~ Kata maaf selalu ada buat lo kok. Gue seneng banget akhirnya kita bisa sama-sama lagi ~
-Aldino Aditya Putra
----"Dinda ke kantin yuk!" ajak Aya dengan suaranya yang khas.
"Malas," Dinda menolak permintaan Aya dengan menaruh wajahnya di atas lipatan tangannya.
"Ih... Dinda kan kata lo jadi orang itu enggak boleh jadi pemalas," Aya menarik-narik lengan Dinda dengan sedikit paksaan.
"Entar aja gue perginya. Lo duluan aja," ucap Dinda dengan menampilkan mukanya yang sedikit lesu.
"Janji ya," Aya menaikkan satu jari kelingking.
"Iya," Dinda kembali menaruh kepalanya di atas lipatan tangannya.
"Awas ya kalau enggak pergi," Dinda hanya mengangguk sebentar.
"Yaudah gue pergi dulu ya," Aya berjalan keluar dari kelas dengan langkah yang riang. Setelah Aya keluar Dinda menutup matanya sejenak lalu berdiri keluar dari kelas.
Dinda melewati ruang musik. Dinda sengaja berhenti sebentar lalu masuk ke dalam untuk melihat-lihat alat musik. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat pemandangan yang bisa ia lihat. Matanya tidak sengaja menangkap sebuah ruangan yang sangat menarik.
'Aditya sama Aqil lagi ngapain yah?' Dinda mendekati ruangan itu. Ruangan itu khusus untuk latihan vokal dan biasa di pakai untuk semua siswa maupun siswi yang ingin latihan atau sekedar mengisi waktu kosong. Dinda mendekati ruangan itu dan mendengar pembicaraan Aqil dan Aditya.
'Kok lama-lama gue jadi suka nguping ya,' Dinda sudah berapa kali menguping pembicaraan orang. Dia tahu kalau itu sangat tidak patut dicontoh. Tapi ia melakukan itu karena ia sangat penasaran jadi itu tidak salahkan?.
"Gue seneng banget akhirnya lo bisa gabung lagi sama gue dan Erlangga," ucap Aditya. Dinda melihat dari celah-celah pintu dan melihat Aditya sedang merangkul Aqil. Aqil tersenyum senang. Dinda menjadi sangat bersyukur akhirnya ia bisa melihat Aditya dan Aqil menjadi akur kembali. Tatapan Aditya melihat ke arah celah pintu ia memicingkan matanya.
"Woi, siapa lo?!" Aditya meneriaki orang yang sedang memata-matainya. Dinda menjadi panik dan ingin kabur. Tapi Aditya lebih cepat bergerak dan menangkap basah Dinda.
"Dinda lo ngapain di sini?" tanya Aditya bingung.
"Eee... Itu gue lagi..." Dinda kehabisan kata-kata untuk diucapkan.
"Di sini lo ternyata gue kiraiin lo kemana?" suara Mujahid terdengar di indra pendengaran.
Dinda hanya cengar-cengir, "Hehehe... Emang lo nyariin gue?"
"Menurut lo gimana?" Mujahid memberikan tatapan yang datar. Yang di tatap tetap cengar-cengir enggak jelas.
"Eh, bentar kok ada Aditya sama Aqil sih di sini?" Mujahid bingung Melihat Aqil dan Aditya.
"Emang enggak boleh," ucap Aqil dengan ketus.
"Ya... Boleh sih..." ujar Mujahid.
"Gue pergi dulu ya," Dinda langsung melesat pergi lebih tepatnya sih, kabur.
"Woi, Din tungguin gue napa!" Mujahid segera menyusul Dinda.
"Dua orang itu rada-rada gaje ya," tanya Aqil.
![](https://img.wattpad.com/cover/120723022-288-k983658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [TAMAT]
Fiksi RemajaCover by : @Gina Pascabela Judul Lama : Mysterious Girl Dinda Savira Lestari anak berprestasi di sekolah, tapi sayangnya dia agak tertutup dan membuat dia agak susah untuk bersosialisasi. Hingga suatu hari tanpa sengaja dia membantu seseorang dan m...