Part 24 Kembali Ke Yogyakarta

69 1 0
                                    

Pada akhirnya, Ayu kembali ke Yogyakarta, dia mencoba untuk melupakan Indra, dan menerima Andi disampingnya, jika mungkin Tuhan, memang menjodohkan Ayu dengan Andi bukan Indra, seiring berjalannyan waktupun, Ayu mulai menerima tawaran menari di berbagai acara pernikahan atau restoran kalau ada tamu kehormatan datang.

Tetapi di balik itu dia sedang berusaha melepaskan pikirannya mengenai Indra, suatu hari di rumahnya, Ayu baru saja memasak sayur kangkung, dan Lasmi menghampiri anak gadisnya tersebut.

       "Sampai saat ini, kamu belum menentukan tanggal lamaranmu dengan Andi, ayolah dia sudah digariskan oleh Tuhan untuk berjodoh denganmu", Lasmi memberikan nasehatnya, awalnya mendengar itu Ayu mengeluh namun tiba - tiba saja, kali ini dia bersemangat, seperti ingin segera menghapus ingatan mengenai Indra.

      "Inggih bu wes tak pikirke...", Ayu mengangguk sambil menaruh sayur kangkung ke dalam mangkok lalu menaruhnya diatas meja, beserta ayam gorengnya juga sambal, dan masuk ke dalam kamar, Lasmi mengikuti dirinya ke kamar.

        Ayu, duduk di kursinya yang menghadap ke meja rias, lalu menyisir rambut panjangnya, dengan sisir berwarna hitam.

        "Yo nek secepete waelah, bu nanti dirundingkan karo bapak", Ayu terdengar mantap dari kata - katanya, dan Lasmipun menyetujui.

       Pada malam harinya, setelah makan, mereka mengobrol sekeluarga mengenai rencana tersebut.

Ayu, berdiam sejenak, sebelum dia memulai pembicarannya lagi, setelah mengunyah makanannya sampai habis, dengan perlahan.

         "Aku coba, bicarakan ini dengan Andi, aku akan kerumahnya malam ini", Ayu terdengar sudah sangat mantap dengan keputusannya.

           Setelah selesai makan, Ayu bersiap - siap untuk kerumah Andi, dia mengenakan kemeja berwarna cokelat serta celana hitam panjang, lalu menguncir rambutnya ke belakang.

                  Ayu, mengetuk pintu rumah, Andi, dan tepat dia sendiri yang membukakan pintunya wajahnya nampak terperanga sejenak.

                  "Ada yang ingin ku sampaikan padamu, masalah rencana pernikahan denganmu, yah aku memang sudah mantap untuk di jodohkan denganmu, mungkin saatnya aku mengubah hariku tidak lagi memikirkan Indra, dan hidup bersamamu", ! Ayu berkata tegas.

                   "Apa kamu serius", ? Andi masih tidak percaya dengan apa yang di katakannya, tapi Ayu menyakinkan hatinya.

                 "Aku serius", Ayu mengangguk.

Kemudian di masuk ke dalam rumah Andi, dan mengajak juga bicara dengan orang tua Andi dan akhirnya orang tua Andi dan orang tua Ayu, bersepakat untuk segera melaksanakan lamaran pada tanggal 7 November nanti, dan waktu yang berlalupun cepat dengan berganti, seiring dengan jalannya waktu, Indra menahan rasa sakitnya sendiri.

       Dia tak mampu untuk mengelak dari cengkraman Dewi, akhirnya Dewi telah melahirkan seorang anak laki - laki dan bayi itu normal, harapan Indra, semula adalah bayi yang cacat namun teryata tidak, dan seakan hidupnya semakin dibuat tidak adil dari Tuhan, dia harus menjalani pernikahan itu dengan normal meskipun sebenarnya tidak.

          Apa rasanya menjalani cinta, di dalam rumah namun tidak pernah ada cinta, ini adalah penyiksaan bagi Indra, kala itu dia kembali ke makam Enggar, mengadukan semua isi hatinya kepada nisan adiknya itu, angan - angannya, adalah bahagia kalau bisa bersamanya menyusulnya.

         Sulit mengatakan kata cerai kepada Dewi, karena ancaman tersebut, dia melakukannya karena tidak ingin sampai Dewi mencelakai Hani dan Hendra, air mata Indra tak pernah berhenti menetes sedikit saja.

     Rasa sesal juga menyelimuti jiwanya, kalau saja dia dari dulu menyadari siapa Dewi dia tidak akan terjebak dengan lembah hitam tersebut, yang lebih menyakitkan lagi kalau Dewi sudah memberikan nama kepada bayi laki - laki itu, namanya Putra Aditya Wiryawan.

    Dan mendengar itu, seperti Indra semakin terjebak dalam kehidupan yang tak diinginkannya dan ingin berlari pergi jauh.

SRI RAHAYU ( masih berupa outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang