IM S-2 Part 7

749 57 7
                                    

Hai para readers q sayang yang cuma beberapa orang,meski begitu aku senang kalian mau membaca cerita ini,ada yang tahu nggak gimana caranya agar cerita ini bisa dinikmati oleh banyak pembaca lainnya,terus terang aku ini baru aja nulis di Watty jad...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai para readers q sayang yang cuma beberapa orang,meski begitu aku senang kalian mau membaca cerita ini,ada yang tahu nggak gimana caranya agar cerita ini bisa dinikmati oleh banyak pembaca lainnya,terus terang aku ini baru aja nulis di Watty jadi kurang paham cara nge publish cerita biar diketahui banyak orang,bukannya tidak cukup dengan kalian tapi... ah sudahlah abaikan saja hehehe...efek PSM nih jadi galau2 gimana gitu..

Seperti biasa jangan pelit kasih vote dan koment ya,love u all...


Udara menjadi begitu dingin belakangan,membuat Naya harus selalu memakai jaket saat bekerja.Setelah Affan pergi,hari2nya terasa kembali normal,tidak perlu terburu2 saat pergi bekerja,tidak juga harus lembur untuk menghindari bertemu dengannya dan bisa mondar mandir dengan santai serta leluasa di rumahnya sendiri.

Kamarnya juga sudah mulai berantakan seperti biasanya dan aroma Affan sudah dihilangkannya sama sekali.Tapi...jauh direlung hatinya,Naya seperti telah kehilangan sesuatu,sesuatu yang pergi bersama dengan kepergian Affan,meski sekuat tenaga coba dia mengingkari rasa kehilangan itu tetap saja,rasanya hatinya sakit dan tidak bahagia.

Affan benar2 tidak sms ataupun menelponnya 2 minggu ini.Saat hpnya bergetar atau pun berdering buru2 dilihatnya tapi justru Amar yang belakangan ini sering menelponnya.Hera tersenyum nglihat ekspresi Naya yang manyun.

"Ciee.. ada yang kangen" godanya.

"Kangen apaan"elak Naya.

"Biarlah gak ada kabar yang penting transferan tetap jalan"Hera ngakak membuat Naya memukulnya kesal,Affan memang tetap mengirim uang padanya tapi Naya belum pernah sekalipun memakainya

"Kadang aku jadi merasa kerjaanku ini sia2 kalo inget gaji kita cuma 6 jt dengan beban kerja yang luar biasa,sementara 50 jt itu kudapat tiap bulan tanpa harus melakukan apa2"keluhnya

"Rasanya sangat tidak adil Ra"

"Itulah kadang aku bilang kamu itu nggak bersyukur"kata Hera,Naya terdiam.Belakangan ini Hera ini memang berubah banyak,tepatnya sejak Huda menghilang tiba2.Sikapnya yang biasa cuek dan asal menjadi lebih dewa sa dan care dengan siapapun.

"Kou tidak akan tahu seberapa berartinya orang itu,sampai kou kehilangannya Nay"wajah Hera mulai sedih.

"Jangan sampai kou nanti seperti aku"airmata Hera menitik.

"Ra,jangan sedih lagi"Naya memeluk sahabatnya itu."Nanti kita cari lagi,aku yakin dimanapun Huda sebenarnya dia juga merindukanmu,mungkin dia sedang mencari waktu yang tepat untuk kembali menemuimu"

"Aku benar2 akan menendangnya jika dia kembali"ucap Hera diantara isaknya.

"Harus!aku juga akan memukul kepalanya"kata Naya sambil tersenyum.

"Jangan..kamu nggak boleh ngapa2in dia,hanya aku yang berhak"kata Hera membuat keduanya tertawa meski merasakan kesedihan yang sama.

"Aku tetap nggak akan sms atau menelponnya duluan Ra"kata Naya beberapa saat kemudian.Hera menggeleng menatapnya

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang