DUA PULUH TUJUH

112 4 0
                                    

Dear: Papa

Cukup urus keluarga lu, gua bisa walau sendiri

-Puri Ajeng Bhagaskara
***

Putri pov on

Satria tertawa lepas di sofa Ruang keluarga, aku tersenyum kecil mendengarkan lelucon dari keluarga ini.

"Putri udah bilang sama Mama Papa kalau Makan malam di sini sekalian.?" Tanya Ayah Satria.

"Oh iya Putri belum kabri orang rumah"

"Ya udah kamu telvon sana"

"Iya Bun"

Ku rogoh ponselku di Saku

"Hallo tan.. Putri Makan malam di Rumah Satria, paling agak malam nyampeknya, Nggak papa kan Tan..?"

"Jangan pulang malam-malam lho ya, bawa jaket tadi..?" Suara Tante Dewi lembut tapi ada nada khawtir di sana.

"Bawa kok Tan, iya nggak sampek malam kok Tan,"

"Sama satria beneran kan..?"

"Iya tan, mau ngomong sama Satria biar percaya..?"

"Boleh, mana Satria"

Aku memberikan ponselku pada satria, satria sigap menerimanya

"Selamat malam Tante cantik, "

"....."

"Di rumah aku kok Tan, di jamin pulang selamat tanpa lecet sedikitpun"

"....."

"Iya Tan Satria paham kok Tan, nanti habis makan malam aku anter pulang"

"..."

"Iya tan, ya udah kalau gitu".

"...."

Satria memberikan ponselku,

"Gimana percaya..?" tanya Ayah Satria

"Percaya lagian Satria sering main ke sana"

"Itu tadi siapa kamu Put.?" tanya Bunda cici

"Mamanya Rizky Pun, sahabat Putri dari dulu, Putri tinggal di sana soalnya"

"Lha keluargamu nggak papa..?" tanya Bunda yang mulai kepo,

Jujur aku kurang suka topik ini, serasa ada yang mencap di hatiku.

"Saya tinggal sendiri"

"Lho Orang tua kamu kemana..?" tanya Bunda Cici. Satria seolah mengerti dengan perubahan sikapku langsung menimpali.

"Bahas yang lain aja ya Bun"

Aku menghela nafas berat

"Nggak papa Sat" aku mengangguk meyakinkan Satria.

"Mom tinggal di Amerika, orang tua saya cerai saat saya SMP dulu, kalau Papa dia tinggal dengan keluarga barunya" aku diam mencoba menaha genangan air mata, selalu seperti ini saat membahas keluargaku.

"Kamu baik-baik aja tinggal sendirian.?" tanya Bunda khawatir. Aku tersenyum.

"Baik-baik aja kok Bun, Papa masih nengok tiap bulan ke rumah, Mama Tiri aku juga baik dia selalu cek kebutuhan aku dan selalu nanya kabar dan sekolah aku. Mereka baik. Tapi aku nggak bisa kalau harus masuk ke dalam keluarga mereka"

"Ya udah nggak usah di bahas lagi" Satria mencegahku membuka luka ku.

"Maaf ya Bun, Yah Putri jadi cerita masalah Putri"

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang