EXTRA PART (2)

28 0 0
                                    

"Ya elah Mbak yang mananya cowok sempurna itu cuma ada dua jenis kalau nggak Brengsek ya Gay. Jadi Mas Ciko itu yang mana?" Crocos Bella, Rekan kerja Salsa di bidang pemasaran, Salsa bekerja sebagai tenaga pemasar Asuransi, sejak lulus SMA dia bekerja di sini. Salsa yang pintar dan salah satu karyawan yang berprestasi dengan prestasinya yang sering melampau target dalam menggaet klaen di perusahaan tempatnya bekerja membuatnya mendapat posisi yang bagus di Perusahaannya.

"Ciko... Ntahlah gue nggak tau" desah tertahan Salsa. Ahir-ahir ini Salsa dan Ciko sering berantem hal-hal kecil, sulitnya mencari peluang kencan jadi alasan paling sering mereka debat. Salsa kerja dari hari senin sampai jum'at dan hari sabtu-minggunya di gunakan kuliah. Ciko sering mengeluh tapi dia berusaha dewasa dengan mengimbangi antar jemput Salsa kerja kalau dia nggak ada jam kuliah. Atau antar jemput Salsa kuliah karena dia kuliah dari senin-jum'at.

Dan kali ini hubunga mereka kembali nggak dalam mode baik bukan masalah sepele kali ini tapi karena Ciko yang hilang entah kemana sejak Minggu lalu. Semua akun sosial medianya offline dan dia bahkan nggak ada di rumah. Teman satu gengnya juga nggak ada yang tau kemana perginya tuyul satu itu.

"Kalian pacaran udah lama banget... Nggak keburu kadaluarsa.?" tanya Rini. Rekan kerja Salsa juga.

"Emang ada ceritanya pacaran kadaluarsa.?" tanya Salsa acuh.

"Ada" jawab Rini mantap.

"Kayak lo nih contohnya pacaran dari jaman SMP, kelamaan nggak nikah-nikah ujungnya berjuang sendirikan" kompor Bella.

"Gue kenal Ciko lebih baik dari kalian. Dia baik dan nggak masuk dua kategori yang lo sebutin tadi. Walau dia mendekati sempurna tapi dia nggak brengsek.. Buktinya dia nggak pernah main di belakang gue" jelas Salsa yakin. Walau di hatinya ada perasaan resah saat Ciko hilang nggak tau kemana batang hidungnya.

Salsa bangkit dari duduknya memasukan ponsel dan dompetnya kedalam tas.

"Gue balik ke kantor dulu" pamit Salsa

"Ehh bareng aja. Kita udah mau selesai kok makannya" cegat Rini.

"Nggak apa gue ke kantor duluan aja nikmatin makan kalian masih ada 30 menit sebelum jam makan siang habis" Salsa langsung meninggalkan tempat dia dan dua temannya makan siang.

Salsa memacu mobilnya ke kantor. Setelah sampai di parkirnya dengan rapi dan segera keluar mobil. Dipijatnya plipisnya lelah. Ucapan Rini dan Bella sukses membuat moodnya ancur. Salsa gelisah kemana Ciko.?

"Mbak Salsa udah balik.?" tanya Mang Udin OB di sana. Salsa hanya tersenyum dan menganguk moodnya benar-benar membuatnya malas walau hanya bicara sebaris kalimat.

Dreettt..

Ponsel Salsa bergetar saat dia sudah duduk di mejanya.

Mahendra Ciko Calling.

Dengan cepat langsung dj jawabnya.

"Hallo" terdengar suara Ciko di sebarang sana. Suaranya yang lembut dan selalu berhasil mengembalikan moodnya.

"Kamu kemana aja.?" tanya Salasa hampir menangis. Tidak ada jawaban.

"Aku khawatir" lanjut Salsa.

"Kamu di kantor kan.?" tanya Ciko.

"Iya"

"Nggak nanya aku lagi dimana.?" tanya Ciko.

"Di mana.?" tanya Salsa ahirnya

"Keluar aku di luar"
Dan tanpa menjawab lagi Salsa keluar dengan tergesa-gesa tekatnya sudah bulat kalau udah ketemu Ciko nanti minimal dia akan menonjok Ciko sampai hidungnya patah atau pipinya lebam. Suara sepatunya bertemu lantai terdengar nyaring saat dia berlari menuju luar kantor.

Dan..

Betapa terkejutnya Salsa..

Ciko berdiri di sana dengan kemeja putih di balut jas hitam dan celana jins hitam membawa bunga Lavender buka kesukan Salsa berdiri di luar kantornya. Bukan.... Bukan itu yang membuatnya kaget tapi keberadaan Bara, Satria dan Bagas di belakang Ciko membawa sepanduk besar bertuliskan ' Marrie Me ' dengan warna kuning mencolok.

"Sa" suara Ciko memanggil Salsa membuat Salsa tersadar dari rasa kagetnya.

Bahkan yang menbuat Salsa ingin menanggis adalah saat Tiffani, Rizky, Putri dan Tania keluar mobil membawa ratusan tangkai bunga Mawar Putih yang jadi bunga kesukan Salsa setelah lavender mendekati nya. Ciko mendekati Salsa. Berjongkok di depannya.

"Maaf ya udah buat kamu khawatir satu minggu ini. Maaf udah buat kamu selalu ngerasa kalau aku nggak benar-benar suka kamu seperti kamu yang suka aku... Aku cinta kamu.. Izinkan aku menjadikan bagian hidup aku. Mengisi hidup aku dan menyempurnakan agama kita"

Bukan hanya Salsa yang di buat kaget tapi semua orang di kantor langsung keluar saat melihat acara melamar dadakan itu.

"Cukup bilang 'iya' aku janji kamu boleh tonjok aku habis ini karena udah buat kamu khawatir kayak gini" lanjut Ciko.

Salsa masih diam di tempatnya. Dia menatap Ciko dengan mata berkaca-kaca.

"Iya" jawab Salsa mantap. Ciko langsung bangkiy dan memeluk Salsa erat. Di sematkannya cincin berlian di jari manis tangan kiri Salsa.

"Aku ada acara keluarga mendadak di Solo HP aku ketinggalan di rumah dan itu juga dalam keadaan mati. "

"Ngapain kamu ke Selo" tanya Salsa heran karena dia tau Ciko nggak ada keluarga di Solo adanya keluarga besar Salsa.

"Lamar kamu di depan semua anggota keluarga besar kamu" jawab Ciko mantap. Jawaban Ciko membuat Salsa syok bahkan semua orang yang dengar juga ikut syok.

"Aku nggak mungkin lamar kamu kalau aku nggak dapat restu dari keluarga kamu duluan"

"Dan sisa harinya aku buat mikir konsep lamar kamu, sekarang kamu boleh tonjok aku"

Bukannya menonjok Ciko seperti maunya tadim dia malah memeluk Ciko erat.

"Gue bakalan nyusul lo Riz" ujar Salsa bahagia pada Rizky. Dan Rizky tersenyum bahagia mendengarnya.

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang