Salah Tanggap

538 26 0
                                        

~ Makanya kalau orang ngomong ketus jangan anggap dia lagi marah. Kan jadi malu sendiri lo ~

-Dinda Savira Lestari

---

"Dinda bangun udah subuh nih. Sana pergi sholat," Mujahid menggoyang-goyangkan tubuh Dinda.

"Isss... Gue masih ngantuk," Dinda menarik selimut untuk menutupi semua badannya.

"Ini anak, udah dibilangin bangun masih aja bandel," Mujahid berkacak pinggang.

"Kalau lo enggak mau bangun sekarang. Gue bakal kasih kecoa di kasur lo sekarang juga," Mujahid menyeringai.

Tubuh Dinda menegang saat mendengar kata 'Kecoa', "Oke-oke. Gue bangun sekarang," Dinda menyibakkan selimut lalu segera masuk ke kamar mandi.

"Masih aja takut ama kecoa," Mujahid bisa memaklumi kenapa Dinda takut dengan kecoa.

Bahkan bukan takut lagi malahan Dinda trauma dengan kecoa. Kalau mau tau alasannya, tanya aja sama Dinda langsung.

"Din, kok lo lama banget sih!" tidak sahutan dari kamar mandi.

"Woy, lo tidur ya. Lama bener!" Mujahid menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Apaan sih!" Dinda akhirnya membuka pintu kamar mandi.

"Kok lo lama banget sih?" tanya Mujahid.

"Mau-mau gue dong. Gue mau lama atau enggak," Dinda menjawab Mujahid dengan ketus.

"Udah-udah keluar sana, gue mau sholat," Dinda mendorong Mujahid keluar dari kamarnya.

"Bentar kenapa lo suruh gue-" Kata-kata Mujahid terhenti.

Bruk!
Pintu kamar langsung di tutup. Mujahid mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali.

"Tu orang kenapa sih?" Mujahid menggerutu di depan pintu.

"Lagi PMS kali ya," Mujahid segera berjalan ke kamarnya untuk mandi.

---

"Pagi Tante Farah cantik jelita," Mujahid menggombal Farah yang sudah duduk manis di meja Makan.

"Pagi Pangeran Mujahid yang Gantengnya tiada tara," Farah juga menggombal balik Mujahid.

"Bisa enggak sih, pagi-pagi enggak usah main gombal-gombalan," Dinda benar-benar muak mendengar drama yang terjadi di rumahnya.

"Dinda lo kenapa sih? Galak bener," Mujahid bingung kenapa Dinda selalu marah sejak pagi.

"Enggak tau!" Dinda menjawab pertanyaan Mujahid dengan ketus.

"Mah, aku langsung ke sekolah ya," ucap Dinda

"Kamu enggak mau makan dulu?" tanya Farah dengan agak khawatir.

"Enggak usah Mah, ya udah Dinda pergi dulu ya. Assalamu'alaikum!" setelah mengucapkan itu Dinda langsung keluar.

"Wa'alaikumsalam," Farah dan Mujahid hanya geleng-geleng kepala. Lalu mata Mujahid melirik ke satu benda.

"Woy Dinda. Lo lupa ama tas lo!" Mujahid segera mengambil tas Dinda tak lupa tasnya juga.

"Mujahid pergi dulu ya Tan," Mujahid segera menyalami Farah lalu pergi.

Our Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang