Part 29 Mencoba Lupakan.

79 1 0
                                    

Ayu yang berusaha melupakan Indra, perasaan itu seperti di dengar olehnya, entah kenapa dia merasa saatnya harus benar - benar menjauh dari Dewi, dia tidak akan memakai cara membunuh sepertinya untuk menyingkirkan sesuatu, namun Indra bergegas ke kantor polisi, dia dengan langkah agak cepat, berlari ke sebuah ruangan dengan terengah - engah.
     Kemudian dia duduk disana, sambil menarik nafasnya dalam, air mata tidak kuasa untuk di bendungnya, petugas yang di depannya, hanya memicingkan mata.

              "Ada apa mas, saya merasa anda tertekan sekali", dia berkata dengan cemas.

              "Bukan hanya tertekan, tapi saya selama ini sudah lemah oleh keadaan yang menurut saya lebih baik mati, pak mungkin ini memang mustahil tapi ini kenyataan istri saya Dewi membunuh orang tua saya....", dia tidak kuasa menahan ajr matanya.
 

               "Masalahnya", ? Si petugas mulai menanggapi dengan serius, sambil mencatat laporan yang masuk.

                "Dia mencintai saya hanya dengan nafsu pada tubuh saya, dan dia hamil diluar nikah oleh saya, karena dia menjebak saya untuk melakukan bersetubuh dengannya", Indra mulai bercerita perlahan.

                "Dan itu juga karena dia merasa cemburu dengan Ayu", kata - kata ini terasa tertahan di tenggorokan.

                  "Kalau bapak berbicara dengan Dewi, sudah pasti akan memutar balikkan fakta", dari nada suaranya terdengar kalau Indra sangat menderita yang tak tertahankan lagi.

                "Kalau begitu, bisakah anda datang bersama gadis bernama Ayu tersebut", ? Si petugas bertanya lagi.

                 "Saya akan ke Yogyakarta kalau begitu, karena dia ada disana", ! Tegas Indra.

Petugas itu hanya menganggum setuju, namun terpancar dari sorot matanya, kalau dia melihat sebuah penderitaan yang sangat hebat, yang dipikul oleh Indra.

           Di Yogyakarta, Ayu baru saja bersiap - siap melakukan pekerjaannya, dia berias di depan cermin, untuk menari di acara sebuah restoran, dan seorang temannya masuk ke dalam ruangan tersebut duduk di sebelahnya dia bernama Wina.

                "Kamu tidak ada rencana, pergi bulan madu", ? Wina bertanya.

    Ayu hanya melirik kearahnya sambil memakai lipstik dan menaruhnya diatas meja, kemudian mendesah.

  
            "Aku belum tahu, mengenai hal itu, karena segala yang memutuskan adalah suami, aku bisa bekerjapun karena suami yang mengizinkan, karena semestinya aku hanya dirumah, dan jika kamupun tahu begitulah adatnya" , Ayu pergi lebih dulu keluar ruangan tersebut dan melakukan pekerjaannya.

           Malam harinya, setelah Ayu dan Andi, bersantai di depan Tv, Andi merebahkan kepalanya di sandaran sofa seakan ada yang ingin di katakannya.

              "Jujur, sebenarnya aku ingin kamu berhenti bekerja, dan sepenuhnya menjadi istri", Andi mulai berkata.

             "Kalau itu yang kamu mau aku akan berhenti bekerja, aku akan mengundurkan diri dan sepenuhnya melayani kamu", Ayu berucap sambil bersungut.

                "Sebenarnya, aku juga ada keinginan, atas pernikahan ini", Ayu mulai mengungkapkan perasaannya.

               "Aku ingin kita pergi bulan madu", Ayu mengungkapkan keinginannya.


SRI RAHAYU ( masih berupa outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang