IM S-2 Part 11

752 44 3
                                    

Happy reading ya semuanya,ini up lebih cepet tapi minim mulmed seperti biasa,kalo ketemu typo pura2 gak lihat aja ya,toh pasti udah tahu maksudnya hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ya semuanya,ini up lebih cepet tapi minim mulmed seperti biasa,kalo ketemu typo pura2 gak lihat aja ya,toh pasti udah tahu maksudnya hehehe...

Jangan lupa tinggalin jejak ya,mkasih yg baru gabung,semoga suka kelanjutannya

Sabtu,10 Maret 2018

*************

Sekarang aku tahu Nay.. saat setengah sadar kamu selalu mengatakan apa yang ada dalam pikiranmu seperti malam itu dan anehnya aku senang mendengar saat kou mengigau,karena saat itu kou jujur tentang perasaanmu,kurasa... jika ingin kamu jujur sepertinya aku harus menunggu momen momen seperti ini

Lagi-lagi ada senyum di wajah Affan menatap Naya yang kembali memejamkan mata dan mulai tertidur.

******************

"Jadi Naya kapan datang tante?"tanya Tia.

"InsyaAlloh besok ,mudah2an aja dia sudah sehat,tante suruh langsung ke Aurora hotel aja kalo memang gak bisa berangkat lebih awal"jawab Tante Rahman.

"Kalian dulu satu kampus kan?"tanya Zahra.

"Iya mbak Zahra,tapi mbak tahulah kami kurang akrab dari dulu.."Tia cengir kuda.

"Mama heran lho,kalian itu sodara kok jauh-jauhan gitu"tante Rasyid marahin Tia.

"Habis Naya nggak mau diajak gabung sama grup Tia.."

"Ya jelas dia nggak mau,grup kamu kerjaan cuma wisata kuliner sama belanja aja,nggak mau belajar,Nayakan anak pinter ipnya tertinggi sejurusan,tiap semester dapet beasiswa..jauh banget sama anak mama yang manja ini" tante Rasyid jitak kepala putrinya gemes.

"Apaan sih ma..Tia nggak suka dibanding -bandingin gitu.."Tia cemberut."Lagian kalo Tia dapat beasiswa buat apa coba uangnya papa.."lanjutnya manyun.

"Betul Tia,tante setuju.."kata tante Rahman yang di sambut gelak tawa.

"Tia mau tidur dulu...biar besok bisa cantik.."masih sedikit kesal Tia pergi ke kamarnya.

"Lihat mbak...begitu sudah kelakuan si bungsu kami,habis papanya juga sih suka betul manjain dari dulu.."keluh tante Rasyid."Kadang iri kalo lihat Naya,biar bungsu tapi dia itu mandiri banget..oh iya tunangan Naya nanti juga ikut kan?"

"Iya...insyaAlloh,kalo malam ini bisa berangkat mungkin nginap di sini tapi kalo besok shubuh ya berarti langsung ke Aurora hotel,pulangnya baru mampir kesini katanya sekalian reuni SMA..."

"Syukurlah..Tia itu penasaran banget sama calon suaminya Naya"

Zahra tersenyum mendengarnya,iya,penasaran ingin segera membandingkan suami Naya dengan suaminya,baik itu dari segi fisik maupun financial.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang