IM S-2 part 1

817 45 4
                                    

Up lagi ya biarpun cuma dikit,selamat membaca dan gak bosen2 penulis ngingetin klik bintang dan tinggalkan koment ya,rajin baca juga harus rajin beramal dengan ngevote ya,love you all..


Naya menyapa dengan kaku saat berpapasan dengan Hera,nampak sekali suasana canggung di antara mereka.Bahkan membahas pekerjaan juga tidak bisa sesantai dulu,Naya sangat ingin mengajaknya bicara berdua tapi Hera selalu saja menghilang,apalagi setelah ada perombakan di setiap devisi,mereka jadi tidak satu ruangan lagi,kebijakan pimpinan baru mereka yang menggantikan pak Agus,sukses membuat hubungan keduanya semakin renggang.

Naya juga udah kangen makan bareng tapi sulit sekali mendapatkan kesempatan bersama sahabatnya itu.Saat istirahat Hera nggak ada di kantin ataupun ruangannya,saat pulang nggak bisa bareng karena Naya pasti pulang belakangan,sebagai ketua tim,Naya harus selalu mengecek apakah pekerjaan hari ini sesuai target atau belum,lalu menyiapkan rencana kerja besoknya,tak jarang Naya harus menyelesaikan kerjaan rekan setimnya,karena jika mereka sudah minta tolong,Naya selalu saja tidak bisa menolaknya.Kadang Naya berfikir,kenapa nggak jadi bawahan atau pun atasan pekerjaan selalu menumpuk padanya,seperti senin itu.Naya harus lembur sampai jam 6 sore,Naya mengetik bagian terakhir sambil makan nasi bebek ijo yang dianterin mas Huda,satpam paling ganteng selantai 5.

Sudah lama Huda baik padanya,dulu saat masih sama Hera,mereka sering membawakan makanan untuk Huda dan mungkin karena itu juga Huda jadi sering membelikan makanan untuknya saat lembur begini,begitu pikir Naya.Setelah menyimpan semua file itu di dua tempat Naya segera mengemasi barangnya.

"Sudah selesai mbak?"sapa Huda saat Naya keluar.

"Iya..om sendiri kok belum pulang?"tanya Naya karena yang biasa kunci pintu itu OB,setelah semua pegawai dan satpam pulang,sedang untuk jaga malam ada petugas lain lagi,Huda hanya nyengir sambil nggarukin kepalanya

"Sengaja patrol dulu sebelum pulang mbak,belakangan mbak Naya jadi sering pulang telat,gak taku mbak?"tanya Huda.

"Memang harus takut ya?"Naya balik nanya membuat Huda tertawa geli

"Iya sih,kalo mbak Naya memang gak perlu takut apa2,saya kan siap mengawal sampai mbak pulang"goda Huda jenaka yang gak begitu ditanggapi Naya,gadis itu terlihat resah seperti ada seseorang yang terus mengawasinya.

"Hati2 mbak ya"kata Huda sedikit canggung dengan reaksi Naya,gadis itu hanya mengangguk pelan,seperti biasa Huda menninggalkannya setelah memastikan Naya naik lift.

"Dia nggak naksir aku kan?"batin Naya geli sendiri kok dia jadi GeEr begini,tapi nggak mungkinlah,toh semua orang kantor tahu dia sudah tunangan gara2 ayah yang ngurus surat cutinya,dan gara2 itu juga Naya harus selalu makai cincin tunangannya,padahal saat hari pertama masuk dia sengaja nggak memakainya karna takut akan membuat Hera makin marah padanya,namun yang terjadi seisi kantor malah kepo bergosip yang enggak2,yang katanya gagal nikahlah,ditolak lagilah dan macam2 gosip lainnya yang gak bertanggung jawab.

Untuk meredam semua itu akhirnya Nayapun memakai cincin tunangannya,dan benar saja esoknya semua heboh ngomongin cincinnya yang katanya sangat mewahlah,berharga ratusan jutalah dan ujung2nya semua bilang

"Kamu sangat beruntung Nay"Hahg..rasanya Naya kesal sekali jika mendengar itu,jika dulu dia bisa melampiaskan semua dengan curhat sama Hera,sekarang mau tidak mau harus dipendamnya sendiri.Cewek itu bahkan gak ada saat Naya kembali jadi sorotan begitu ketahuan tunangan sama Dr.Affan,banyak yang iri dan mulai menggosip tapi tidak sedikit juga yang mengucapkan selamat dengan tulus.

Teet..teet Na ya segera membuka hpnya,dari wajahnya yang masam terlihat siapa pengirimnya, siapa lagi kalo bukan Affan,sejak lamaran cowok itu selalu rajin sms,pagi ngucapin selamat aktifitas dan sarapan,siang nyuruh makan teratur,sore nanya udah pulang belum dan malam ngucapin selamat tidur.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang