IM S-3 :Hear Me....

875 39 5
                                    

Hai Ders.. g terasa udah mau lebaran nih,mudah2an sesuai target ya cerita bakal tamat sebelum takbir.Mulmed di atas hanya untuk mengiringi baca cerita sama sekali gak berhubungan dengan jalan  cerita ya.Makasih yang udah Voment kemaren2 ya dan maaf belum bisa bales koment2 kalian,ada saatnya nanti aq bakal balas semua koment itu di suatu waktu hehehe..

Minggu,10 Juni 2018

********

Tidak peduli seberapa banyak dunia mencaci

Aku akan menulikan telinga

Karena mereka tidak melihat dari sudut aku menatap

Mereka tidak akan pernah mengerti

Dan tetap berlalu

Meski aku memohon untuk mendengarkanku

**********

Rey mengelus rambut adiknya penuh kasih sayang.

"Sabarlah Na..Nanaku sayang,tinggal sedikit lagi,kita hanya perlu bertahan sedikit lagi lalu kita akan pergi jauh meninggalkan semua kepahitan ini,besok akan kita dapatkan kemenangan kita Na"dikecupnya kening Reyna penuh cinta dan hanya dengannya gadis itu tidak histeris,semua cinta dan kasih sayang sang kakak seperti bisa ditangkapnya, membuatnya merasa nyaman dan bisa tidur dengan tenang dalam pelukannya.Dan setelah memastikan adiknya terlelap,Reynold keluar dan mendapati seseorang yang lima tahun belakangan ini kerap membantunya menjaga adiknya.

"Apa kou tidak akan menghentikan semua ini Rey?"tanya orang itu dengan nada kuatir.

"Dengarkan aku Yud!aku tidak akan mundur,sudah kepalang basah Yud,bukannya harus mandi sekalian,ini bahkan tidak ada apa2nya dibanding yang sudah dia lakukan pada adikku''ada amarah pada setiap kata yang diucapkannya diikuti seringai aneh di sudut bibirnya.

"Aku takut,ini akan menghancurkan Reyna untuk kedua kalinya Rey,jika mereka tahu.."

"Tidak ada yang boleh tahu!!dan mereka tidak akan tahu Yud!!"sergah Rey."Kecuali..."

"Aku tidak akan pernah mengatakan itu pada siapapun,demi Tuhan!!"sumpah Yudi melihat lirikan tajam Rey.

"Kou tahu,aku akan menghabiskan hidupku untuk menjaga Reyna,tidak peduli apapun kondisinya"mata sendu Yudi membuat rahang Reynold yang mengeras perlahan melembut menyadari Yudi sangat mencintai adiknya.

Andai saja dulu mereka tidak seserakah itu,andai saja,Reyna mau bertahan di sisi Yudi dan tidak meninggalkannya,hahg... Reynold tidak bisa menyalahkan siapapun,waktu itu mereka masih sama2 remaja kecil yang membutuhkan pohon besar untuk memberikan tempat bernaung dan memberikan perlindungan dan harus menyingkirkan duri apapun yang membuat langkah keduanya terhenti.

"Kou percaya padaku kan?"tanya Reynold.

"Aku hanya percaya satu hal Rey,bahwa Reyna adalah segalanya untukmu,jadi semua

yang kou lakukan harus selalu demi kebahagiaannya"Rey sadar ada penekanan pada kalimat Yudi,yang sekaligus seperti peringatan bagi dirinya untuk memastikan bahwa semua yang dilakukannya murni benar2 untuk adiknya bukan untuk hal lainnya meski dia sendiri mulai ragu,apakah ini sudah benar demi adiknya atau demi keserakahannya.

Reynold hanya mengangguk dan sebuah panggilan telpon membuatnya meninggalkan Yudi yang malam itu akan menunggui Reyna,panggilan itu sungguh mengejutkannya, pemilik rumah yang dikontraknya memintanya mulai mengemasi barangnya karena ada penyewa lain yang datang.

"Baiklah..malam ini saya kesana bu"kata Reynold,entah kenapa dia punya firasat lain saat mendengar seseorang ingin menyewa rumah yang yang sebulan lagi ditinggalkannya,ini bukan sekali,beberapa rumah lain yang sengaja disewanya untuk mengelabui jika ada yang melacak keberadaannya juga sudah didatangani seorang penyewa lain yang anehnya memiliki ciri2 yang sama.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang