SATU

304 26 21
                                    

"Nakal boleh bodoh jangan"

***

Autor pov

Rizky Rahma Anjani, gadis sederhana dengan kelakuan unik dan bar-bar,
Sifat manja dan aktifnya mampu jadi magnet tersendiri untuk orang-orang mendekatinya.

Satu orang yang tak pernah lepas dari kehadirannya. Putri Ajeng Bhagaskara, namanya memang lumayan nggak nyambung tapi percayalah otaknya nyambung jika membahas tentang cogan di sekitarnya.

Putri itu teman sebangku Rizky, teman kemana-mana,
"Riz kenapa kamu kemaren nggak sekolah??" tanya Putri.

Rizky malah terkekeh dan tidak segera menjawa pertanyaan Putri.

"Aku-kamu najiss Put, biasanya lu juga ngomong lu-gua" tawa Rizky meledak mengejek temannya yang mendadak sok manis itu.

"Hahaha gua cuma belajar manis aja kok Riz, sensi amat lu, btw kenapa nggak masuk? rugiii boss ada cogan baru di SMA sini" celtuk Putri antusias.

"Bisa nggak biasa aja" Rizky menjitak kening Putri antusias sehingga Putri meringis kesakitan.

"Anjing, sakit ogeb" teriak Putri kesal, kemudian membetulkan Krudungnya yang udah rapi dari sononya.

"Putt, mulutnya malu sama krudung lu" tegur Raka, ketua kelas

"Uppss" buru-buru Putri membungkam mulutnya

"Maaf" ujarnya,

Rizky terkekeh melihat tingkah ajaib temannya yang super duper kelewat terbanting terbalik dengan gaya penampilannya yang berkerudung rapi.

"Selamat pagi anak-anak" suara seorang guru membuat kelas tampak kacau mereka sontak kembali ke meja masing-masing, suara dencitan meja dan kursi tampak beradu dengan lantai akibat anak-anak yang kelewat nggak santainya.

"Pagii juga pakkk" jawab mereka serempak saat sudah siap duduk di meja masing-masing.

"Lain kali saat bel udah bunyi harap siap di meja masing-masing, kamu benerin dasi kamu" tunjuk guru itu pada siswa si pojokan yang dasinya berantakan, namun jika kalian mengira guru itu berkata dengan nada sinis dan kejam, kalian salah, dia tersenyum manis memperlihatkan lesung pipi yang dalam di kedua pipinya, Aldi yang di tunjuk buru-buru membetulkan dasinya.

"Nahh bagus" puji guru itu

"Perkenalkan nama saya Yudhistira, udah itu aja kalian bisa panggil saya Pak Yudhis, saya umurnya nggak jauh beda dari kalian umur saya baru 23 tahun, lulusan Universitas Indonesia, saya akan mengajar di sekolah ini sebagai guru BP yang baru, dan memberi materi kelas 2 jam mata pelajaran tiap minggunya" jelas Pak Yudhis dengan senyum di pipinya.

"What the.. Gila itu guru cakep gila" puji Rizky dan menatap Putri dengan ekspresi kagumnya.

"Itu cogan yang gua maksud tadi" jelas Putri jawab Putri sambil menatap penuh pesona pada Guru di depan sana.

"Ada pertanyaan anak-anak.?" tanya Pak Yudhis

"Pin BB Pak"

"Id line Pak"

"WA aja Pakkk saya masih jomblo"

"Udah punya pacar belum Pak?"

"Belum nikah kan Pak?"

"Status Pak Status"

Dan masih banyak lagi ocehan anak-anak perempuan, Pak Yudhis hanya tersenyum.

Kelas Rizky adalah kelas yang di nobatkan sebagai kelas terkacau di sekolah, kelas yang di mana banyak anak nakal dan pintar, biasanya kalau di kelas lain banyak cewek-cewek cantik dan suka mebuat kelompok di kelas 12 ips 2 beda,
Ceweknya biasa-biasa aja, walau banyak yang populer dan cantik-cantik mereka merakyat nggak peduli kelas sosial yang penting kompak.
Dan kelas ini surganya cowok-cowok tampan dengan talenta yang bejibun.

Ada Lima anak cowok yang jadi daya tarik dan pusat perhatian di kelas, mereka anak band yang mereka bentuk sendiri saat masuk kelas 2 tahun lalu, yaitu Afan, Alif, Aldi, Fani dan Rio.

Di antar lima anak itu Afan lah yang paling punya otak jenius dia mampu mengerjakan berbagai model soal matematika dengan cepat dan dia juga pintar bahasa inggris dengan aksen yang baik, dan sisanya mereka biasa-biasa aja otaknya.

Tapi jangan salah mereka nggak ada yang sombong terutama sama anak sekelas.
Kelas 12 IPS 2 tempat para guru menjadikan alasan mogok ngajar, ntah kenapa guru-guru pada hobby ngambek ber Minggu-minggu kalau habis ngajar di sini.

Mungkin gara-gara sifat anak-anak yang absurt yang membuat guru nggak betah.

Bell istirahat berbunyi

Kalau udah masalah istirahat bodo amat ada guru ganteng di kelas, isi kelas langsung serempak keluar kelas.

"Eh, kamu bisa bantu bapak" Pak Yudhis menatap Rizky yang baru saja akan keluar dari mejanya.

"Saya" tunjuk Rizky pada dirinya sendiri.

"Iya kamu, bisa bantu saya bawa laporan ini ke kantor" Pak Yudhis menyodorkan beberapa lembaran kertas laporan anak-anak kelasnya.

"Saya bawa laptop soalnya" lanjut Pak Yudhis.

"Iya Pak"

Dengan senyum mengembang Rizky ikut ke kantor.

"Nama kamu siapa?" tanya Pak Yudhis
"Rizky pak"

"Rizky." ulang Pak Yudhis dengan senyum kecilnya.
"Terimakasih ya sudah mau saya repotin"lanjutnya kemudian.

"Nggak papa kok pak"

Rizky tersenyum manis pada gurunya mempeihatkan gigi gingsulnya

Autor pov end

Bersambung....

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang