~ Lo semua enggak bakal paham kenapa gue lakuin semua ini ~
- Andika Aqil Saputra
----
"A-Aqil?!" semua orang terkejut saat melihat Aqil bersama dengan...
"Dila, ngapain lo di sini?" tanya Aya saat melihat Dila yang sedang berdiri di depan Aqil.
"Gu-gue lagi..." Dila bingung harus mengatakan apa.
"Dila jawab yang bener!" Dinda sangat bingung sekaligus kesal sekarang.
"Gue..."
"Dia lagi bicarain Ratu sama gue," ucap Aqil dengan tatapan yang dingin.
"Dan gue mau Ratu jadi milik gue!" dengan suara yang sangat lantang Aqil mengucapkannya.
"Lo mimpi ya. Ratu untuk selamanya bukan milik lo," ucap Dinda.
"Tapi. Gue suka sama dia dan semua yang gue suka harus jadi milik gue!" Aqil memang sangatlah Pemaksa jadi semua yang dia suka harus ia dapatkan.
"Lo egois tau enggak," setelah lama diam Erlangga akhirnya membuka suara.
"Huh, egois kata lo. Aditya lebih egois," Aqil menatap Erlangga dengan tatapan yang paling sinis.
"Aditya enggak egois. Lo aja yang mikir kalau Aditya itu egois," ucap Erlangga dengan nada suara rendah. Ia tidak suka saat Aditya dikatai egois.
"Asal lo tau aja. Aditya itu selalu aja cari muka di hadapan orang lain!" bentak Aqil. Erlangga hanya diam saja.
"Tapi. Apa salah Adit ampe lo benci sama dia!" Aqil mengepalkan tangannya saat mendengar bentakan Erlangga.
Dinda, Aya, dan Dila hanya mematung di tempat karena tidak tahu apa yang harus di lakukan. Dan Aya dia cukup takut melihat kakaknya yang sangat marah.
Erlangga melirik ke arah tangan Aqil. Ia tersenyum sinis saat melihat tangan Aqil yang terkepal erat.
"Lo cuma bisa main pukul orang aja kan. Lo cuma pake kekuatan lo ketimbang otak lo."
Dada Aqil naik turun menandakan kalau sekarang ia sangat marah. Dan dia sudah tidak bisa menahan rasa amarahnya. Aqil segera melayangkan pukulannya.
'Bugh!'
Erlangga jatuh tersungkur ke tanah dengan sangat keras. Ada sedikit darah di ujung mulut Erlangga. Aqil sudah siap memukul lagi tapi dengan lincah Erlangga menghindarinya.
Erlangga langsung menendang perut Aqil dan Aqil terjatuh ke tanah. Erlangga mendekati Aqil. Aqil menutup matanya menerima pukulan Erlangga selanjutnya. Tapi cukup lama ia menutup mata tapi tidak terjadi apapun. Saat membuka mata ia melihat Erlangga tengah tersenyum.
"Gue enggak bakal pukul lo lagi. Karena gimana pun juga lo itu sahabat gue sama Aditya," ucap Erlangga. Erlangga berdiri lalu mengulurkan tangannya ke arah Aqil. Aqil menerima uluran tangan dari Erlangga.
"Inget, Qil. Gue sama Aditya enggak pernah dendam kok sama lo. Jadi kalau lo masih mau gabung sama kita lo masih di terima kok," Erlangga menepuk pundak Aqil lalu berbalik.
"Anggap aja yang tadi sebagai sedikit pelajaran buat lo."
"Yuk pulang," Erlangga mengajak Dinda dan Aya untuk pulang. Mereka berdua pun hanya mengangguk dengan kaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/120723022-288-k983658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [TAMAT]
Підліткова літератураCover by : @Gina Pascabela Judul Lama : Mysterious Girl Dinda Savira Lestari anak berprestasi di sekolah, tapi sayangnya dia agak tertutup dan membuat dia agak susah untuk bersosialisasi. Hingga suatu hari tanpa sengaja dia membantu seseorang dan m...