Harry pulang dengan tergesa-gesa. Ia segera keluar dari mobilnya segera setelah memarkirkannya di garasi mobil.
Ia membuka pintu rumah dengan tergesa-gesa dan memanggil nama Bilqis berulang kali.“Bil-“ ucapannya terpotong saat menemukan Bilqis yang tengah duduk dengan melipat tangannya di sofa ruang keluarganya.
Wajahnya tampak tidak senang menatap lurus televisi yang tidak menyala. Tapi saat Harry melangkahkan kakinya mendekati Bilqis. Bilqis melancarkan tatapan tajamnya pada Harry hingga Harry terkejut.
“Kenapa kau terburu-buru sekali. Apa yang terjadi? Kenapa kau pulang tanpa aku?” tanya Harry yang segera mendaratkan bokongnya pada sofa di sebelah Bilqis.
“Aku hanya ingin pulang cepat.” Ucap Bilqis tersenyum dan menyandarkan kepalanya pada pundak Harry yang tinggi.
Bilqis tampak sesekali menghela nafas panjang dan menerawang jauh entah kemana.
Harry sesekali melirik hidung mancung Bilqis yang tampak dari ujung hijabnya. Helaan nafas tentu membuat Harry khawatir bukan main hingga ia menangkupkan sebelah telapak tangannya pada pipi Bilqis.
“Ada apa? Apa kau kesal aku datang terlambat?” tanya Harry yang tampak mengkhawatirkan Bilqis.
Bilqis yang tengah bersandar meraih lengan Harry dan menggenggamnya dengan kedua tangannya.
“Apakah pertemuannya berjalan lancar?” tanya Bilqis dengan lembut menatap mata biru itu.
Harry tersenyum tipis dan mengecup bibir tipis Bilqis dengan lembut.
“Ya, lancar berkat dirimu.” Ucap Harry tersenyum.
“Kau sudah makan?” tanya Harry yang tiba-tiba saja mengalihkan pembicaraan hingga Bilqis yang sempat tersenyum tampak menghilangkan senyumannya.
“Sudah. Aku sudah makan steak tadi. Dan makanan penutupnya es krim rasa tiramisu yang sangat manis.” Ucap Bilqis mengusap pipi Harry dan segera bangkit dari tempat duduknya sambil melangkah menuju dapur.
“Bibirmu kering, menandakan kau belum makan sedari tadi. Apa kau harus menungguku begitu lama? Seharusnya kau makan dahulu tadi sebelum pergi.” Ucap Harry mencengkram lengan Bilqis yang hendak menghindar.
Harry menyentak lengan Bilqis hingga Bilqis tertarik kebelakang dan segera terduduk dipangkuan Harry yang tempat tersenyum menatapnya.
“Kau sebegitu sayangnya padaku hingga menungguku untuk makan siang bersama. Maafkan aku.” Ucap Harry yang menyandarkan dahinya pada lengan Bilqis.
Bilqis hanya tersenyum dan mengusap sulur-sulur rambut Harry yang sedikit pirang. Ia memeluk erat kepala suaminya itu dan menepuk-nepuk punggung suaminya yang tampak sedikit kelelahan.
“Mandilah, kau sedikit bau setelah semalaman bekerja. Masih ada hari esok untuk makan malam romantis.” Ucap Bilqis sambil mencoba untuk melepaskan pelukan Harry yang kini memeluk pinggulnya dengan erat.
“Tunggulah sebentar lagi. Aku ingin sebentar saja dalam posisi ini.” ucap Harry yang membiarkan dagunya bertumpu pada bahu Bilqis yang kecil.
Wangi mawar yang begitu khas menguar dari tubuh Bilqis membuat Harry tersenyum tipis dan memeluk pinggul Bilqis semakin erat.
Bilqis ikut memeluk punggung Harry dengan erat hingga suara dari perutnya yang keroncongan terdengar dengan keras.
Harry mengangkat kepalanya dan menatap Bilqis yang tampak menutup matanya dengan erat.“Oh, kau sangat lapar rupanya hm?” ucap Harry yang mencolek-colek pipi Bilqis yang kemerahan.
Bilqis membuka matanya berlahan dan menatap Harry yang ikut menatapnya.
“Mandilah. Kau bau.” Ucap Bilqis menutup hidungnya dan segera bangkit dari pangkuan Harry. Ia setengah berlari menuju tangga sambil menggaruk tengkuknya dari balik hijab.Harry terkekeh melihat Bilqis yang tampak mengalihkan pembicaraan. Ia menggaruk kepalanya yang sedikit gatal dan beralih menatap tangga di mana istrinya pergi menuju kamar.
***
To be continue
Let's vote and comment reader.. Don't be a silent reader ^_^
Wassalam Quesha Anya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride & Groom (Bilqis & Harry Tales Series)
RomantizmSejumlah part di private (ayo di follow dulu 🤗) demi kenyamanan bersama. Di larang keras bagi yg belum cukup umur untuk membaca cerita yang di private. ------------------------------------------------ Cerita pasangan muda yang baru saja menikah...