Part 1 Gadis Jawa Tulen

909 35 8
                                    

   "Mungkin memang hanya hari ini saja aku sedang bernasib sial....tapi yo Tuhan maha adil buat umatNya...." Jono masih juga mengeluh.

     "Wesss tho pak ojo banyak mengeluh...." Lasmi bersikap bijak di depan suaminya

      "Inggih Bu, takdirnya manusia memang untuk berusaha apapun hasil akhirnya nanti akan di peroleh..." dia mengangguk, Ayu yang dari tadi mendengar percakapan mereka dari balik kamarnya, diapun keluar kamar dan berjalan melangkah kearah keduanya.

        "Itu benar yang ibu katakan kepada bapak..., tidak ada salahnya kita berusaha dan jangan mudah putus asa" perkataannya terdengar bijak sekali, hingga membuat Lasmi dan Jono mengelus dadanya.

       "Inggih ndok, kok jadi seperti kita yang merasa malu dengan yang lebih muda" Lasmi tersipu malu.
         "Aku hanya bicara pada kenyataannya saja" , Ayu menunduk merendah, sambil berjalan kearah kursi meja makan.

        "Piye kamu sudah belajar lagi belum"? Jono bertanya dengannya lembut.
   
         "Nanti malam, aku mau ulang pelajaran yang barusan aku pelajari bersama Pratiwi" Ayu  mengangguk sopan.
        Dia membungkuk kembali untuk berpamitan masuk ke dalam kamarnya, disana ia mengambil buku kemudian membacanya dan setelah pikirannya mulai lelah, Ayu beristirahat sejenak, ada sebuah usapan lembut di kepalanya, membuat Ayu terbangun dan waktu sudah menunjukkan jam enam sore, dia segera terlonjak kaget.

          "Ibu...." , Ayu menyebut dirinya.
       
          "Ndok, sudah jam enam sore", Lasmi memberi tahukannya, dan Ayu segera tahu, apa yang harus di lakukannya, gadis itu berjalan keluar kamar dan pergi menuju dapur mulai untuk memasak nasi, kemudian memasak lauk pauknya yaitu sayur kangkung dan tempe serta sambal.
        "Bapak, mau aku buatkan sekaligus tempe penyet" ? Ayu Bertanya

        "Yo ndok, khusus bapak di campur saja dengan nasinya" jawab Lasmi, Ayu hanya mengangguk tanpa banyak kata, dengan tekun dia mengerjakan pekerjaannya di dalam dapur kemudian setelah selesai menaruhnya di meja, beserta nasi juga di dalam tempatnya.

         Ayu tidak akan makan lebih dulu, jika Jono belum duduk di kursi meja makan, itu adalah salah satu kebiasaan yang menjadi peraturan keluarganya, bagi adat di keluarga mereka tidak sopan jika yang muda mendahului orang tua, maka Ayupun menunggu Jono sambil duduk di ruang Tv memutar remote Tv, untuk mencari program Tv yang bagus.

         "Mau nonton apa ndok..."? Lasmi yang ikut duduk di sebelahnya menegurnya

         "Entahlah, belum ada yang bagus acaranya" , Ayu menggeleng

         "Sing apik yoo sinetron....", Ayu terkekeh perlahan.

Dia mematikan Tvnya kembali, pada saat Jono terlihat sudah keluar dari kamarnya dan duduk di meja makan, Lasmi juga melihat ke arah yang sama.
  
          "Ndok, kita makan dulu yukk..." , ajak Lasmi

           "Inggih bu.....", Ayu mengangguk kemudian mereka berkumpul di meja makan, sambil bercengkrama menikmati hidangan yang tersedia diatas meja, Ayu bercerita dengan suara lembut tentang apa yang dialaminya di sekolah.

   Setelah mereka makan malam bersama, Ayu berpamitan untuk ke kamarnya dan beristirahat karena besok masih ada ujian di sekolah.

SRI RAHAYU ( masih berupa outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang