IM S-3 : Kisah Di balik Layar (1)

319 12 2
                                    

UP lagi mumpung masih nongkrong di depan laptop,karena jujur gak tahu lagi kapan bisa duduk sambil nyuri2 kesempatan nengok dunia oren.Nikmati aja ya Ders..

Dan tetap tinggalkan jejak dengan Vote dan Koment ya,ada 

Rabu,16 Mei 2018

********

"Naya sakit apa?"tanya Edo begitu Affan keluar dari kamar,dan gabung dengan beberapa cowok di ruang pertemuan.

"Masih radang yang kemarin,kenapa?"Affan duduk di sebelahnya.

"Kenapa bisa sampai pingsan begitu?"

"Siapa yang pingsan?"Affan balik nanya.

"Lho bukannya tadi kou menggendongnya dari parkiran sampai kamar?"kening Edo penuh tanya.

"Oo..itu"Affan tak menjawab pertanyaannya,malah membuka botol air minum dan meneguknya.

"Jadi gimana teknisnya acara besok?"tanyanya membuat Edo melotot geregetan.

"Gak usah nanya kalo gak mau ditanya!"sungutnya.

"Aku sudah jawab pertanyaanmu kan?"bales Affan bikin Edo nyengir bodo.

"Jadi besok gimana?"ulang Affan.

"Au ah,bodo' amat"Edo berdiri kesal.

"Do.."panggil Affan membuatnya duduk lagi."Naya itu kalo tidur susah dibangunin apalagi dia habis minum obat,jadi aku menggendongnya sampai kamar,puas.."jelas Affan.Edo manggut2 meski masih kesal.

"Besok pagi kita mo senam bareng,sarapan terus ada Happy Family Games,makanya baca undangannya"semprot Edo sambil menjelaskan detail acara besok pagi sampai sore.

"Btw..kalian udah sekamar ya?"bisiknya cengingisan,begitulah Edo,sebentar sudah lupa dengan kekesalannya dan mungkin itu yang membuatnya betah berteman dengan Affan yang super cuek dan dingin."Sejak kapan kalian jadi berani begitu?"lanjut Edo.

"Begitu bagaimana?"

"Ayolah Fan,kou tahu maksudku kan?gak mungkin pasangan gak melakukannya,apalagi kalian udah diijabin"

"Sekali2 otakmu harus dibedah,biar isinya gak kotor begitu"

"Woee.. aku serius,emang ada laki2 yang tahan gak nglakuin itu kalo wanita yang disukainya sekamar dengannya"

"Aku gak terlalu berpikiran kesitu"tiba2 Affan teringat saat mencumbui Naya beberapa minggu lalu dan ingatanitu membuatnya menggaruk tengkuknya,menyadari ucapannya barusan tidak sepenuhnya benar.

"Gak usah sok cool begitu,untuk apa menahan sebanyak itu toh secara agama kalian,udah gak dosa lagikan"Edo menyenggol bahunya.

"Aku gak menahan sebanyak itu"Affan meneguk habis minumannya lalu kembali ke kamarnya dengan seringai misteriusnya.

"Sudah kuduga,dasar.. kita itu sama2 kucing yang gak akan diam saja disuguhi ikan seger"teriaknya,Affan hanya melambaikan tangan.

Saat masuk kamar,didengarnya Naya sudah bangun dan tengah berbicara di telepon sedikit marah dengan seseorang.

"Mbak Awa keterlaluan tahu!"teriaknya sebelum mengakhiri telpon.

"Kenapa marah seperti itu Nay?"Affan memeluknya dari belakang membuat Naya berjingkat sedikit kaget.

"Aku dikerjai mbak Awa mas"adu Naya nunjukin koper kecilnya,keduanya jongkok memeriksa isi koper yang kebanyakan lingering tanpa lengan itu.Affan hanya tersenyum menggelengkan kepalanya,nglihat ulah konyol kakak iparnya itu.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang