Doanya yang baik-baik kok buat lu "
"Makasih Bar"
"Pak jaga ibu ketua saya ya... Ingat ibu ketua kami ini punya 4 cowok yang bakalan jadi orang yang kasih perhitungan kalau dia terluka karena bapak" pesan Bara.
"Okay lahh saya bakalan jaga Ibu ketua kalian ini" jawab Yudhistira dengan senyum menawannya.
"Selamat ya riz" ucap Tania tulus.
"Maksih tan"

Setelah Bara dan Tania silih berganti Ciko dan Salsa, Bagas dan Tiffani, satria dan Putri. Rata-rata doa mereka sama agar keluarga kecil Rizky dan Yudhistira bisa lancar selamanya dan tak lupa pesan yang isinya kurang lebih sama dengan Bara tadi di ucapkan Bagas, satria dan ciko pada Yudhistira. Yudhistira sadar seberapa sayang SixMost pada ibu ketuanya dan seberapa banyak orang yang sayang dan perhatian pada istrinya itu.

"Selamat ya Rizky, doanya semoga cepet kasih gue keponakan yang imut-imut, lancar segala urusannya , langgeng sampek kapanpun okay" Vasco datang. Memberi selamat pada mantan pacarnya yang masih jadi kekasih di hatinya itu. Dia tidak sendiri tapi bukan dengan gadis tapi dia datang dengan rombongan cowok yang dulu satu kelas dengan Vasco.

"Maksih, lo cepet nyusul ya co"
"Siap riz, Jaga dia ya pak"
"Iya pastinya saya jaga" jawab Yudhistira.

Acara semakin meriah. Banyak tamu yang datang yang menari di lantai dansa dan menyanyi sebagai pemeriah acara.

Ketika semua tamu sudah selesai memberi ucapan selamat yudhistira berjalan kearah band yang di sewanya sebagai pemeriah acara.

''Selamat malam semuanya. Terimakasih sudah datang pada acara pernikahan saya dan istri saya. Malam ini saya ingin ikut serta memeriahkan acara ini"

Yudhistira duduk di kursi vokalis. Meminta gitar dari gitaris dan mengatur intonya.

"Terimakasih restumu..
Yang menikahkanku dengan putrimu..
Kan ku gantikan tanggung jawabmu menjaga malaikat tak bersayapmu.

Terimakasih restumu..
Kankusayangi dan jaga dia dengan sepenuh hatiku..
Kan ku jaga dia dengan sepenuh nyawaku..

Ku menyayanginya dengan tuhan jadi saksinya..
Doakan kami jadi pasangan sehidup semati
Doakan kami jadi pasangan yang bahagia selalu..

Terimakasih restumu..
Yang menikahkanku dengan putrimu..
Kan ku gantikan tanggung jawabmu menjaga malaikat tak bersayapmu.

Bila kau rasa kutak mampu bantu aku
Bila kau rasa aku menyakiti gadismu hukumlah aku.. Agarku rasakan juga sakit hatinya.. Agar kurasakan juga laranya..

Ku menyayanginya dengan tuhan jadi saksinya..
Doakan kami jadi pasangan sehidup semati
Doakan kami jadi pasangan yang bahagia selalu.."

Yudhistira memetik gitarnya. Sambil tersenyum menatap semua tamu undangan dan berhenti tepat di keluarganya.

"Ku janji kan sayangi dan cintai dia"

Baris terahir lagunya sebagai penutup performanya malam ini. Yudhistira tersenyum manis dan menghampiri Rizky. Berdiri di sebelah gadisnya dan melingkarkan tangan kirinya di pinggang Rizky. Senyum mereka berdua terus terbit di bibir mereka.

Autor Pov end.

Tbc

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang