IM S-2 Part 8

721 38 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca  ya,support terus penulis dengan selalu vote dan koment,love u all

"Hahg..."desahan Naya makin terasa berat mengingat itu semua."Jangan lelah padaku... jangan menjahuiku.."seperti mengigau,suara itu begitu lirih dan di dalam taxi Naya perlahan tertidur ayam.

*********

Taxi itu melaju pelan meninggalkan halaman rumah sakit,dan dari kaca spion terlihat seorang dokter muda yang berdiri terengah-engah setelah tak sanggup lagi berlari mengejar taxi yang membawa Kanaya pergi.

"Hahg...hagh...''kesulitan dokter yang taklain Affan itu mengatur nafasnya.

"Jadi benar,hahg.. itu tadi kamu Nay hahg..kamu kesini Nay.... kamu... " ada senyum yang terkembang diantara deru nafasnya yang tidak teratur.

"Apa mungkin kou mencariku Nay....apa mungkin kou merindukanku"batin Affan sambil menatap lepas taxi yang sudah jauh pergi sebelum kemudian terburu-buru berbalik kembali ke pintu masuk rumah sakit teringat masih ada beberapa pasiennya sudah tidak sabar menunggu untuk diperiksa.

"Maafkan saya.... Maaf...''ujarnya ketika seorang pasien menanyakan kenapa ditinggal pergi begitu saja,sementara perawat yang mendampinginya sedikit heran melihat wajah sang dokter yang biasanya datar datar saja terlihat begitu cerah meski tanpa senyum mengembang di bibirnya,yang lebih mengherankan lagi dokter yang terkenal penyendiri dan dingin itu meminta maaf pada pasiennya,sungguh kejadian yang langka.

Dokter Affan yang tinggi dengan rambut hitam legam itu bukannya tidak ramah,hanya saja wajahnya selalu tampak datar,tenang,sesekali dia tersenyum sangat samar tapi hanya pada orang yang benar benar dikenalnya,sedang dengan yang lain dia cukup menyapa dengan anggukan saja,saat berkomunikasi dengan pasienpun nadanya datar saja.Kata katanya tenang ,tidak mengandung kekhawatiran membuat pasien kadang segan terlalu banyak bertanya padanya.Meski demikian,kebanyakan pasien merasa puas dengan penanganannya yang terkenal teliti dan rapi itu.

Pagi sebelum berangkat ke rumah sakit.......................................

Beberapa kali Affan menatap layar smartphone sambil mengancingkan kemejanya dan kemudian kembali mendesah lirih sambil tersenyum kecut

"Aku sudah benar 2 gila,tidak mungkin kan dia yang duluan menghubungiku..." ucapnya seperti pada diri sendiri.Dibukanya jendela kamar dan menghirup udara pagi yang seperti memberi kekuatan dan semangat di tengah kegalauan hatinya.

"Gadis nakal....kou bahkan tidak memikirkanku sama sekali ya?apa yang harus kulakukan padamu?aku sudah benar2 berusaha mendekat padamu tapi...kou bahkan sama sekali tak beranjak dari tempatmu....''Affan memejamkan matanya menyadari satu hal...dia harus lebih banyak bersabar,Ya!!harus lebih bersabar lagi untuk dapat memenangkan hati Kanaya,hati gadis dengan mata bundar cantik itu.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang