IM S-3 :Di Simpang Jalan... (1)

816 38 3
                                    

As you Wish Ders,yang udah PM and DM,aku up lagi ya di sela2 kesibukan yang padat merayap,padahal kemarin udah pamit lho kalo tanggal 20 ke atas bakalan jarang up sampai acara bagi raport kelar tapi gak papalah up biarpun cuma dikit kan aku sayang kamu,iyaa kamuuu...

Happy Reading ya,Biasakan tinggalin jejak dengan Vote,Koment and Share ya,cuma tinggal klik bintang kok ders gak ribet pake kirim sms,cieelah..

Kamis,26 April 2018

Kamis,26 April 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di salah bangsal rumah sakit,seorang gadis duduk dengan pandangan kosong. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai,menutupi pundaknya yang dibalut lengan pendek,pakaian khas pasien.Sesekali mulutnya berguman tidak jelas,lalu di menit berikutnya gumaman itu menjadi suara senandung yang sama sekali tak bisa disebut nyanyian karena tak memiliki irama yang dimengerti membuat dokter yang menungguinya tersenyum.

"Sepertinya hari ini suasana hatimu sedang baik Na"ucapnya yang tak mendapatkan balasan apapun dari si gadis yang terus menatap keluar jendela,dielusnya surai hitam sang gadis dan tak ada penolakan atau ketakutan seperti saat pertama kali dia melakukannya.

Reyna,nama gadis itu sepertinya sudah mulai nyaman dengan kehadirannya,hingga tak menjerit atau berteriak ketakutan saat dokter itu menemani dengan sesekali memberi sentuhan yang menenangkan seperti sore itu.

"Kou tidak pulang Yud"seseorang masuk dan bergabung duduk di ranjang pasien,tangan cowok itu langsung menggenggam jemari Reyna dan seulas senyum tersungging di bibir tipi situ.

"Aku ingin sedikit lebih lama disini,setidaknya sampai kou datang Rey"jawaban dokter bernama Yudi itu membuat Reynol tersenyum penuh terimakasih.

"Makasih banyak Yud,belakangan memang aku lumayan sibuk dan jadi sedikit jarang menemani Reyna"kata Reynol.

Yudi menatap kakak kembar dari gadis yang sangat dicintainya itu,berharap Reynold tidak merencanakan sesuatu yang dikuatirkannya meski kemungkinan itu kecil melihat betapa besar dendam dan kebencian Reynol pada seseorang yang dianggapnya membuat Reyna menjadi seperti ini.

"Apapun kesibukanmu,kuharap Reyna tetap jadi prioritasmu Rey"ucapnya yang Rey tahu menyembunyikan maksud lain."Selain aku,Reyna hanya memilimu jadi.."

"Aku tahu yang kulakukan Yud,tak perlu kuatir dan maaf aku belum bisa mengembalikan uang yang kupinjam darimu"

"Ayolah Rey,kou tahu aku tidak pernah mempermasalahkan itu,kou tahu aku hanya kuatir,jangan mengusiknya lagi,yang kutahu dia sudah menikah dan.."

"Justru karena itu!!"suara Rey mendadak berat dan penuh penekanan."Bukankah ini tidak adil,sementara adikku masih seperti ini,bajingan itu tanpa perasaan berdosa sedikitpun malah menemukan gadis lain untuk memulai kehidupan bahagianya"Rey mengepalkan jarinya menahan kemarahan yang begitu besar.

"Rey,tidak bisakah kita melupakan saja semua itu,aku akan mengurus Reyna dan kou bisa mulai menata hidupmu,mencari pendamping atau.."

"Tidak semudah itu Yud!!"tekan Rey."Aku bahkan tidak bisa lagi tidur atau makan dengan nyaman sejak saat itu,jadi jangan menyuruhku melupakan semua tindakan kejam bajingan itu dan keluarganya"geram Rey membuat udara di ruangan itu perlahan menipis,menyisakan ketegangan di wajah kedua cowok itu.Reyna bahkan mulai terlihat tidak nyaman dan menggerakkan tangannya menggaruk rambutnya kasar,Yudi yang tak ingin Reyna kembali histeris mencoba menepuk-nepuk lembut pundaknya dan Rey yang sadar,kemarahannya membuat Reyna gusar,menarik nafas dua sampai tiga kali menetralkan emosinya.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang