IM S-2 Part 19

607 42 5
                                    

Lagi seneng dengerin lagunya mbak Sherina Munaf,mengingatkanku pada seseorang yang seberapa besarpun cintanya belum bisa menyentuh hati orang yang dicintainya,ingat ya belum bisa bukannya tidak bisa hehehe.Happy Reading Ders,thanks for Your Vote,Coment and Share,Love U so much

Selasa,10 April 2018

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan karena darah sebuah ikatan terbentuk

Terkadang karena luka yang sama

Dua jiwa bisa menjadi lebur

Bergandengan berbagi tangis dan tawa"

Abah sudah tidak punya pilihan lagi selain mengirimmu ke Mesir setelah lulus nanti,kuliahlah di sana dan selesaikan sampai S3,jangan berharap bisa pulang sebelum kou menyelesaikannya"putus Abah akhirnya,Umi menentang habis2an keputusan suaminya,karena merasa itu terlalu berat,bagaimana bisa dia dipisahkan dengan anak satu2nya selama itu,tapi abah tidak bergeming ,membuat Umi menangis sejadi jadinya.

*************

"Jangan menangis Mi,Abah benar,aku akan pergi Mi,aku akan kuliah di sana dan nggak akan pulang sebelum menyelesaika S3,jadi Umi gak usah menangis lagi"kata Amar di tengah keputusasaannya.Karena sebenarnya mempunyai perasaan cinta yang gak seharusnya juga membuatnya terluka,Amar tidak tahu bagaimana semua bermula,tiba2 saja saat tersadar Naya benar2 sudah menguasai hatinya,gadis kecil yang sering menangis di pelukannya itu tiba2 begitu berarti baginya,rasa kasihan karena sering melihatnya diabaikan kakak2nya perlahan berubah menjadi perasaan selalu ingin melindunginya,selalu ingin membuatnya tertawa dan tawa Naya yang polos lambat laun mulai menyihirnya,menghadirkan perasaan rindu jika gak bisa menatapnya,marah jika ada cowok lain yang memperhatikannya dan jadi selalu ingin di sisinya,memilikinya sebagai seorang wanita dan kini Amar merasa sudah benar2 terjebak dalam brother Zone.

Naya menganggapnya hanya sebagai seorang kakak tidak lebih,itu yang dikatakannya saat di sidang di sekolah dan entah kenapa..Amar jadi tidak bisa berkata-kata ,merasa begitu hancur dan terluka,seperti telah ditolak bahkan sebelum dia berusaha mengungkapkannya,rasa sedih dan malu itu teraduk dengan lembutnya,hingga akhirnya dia memutuskan pergi ke Mesir meninggalkan gadis yang begitu dicintainya.

Masih terbayang pagi itu,untuk pertama kalinya setelah 4 tahun lebih,dia be rangkat sekolah tanpa menjemput Naya,tampak olehnya pandangan sedih Naya manakala saat memasuki halaman sekolah motor gedenya berlalu begitu saja,dan hari2 terakhir masa SMAnya perlahan berlalu meninggalkan kenangan pahit karena perpisahan yang menyakitkan.

Naya juga bisa merasakan tidak hanya Amar,keluarganya pun seperti menjaga jarak darinya dan saat Naya tahu Amar pergi kuliah ke Mesir bahkan tanpa pamit padanya,dia hanya bisa menangis,menangisi kepergian Amar yang meninggalkan kemarahan di hatinya dan Naya hanya bisa menyalahkan gosip yang baginya begitu menakutkan karena mampu menggerakkan opini public untuk menghakimi seseorang.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang