IM S-3 :Demi..

874 41 9
                                    


Naya tersenyum sendiri membaca pesan Affan,sudah hampir seminggu sejak insiden ciuman pertama itu dan Affan selalu mengirim pesan yang sama  di setiap waktu istirahat siang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya tersenyum sendiri membaca pesan Affan,sudah hampir seminggu sejak insiden ciuman pertama itu dan Affan selalu mengirim pesan yang sama di setiap waktu istirahat siang mereka.

"Jadi??apa panggilan untukku?" Naya tersenyum,Affan benar2 gak menyerah mengejarnya dengan pertanyaan itu,tiba2 mata Naya memicing,mengingat sesuatu dan dengan senyum menggoda di ketiknya sebuah balesan.

"Bagaimana dengan om?selisih usia kitakan 10 tahun lebih" dan detik selanjutnya balesan berupa emo marah membuatnya tertawa.

"Tanya orang2,mereka bahkan tidak percaya aku setua itu"Naya bisa membayangkan wajah Affan yang merajuk,iiih..lucunya,dibalasnya pesan itu dengan emo penuh cinta membuat Affan tak bisa menahan senyumnya.

"Cih..orang tua ini,bener2 seperti abg labil yang baru jatuh cinta"Aldo yang melihatnya menyindir pedas dan seperti biasa,Affan tak meladeninya.

"Bukannya kamu yang kelihatan lebih tua,Dr.Affan malah terlihat seperti umur 20-an "suara Sandra yang baru datang membuatnya tersedak seketika.

"Yank,kok gitu sih,aku ini bahkan 5 tahun lebih muda darinya lho,Dr.Affan itu dulu jatuh cinta sama guru TKnya makanya dia gak mau ke SD sampe awww..."Edo meringis saat jitakan Affan mendarat ke kepalanya,ya ampuun.. rasanya jatuh harga diri di depan pacar.

"Yang sopan sama orang tua,kalo ngaku muda"Affan berdiri,merasa tidak nyaman dengan kehadiran pacar sahabatnya.

"Kemana dok?"tanya Sandra seperti gak rela dan itu cukup membuat Edo terluka.

"Lanjutkan makan kalian,aku ada sudah selesai"pamit Affan dan Sandra hanya bisa memandangi punggung kokoh itu sampai menghilang.

"Ehmm..ehm."deheman Edo berhasil mengalihkan atensi Sandra padanya.

"Sakit yank,elus donk.."rajuk Edo gak malu meski dilihatin beberapa dokter dan perawat lain,Sandra yang cemberut langsung mengelusnya karena sadar,Edo akan semakin menjadi jika tidak diturutinya.Kemarin saja gara2 menolak disuapinya,Edo malah nekad bikin ulah dengan menyuapi langsung dari mulut ke mulut,untungnya saat itu mereka makan bareng di ruangannya jadi Sandra tidak harus malu.Edo selalu tahu bagaimana membujuknya,dokter bedah itu juga seringkali memberi kejutan romantis ke ruangannya,membuat Sandra yang semula hanya ingin memperalatnya kini mulai bimbang dengan hatinya sendiri.

Affan yang sudah berada di ruangannya melakukan Vcall dan wajah Naya yang penuh senyum menyapanya dengan riang.

"Sudah makan?"tanya Naya,hahg..rasanya dia benar2 bisa gila karena terlalu mencintai pria itu,mereka seperti pasangan anak SMA yang untuk pertama kalinya jatuh cinta,tak seharipun mereka lewatkan biarpun hanya sekedar untuk saling berkirim pesan.

"Sudah,jadi apa panggilan untukku?"pertanyaan Affan lagi2 membuat Naya tertawa diiringi sorakan beberapa teman kerjanya ,meski sudah duduk terpisah masih saja teman2nya usil meledeknya.

Imperfect Mate (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang