...
(A/N): Makasih ya yang udah vote ama comment, kalian membuat saya terdorong untuk berkarya, hehe. Have a nice day!
...
"Troll."
Grace tak mau tahu binatang apa itu. Persetan, pikirnya. Suara Hermione jelas bergetar dan Grace tahu kalau nyawa mereka dalam bahaya saat itu juga.
Raksasa itu perlahan masuk, menghancurkan wastafel dengan kayu lapuk di genggamannya setiap kali dirinya berjalan.
Grace bisa merasakan kakinya bergetar ketika Hermione mulai berteriak kencang ketakutan. Apa ini benar-benar akhir dari hidup mereka?
Tidak. Dia benar-benar tak mau mati sekarang.
Perlahan raksasa itu menuju ke arah mereka. Grace berdiri tepat di depan Hermione yang tak bisa berkutik. Kulit Grace langsung berubah menjadi pucat secepat kilat saat troll itu mendekatkan wajahnya ke arah mereka. Bahkan Grace yakin kalau sekarang dia bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri.
Wajah raksasa itu menyeramkan, tentunya. Dengan mata dan hidung yang besar serta mulut yang dipenuhi ludah dan gigi-gigi yang berantakkan, troll itu seakan-akan dapat melahapnya begitu saja. Raksasa itu lalu berteriak di depan mereka, membuat Grace menutup matanya ketakutan. Hatinya berdegup kencang.
Mereka berdua sudah tak bisa lagi mengambil langkah untuk mundur. Di belakang mereka hanya tembok biasa, tak lebih. Kabur? Tidak. Troll sudah terlalu dekat dengan mereka. Jaraknya hanya kira-kira semeter dari wajahnya. Apalagi, bahkan ukuran wajahnya sendiri tiga kali lipat lebih besar dibanding mereka berdua.
Pikir, Grace. Pikir.
Grace kembali memejamkan matanya sebentar, entah untuk berpikir atau karena ketakutan, lalu dia tiba-tiba mengingat sesuatu. Tongkat sihir. Ya, tongkat sihir.
Baru saja dia merogoh jubahnya untuk mencari tongkat sihirnya, Troll itu sudah mengangkat tangannya dan mengarahkan kayu itu kepada mereka.
Grace kira semuanya sudah terlambat. Dia akan mati saat itu juga. Tapi entah kenapa, sebuah keajaiban terjadi. Troll itu tiba-tiba menghentikan gerakkan tangannya dan menoleh ke belakang. Ke arah Ron dan Harry.
"Oi, idiot!" Ron tiba-tiba muncul layaknya pahlawan, melempar batu untuk membuat Troll itu lupa akan Grace dan Hermione. Raksasa itu mulai mengerutkan alisnya, jelas kesal akan perbuatan si rambut merah terhadapnya.
Badannya mungkin besar, tapi sayangnya, kepalanya kosong.
"Cepat! Cepat!" bisik Harry kasar sambil melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar mereka menuju ke arahnya. "Kabur!"
Tetapi Hermione terlalu takut untuk bergerak dan Grace bahkan tak bisa merasakan kakinya lagi. Semuanya terjadi begitu saja di hadapan mereka, terlalu mengejutkan.
Raksasa itu kemudian berjalan ke arah Ron dengan kesal sambil mendengus. Dia mengangkat tangannya, bersiap-siap untuk memukul Ron, yang pada untungnya, kali ini dihentikan oleh Harry.
Entah bodoh atau pintar, Harry berlari kencang ke arah troll tersebut dan melompat, berhasil untuk memeluk leher berlemak raksasa itu, dan menusukkan tongkat sihirnya ke lubang hidungnya, membuatnya mengerang kesakitan. Raksasa itu akhirnya mengayunkan kayu di genggaman itu secara acak—berputar-putar untuk menjatuhkan Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always.
FanfictionMungkin, bagi Severus Snape, kepergian Lily dari dunia ini sama rasanya dengan kepergian nyawanya sendiri. Kosong. Hampa. Yang tertinggal dari dirinya sekarang hanya tipikal profesor yang dibenci oleh semua orang, kecuali satu, Grace Potter. Ya, tak...