Perjodohan

3K 68 1
                                    

"Jadi gagal lagi perjodohannya?"tanya Arin di telpon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi gagal lagi perjodohannya?"tanya Arin di telpon.

"Kayaknya sih iya mbak"jawab Zahra.

"Kali ini kenapa lagi?"sambung Awa.

"Hahg..mungkin emang belum jodoh mbak"Zahra seperti enggan bercerita.

"Gak tahu deh,jodoh adik bungsu kita itu kayaknya kok susah amat ya"keluh Awa.

"Mungkin gara2 Naya suka pilih-pilih,maunya nyari yang sempurna,emang ada orang sempurna di dunia ini"kata Arin.

"Ayah sama bunda gimana?pasti beliau berdua sedih"suara Awa terdengar kuatir.

"Ya gitu deh mbak,mau gimana lagi"lagi2 Zahra terdengar enggan.

"Tapi Nayanya keliatan santai tuh"Arin kembali teringat wajah Naya yang sepertinya gak sedih sama sekali tiap perjodohannya batal pas pulang ke Jakarta bulan lalu."Perasaanku aja atau memang Naya sengaja gagalin perjodohannya kali ya?"lanjutnya.

"Gak boleh su'udzon mbak,eh ya udah aku tutup dulu ya mbak,udah malem,lagian kayaknya aku dengar Naya ngigau lagi tuh"pamit Zahra.

"Memangnya dia masih suka ngelindur terus ketakutan kalo tidur Ra?'tanya Awa.

"Akhir2 ini sih kayaknya kambuh lagi mbak,cuma udah gak teriak,palingan tiba2 bangun terus keringetan,eh..udah mbak ya,kapan2 disambung lagi,mau nengokin Naya dulu"kali ini Zahra segera mengakhiri telpon lalu bergegas ke kamar Naya.

Seperti dugaannya,adik bungsunya itu seperti mimpi buruk,kepalanya menggeleng tak tenang ke kanan dan ke kiri bergantian dengan keringat yang bercucuran.

"Jadi katakan..apa yang harus kulakukan padamu sekarang?Apa aku cukup mempermalu kanmu saja atau aku harus menghancurkanmu seperti gadis2 itu?.... Kemanapun kou lari aku akan menemukanmu dan menghancurkanmu"

"Hahg..."Naya terbangun dengan nafas tersengal seperti habis dikejar seseorang.

"Nay..kamu mimpi buruk lagi ya?"Zahra menepuk pundaknya,gadis dengan rambut berombak itu mengusap wajah dengan kedua tangannya.

"Entahlah mbak..mungkin gara2 aku kecapek an"kata Naya masih dengan nafas ngos2an nya.

"Minum dulu gih,liat..keringatmu kayak orang habis joging semalaman"Zahra membantu adiknya bangun.

Naya segera ke dapur mengambil segelas air dan meneguknya pelan.

"Kenapa belakangan ini aku jadi mimpiin kejadian itu sih,hahg... gak..gak..aku harus bisa melupakannya"Naya gelengin kepalanya,dibukanya notebook dan mulai membalas chat seseorang yang jauh di sana.

"Sudah sebulan ini aman,ayah gak lagi nyari jodoh untukku,gimana kabar disertasimu?"dikirimnya pesan itu.

"Jangan kuatir,100% aman.."balasan itu datang secepat kilat.

Dan seperti biasa kalo udah chating,keduanya suka lupa waktu sampai adzan shubuh mengalun merdu membuat mereka mau gak mau harus mengakhiri obrolan itu.Kanaya bisa bernafas lega,karena untuk saat ini situasinya aman dan terkendali,baik ayah maupun bunda udah gak mengungkit lagi masalah perjodohannya,sayangnya itu gak berlangsung lama ketika suatu hari ayah memanggilnya dan deggg..... tubuh Naya lemas seketika,ternyata ayah sudah menemukan seseorang untuk dijodohkan dengannya

"Oh God... kali ini harus gimana lagi coba?"teriak hatinya kesal.

#FirstPost 03 Des'17


Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang