Dia tampan dan benar-benar membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama rasanya ingin ku gendong dan tak akan ku lepaskan , dia adikku adik laki-laki yang baru berumur beberapa jam, Papa memberikan dia Nama Arkan. Sangat cocok menurutku aku bahkan berfikir apa aku dulu juga seperti dia aku rasa iya,
"Kamu pulang aja, belum ganti bajukan " suruh Papa aku mengangguk dan memberikan Arkan pada Papa,
pak yudhis bangkit dari duduknya dan mengantarkan aku pulang,
"Seneng?"
"Banget. Aku bahkan nggak nyangka kalau punya adik akan sebahagian ini " jawabku dengan masih fokus pada jalan di depanku. Dari ekor mataku aku bisa melihat Pak Yudhis tersenyum manis
"Farel beneran nikah sama frisya?" Tanya Pak Yudhis, aku mengangguk"Dugaanku benar ternyata " ujar Pak yudhis.
"Kelihatan dia panik saat liat kita tadi " setuju ku
"Kamu yakni karena apa?"
"Aku emang ngira kalau dia adik kak farel tapi aku ingat Bagas pernah bilang Frisya nggak punya kakak cowok, terus Istri kak farel nggak mungkin kan kalau ninggalin dia dan malah sibuk sama kameranya padahal jelas ada kita tadi aku rasa kak farel cuma asal nunjuk aja tadi, terus cincin kak farel sama persis sama liontin kalung yang di pakek frisya, nggak mungkin kan kalau punya istri kak farel di pinjam Frisya " jelasku"Lagian aura orang udah pernah di sentuh cowok sama yang masih polos beda " lanjut Pak Yudhis menyetujui opini ku,
"Terus kamu bakakan tindak lanjuti frisya di sekolah?? " tanyaku
"Kayaknya ngga dulu riz. Lagian dia juga nggak hamil kan""Iya sih kasihan juga kalau dia di DO "
"Asal kita tutup mulut aja riz"
"Iya "
Kami sampai di depan Rumah ku
"Nggak papa di rumah sendiri?? " tanya Pak Yudhis aku mengangguk dan tersenyum
"Putri pulang kan habis ini??"
"Iya katanya nunggu satria dulu "
"Ya udah aku pamit , kamu jangan lupa mandi, sembayang, tutup semua pintu dan jendela, jangan segan telfon atau hubungi aku kalau ada apa-apa dan jangan tidur malam-malam "
"Iya kamu juga oke!"
"Aku pulang dulu, selamat malam Rizky "
"Selamat malam juga sayang " ujarku dengan malu-malu, pak yudhis tersenyum kemudian pulang,tidak lama kemudian motor satria tampak dari arah barat, aku masih berdiri di depan pagar menunggu putri sekalian
"Nyampe " seru putri dan turun dari boncengan satria
"Gua langsung cabut ya udah jam 9 juga " pamit satria
"Makasi ya sat" ujar putri
"Oke, bu ketua gua cabut ya "
"Iya thanks ya sat, hati-hati "
"Oke "motor satria melaju pergi aku dan putri masuk rumah dengan perasaan campur aduk
"Ada yang mau gue omongin sama lu put"
"Apa?" Tanya putri sambil naik tangga ke kamar kami
"Frisya udah nikah"
"Apa!!!!" Teriak putri😫😫😫
"Frisya udah nikah " jelasku pada anggota six most saat kami ada di markas.
"Are you sure??" Tanya Bara syok
" gue serius" ucapku penuh penekanan.
"Tau dari mana??" Tanya Satria
"gua liat pakek mata kepala gua sendiri" jelasku pada mereka.
''Gua uda tau" ujar Bagas sambil menyulut rokoknya.Kami semua menatap Bagas kaget.
"Iya gua udah tau, kalian nggak usah kaget" lanjut Bagas
"Jangan bilang siapa-siapa kasihan dia, dia juga harus sekolah" lanjut Bagas lagi, aku mendesah berat."sejak kapan lu tau" tanya putri
"Kemaren, intinya gua udah tau jadi nggak usah di bahas biarin aja"
"Lu baik-baik aja gas???" Tanya Ciko."Gue??? Gue selalu baik cik, santai aja kalik" bagas tersenyum kecil
"Lagian gua sama dia juga beda agama" sambung Bagas, aku mengerutkan keningku,Ah, aku melupakan satu fakta kalau Bagas Kristen, lagian cinta beda agama nggak selalu berujung indah,
"Lo tau dari siapa??" tanya Bara
"Apanya??" Tanya Bagas
"Kalau frisya udah nikah"
"Gua tau lah Bar, lagian cowok bego apa nggak bisa bedain ceweknya masih rapet apa nggak" jelas Bagas sambil membuang asap rokoknya"Lu kalau ngomong nggak ambigu bisa nggak sih Gas" sengap Ciko kesal, aku terkekeh geli,
"Aura..!!auranya beda.. orang yang udah pernah itu sama yang belum beda auranya" jelas bagas dengan penekanan di bagian kata 'Itu'
"Tai lu" satria menonyor kepala Bagas,
"Lo galau nggak??" Tanya Putri
"Gue galau...? Ya kagak lah, gua sadar kalau gua nggak cinta sama dia, gua cuma.. cuma apanya kayak nganggep adek gitu, sayang gua ke dia sama tiffani itu beda" ujar Bagas,"Jujur gua liat foto pernikahan Frisya sama Cowok yang ngaku pacarnya itu di rumah Frisya waktu gua ke sana bulan lalu, tapi gua pura-pura nggak liat, dan yakin kalau itu bukan dia tapi gua kini sadar gua pacaran sama istri orang," jelas Bagas,
"Udahlah ngapain pada baper kayak gini, ayo balik udah pada pulang kayaknya anak sekolah kita" sambung Bagas dan bangkit, aku dan yang lainnya bangkit mengikutinya,
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher
Genç Kurgu(ON GOING) Cover by Canva Cerita sederhana. Tentang Persahabatan dan Cinta. Bukan cerita cinta klasik yang di dominasi Antagonis yang berperan jadi Orang ketiga. Bukan hanya tentang Cinta tapi juga tentang arti sebuah persahabatan antar laki-laki da...