47

28.5K 2.4K 468
                                    

Author pov#

"Sorry sir.... I'm sorry, sir.we can't save your son"

JLEBB! '

bagai panah yg menghujam tubuh sehun berita ini membuatnya hancur berkeping keping.

"What are you saying! It's not possible! It's not possible. Please save my son .. I'll pay you whatever you want.. Please save my son" ucap sehun penuh harap.

"I'm sorry, sir. We've been trying hard but fate ran another course. Excuse me." jawab sang dokter lalu meninggalkan sehun.. Tak lama para perawat keluar dengan membawa soora menggunakan ranjang berjalan.

Sehun menatap soora dalam terpapar jelas ia sangat merasa terpukul mendengar berita ini..

Bagaimana bisa berita baik dan buruk terdengar di waktu yg hampir bersamaan?

Sehun pun melangkahkan kakinya gontai menuju ruang rawat untuk melihat keadaan istrinya itu..

'Ceklek'

Suara pintu terbuka dari ambang pintu sehun menatap tubuh rintih soora...ia tak percaya hari ini terjadi..

Ia berharap ini hanya mimpi buruk.. Dan sebentar lagi ia akan terbangun dari mimpi mengerikan ini...

Perlahan sehun mulai mendekati tubuh soora.. Setiap langkah semakin dekat semakin perih juga yg ia rasakan...hingga akhirnya sehun berada tepat di hadapan soora.

Ia terduduk di kursi sambil menatap istrinya dalam.. Meraih tangan soora dan ia kecup.

"Maaf.. " ucapnya lirih dan

'Tes'

Air mata itu jatuh lagi.. Ntah untuk ke berapa kalinya.. Ia sungguh sungguh menyesal.. Ia membenci dirinya sendiri.

"Maaf aku bukan suami yg pantas untuk kamu.. Maaf aku gak bisa jaga bayi kita"

"Demi apapun ra.. Ini sakit sangat sangat sangat sakit.. Ini seperti luka yg diberi cuka.. Ini sangat menyiksa.. Aku gak bisa bayangin apa yg terjadi jika kamu tau"

"Maaf lelaki brengsek ini selalu menyakitimu "

"Maaf manusia sebejat aku yg dipilih untuk mendampingi malaikat sebaik dirimu"

Beribu kata maaf keluar dari mulut sehun.. Walau ia tau itu sia sia.. Sampai kapanpun ribuan kata maaf itu takan mengembalikan satu kehidupan yg telah hilang..

Tanpa sehun sadari soora mulai membuka matanya perlahan.. Sedikit menyesuaikan cahaya ini dengan matanya... Hingga akhirnya mata soora terbuka seutuhnya walau terlihat sayup

"Hun" panggil soora lemas tapi masih sanggup tertangkap oleh Indra pendengaran sehun.. Dengan cepat ia menengok ke arah soora.

"Bayi kita baik baik aja kan? "

'JLEB! 

pertanyaan ini.. Pertanyaan yg ia takutkan.. Bagaimana ia bisa menjawab pertanyaan soora? Ini terlalu sulit.  Ia tak ingin melihat soora menderita karena ia lagi.

"Jawab hun! " tegas soora memaksa sehun untuk memberitahunya.. Tapi sehun masih bergulat denagn pikiranya.. Apa iya harus mengatakan yg sejujurnya atau kebohongannya???

"SEHUN JAWAB AKU! " teriak soora  membuat sehun semakin dilema menjawabnya.

"Bayi kita udah gak ada ra"

bagai ribuan pedang yg menusuk nya soora lemas tak bisa berkata apa apa.. Ini terlalu sakit bagi seorang perempuan mengetahui anak yg ia nanti²kan telah tiada.

Soora menangis sejadi jadinya menumpahkan semua perasaan sedihnya.. Melihat itu sehun pun berniat mendekap tubuh rapuh isterinya itu tapi sebelum itu terjadi.

"JANGAN DEKETIN GUE! hikss.. LO PUAS HAH?! PUAS! KENAPA GW GAK IKUT MATI AJA! KENAPA HARUS DIAA hikss hikss" teriak soora lantang..

Ia memukul dirinya sendiri berkali kali.. Denagn cepat sehun mendekap tubuh istrinya menyalurkan energi yg masih tersisa pada dirinya.. Menguatkan soora walau sebenarnya ia pun terpuruk.

Soora meronta.. Ia berusaha menjauh kan tubuhnya dari sehun tapi apa daya? Ia kalah kuat dan ia sangat butuh dada untuk bersandar.. Soora pun tenang ia menumpahkan semua tangisnya dalam dekapan hangat sehun..

"Maaf ra.. Maaf" ucapan itu keluar begitu saja dari mulut sehun..

"Aku akan maafin kamu.. Hikss ada syarat nya" ucap soora membuat sehun melepaskan pelukannya sebentar.

"Apa syarat nya? " tanya sehun penuh harap.
.






.





.




.







..







.





.




..





.

"Kembalikan anak aku " jawab soora dan membuat sehun terjatuh lebih dalam..

Soora pun menangis kembali tangisan memilukan.. Tangisan yg sangat mewakilkan bagaimana perasan nya saat ini.dengan cepat sehun mendekap kembali tubuh istrinya itu.

"Maaaf maaf maaaf maaaf " tak ada kata kata lain yg mampu sehun kataka selain kata maaf.. Ia sungguh sangat menyesal..

"Hun.....






TBC YAA BEP.

MAAP GAK JELAS.. GW JUGA LAGI GAK JELAS NIH..

MAAP JUGA YA BAHASANYA JADI BERAT AMA BAKU GINIH..

MAAP. YAAAAA OKE JANGAN LUPA KOMEN.. GAK KOMEN GW LEMPAR SEMPAK LEMBING.

SEKIAN DAN TQ.

SARANGHAE
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

DIJODOHIN ❌OSH❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang