KEIRORA ✨ 5

3.1K 224 8
                                    

Selamat membaca ~~

🔹🔹🔹

"Ra, kenapa lo nggak cerita ini dari dulu? Dan kenapa lo harus jauhin gue karena masalah itu? Gue masih belum ngerti, Ra. Bahkan saat kita masuk SMA, lo terang-terangan ngehindar dari gue. Kenapa, Ra?" Keiro masih belum mengerti.

Keira melepas pelukan Keiro. Lalu menghembuskan napas panjang sebelum akhirnya angkat bicara. "Gue sengaja jaga jarak sama lo setelah kejadian itu di SMP, karena kalau kita jauh otomatis hubungan gue sama Alfan, Dhino, Tristan, Farid dan cowok-cowok lain juga bakal jauh. Bukannya kedekatan gue sama mereka itu juga karena lo?

Lo yang selalu ajak mereka ke rumah, lo yang tiap main kesana-kemari sama mereka, mau nggak mau gue yang notabene saudara kembar lo, nggak bisa jauh dari mereka juga. Itu sebabnya gue jauhin lo, biar hubungan gue sama mereka bisa lebih renggang, dan nggak akan ada gosip tentang cewek murahan lagi di sekolah. Kalau di SMA, gue emang udah bener-bener ngehindarin lo, gue pikir lebih baik kita berlagak nggak saling kenal baik di rumah maupun di sekolah."

"Tapi kenapa, Ra?!" Keiro nampak kesal.

"Gue tahu lo bakal daftar OSIS di SMA, dan gue yakin lo ketrima secara pengalaman lo dalam berorganisasi udah nggak diragukan lagi. Entah kenapa gue berpikiran kalau lo jadi pengurus OSIS, lo bakal dikenal sama hampir seluruh warga sekolah. Bener kan?"

Keiro mengangguk-angguk setuju. Memang benar kenyataannya begitu.

"Kalau lo terkenal dan orang-orang tahu lo punya saudara kembar, otomatis gue bakalan ikut dikenal orang banyak. Apalagi kebanyakan temen lo pasti cowok, gue nggak mau dikenal banyak cowok, gue nggak mau temenan sama banyak cowok lagi, gue nggak mau, Ro. Gue nggak mau dicap cewek murahan lagi, gue nggak mau kejadian masa SMP saat itu terulang lagi.

Gue masih beruntung karena kejadian itu berlangsung ketika gue udah duduk di kelas 9, yang artinya sebentar lagi gue bakal lulus dan lepas dari gosip aneh dari anak-anak SMP Scorpion. Dan gue juga ngerasa sangat beruntung karena masuk ke SMA Titania yang termasuk sekolah favorit tapi nggak terlalu banyak peminatnya karena ini sekolah swasta. Itu artinya, nggak banyak temen-temen SMP yang satu sekolah dengan gue, sehingga nggak ada lagi orang yang bakal gosipin aneh tentang gue."

Keiro mengangguk mengerti. Dia paham perasaan Keira, Keira pasti sangat sakit hati ketika mendengar makian dari Cindy yang bahkan sampai membawa-bawa kedua orang tuanya. Keira bahkan masih trauma dengan kejadian itu. Entah kenapa, dada Keiro terasa sangat sesak mendengar tuturan Keira.

"Tapi kenapa harus di rumah juga, Ra? Apa nggak cukup di sekolah lo nyiksa gue?" Keiro menatap perempuan di depannya dengan memelas.

"Nyiksa?" ulang Keira tak yakin.

"Lo pikir gue seneng ketika lo ngheindarin gue akhir-akhir ini? Lo pikir gue nggak kangen omelan-omelan yang biasa lo lontarkan ke gue? Lo pikir gue nggak pengen lagi bisa deket sama lo?"

Keira terbelalak. Tak menyangka Keiro sefrontal itu mengatakan perasaannya.

Keira tersenyum kecil. "Miss me, huh?"

"I miss you so fucking damn much," balas Keiro sembari mendekat ke arah Keira.

Lalu keduanya berpelukan. Erat. Sama-sama tak ingin melepaskan.

"Janji sama gue kalau lo nggak ngehindarin gue lagi di rumah," titah Keiro tegas masih dalam posisi mendekap saudari kembarnya.

Keira mengangguk. "Janji sama gue kalau lo harus pura-pura nggak kenal gue di sekolah."

"Kalau ini buat kebaikan kita semua, gue janji," cetus Keiro.

"Beruntung wajah kita nggak sama, ya," tukas Keira yang membuat Keiro terkekeh dan mengusap kepala Keira dengan gemas.

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang