KEIRORA ✨ 32

1.7K 136 3
                                    

Puas berfoto bersama Vivian dan Tias, Keira dan kedua temannya segera menuju ke dekat panggung. Acara hampir dimulai, Keiro selaku pembawa acara sudah berdiri dengan gagahnya di atas panggung ditemani oleh rekan organisasinya, Laila. Keduanya sudah memegang microphone untuk menyapa seluruh warga sekolah sebelum membacakan susunan acara.

Hampir seluruh warga sekolah sudah berkumpul di sekitaran panggung untuk menyaksikan hiburan-hiburan yang akan dibawakan oleh siswa-siswi yang sudah mendaftarkan diri sejak jauh-jauh hari untuk mengisi acara. Tak hanya itu, mereka juga menantikan bintang tamu yang akan tampil di penghujung acara untuk turut meramaikan acara pentas seni.

Keira duduk di tengah-tengah antara Vivian dan Tias. Kedua pandangan temannya sudah fokus mengarah ke panggung, memperhatikan Keiro dan Laila yang mengoceh panjang lebar untuk memulai acara. Sementara Keira masih mengarahkan pandangan kesana kemari dengan gelisah. Di tengah-tengah keramaian ini, Keira merasa masih ada yang kurang lengkap. Hatinya masih merasa ganjil. Keira mendesah kecewa. Matanya tak juga menangkap sosok yang ia cari.

"Ra, lo nyariin siapa? Allen ya?" terka Vivian yang kini memperhatikan Keira yang nampak gelisah.

Keira terhenyak. Bingung hendak menjawab apa. Teman-temannya selain Belda dan Aaron belum ada yang tahu kalau dirinya dan Allen sedang dilanda masalah. Tak ingin ditanya lebih jauh, Keira menganggukkan kepala ragu. Padahal sejujurnya, sosok yang ia cari bukanlah Allen, melainkan Aaron.

"Eh, yang jadi pembawa acara siapa sih? Ganteng amat, kayak artis mukanya!" celetuk Tias asal.

Keira menyerngit begitu mendengar ucapan Tias. Fokusnya langsung terarah ke panggung. Hanya ada dua pembawa acara di sana. Keiro dan Laila. Jadi, sudah pasti yang dimaksud Tias adalah Keiro.

Itu abang gue woy! Batin Keira menjerit.

"Gue tahu!" pekik Vivian menanggapi ucapan Tias.

Tahu? Tahu apa? Jangan sampai Vivian tahu nama Keiro! Kalau dia tahu, bisa-bisa dia curiga kenapa nama gue bisa hampir sama dengan nama Keiro.

"Gue sering lihat dia aktif di kegiatan OSIS. Cuman gue kurang tahu namanya siapa," lanjut Vivian yang langsung membuat Keira menghembuskan napas lega.

"Ganteng banget gila!" cetus Tias lagi.

Vivian mengangguk setuju. "Gebet aja langsung!"

Keira mendesah pelan. Pantes aja lo populer, Bang. Fans lo bertebaran dimana-mana!

Acara pentas seni dibuka dengan sambutan dari kepala sekolah, dilanjut dengan sambutan ketua OSIS, lalu sambutan dari ketua panitia. Sambutan dari ketua panitia selesai, dilanjut dengan pertunjukan drama dari kelas XI MIPA 6. Drama disajikan menarik dengan selingan humor di setiap adegannya yang sukses mengundang gelak tawa dari seluruh warga sekolah. Keira sendiri cukup terhibur dengan pertunjukan tersebut.

Acara hiburan terus berlanjut. Setelah drama, kini panggung pentas seni sudah diisi dengan anak-anak dari klub paduan suara yang berhasil membawakan dua buah lagu dengan apiknya. Tepuk tangan terdengar sangat meriah begitu klub paduan suara selesai membawakan lagu.

"Keren banget ya!" puji Tias sembari menepukkan tangannya.

Vivian mengangguk setuju. "Nggak heran kalau klub paduan suara kita sering bawa pulang tiap ada perlombaan."

"Oh iya, nanti Belda tampil juga kan?" tanya Tias.

Keira mengangguk menanggapi pertanyaan Tias. "Iya. Dia tampil urutan ke enam."

Acara hiburan terus berlanjut. Agar para penonton tak bosan, sesekali pembawa acara memberikan pertanyaan-pertanyaan sembari membagikan hadiah. Hal yang ditanyakan juga cukup mudah. Mulai dari nama kepala sekolah, nama ketua OSIS, hari ulang tahun sekolah, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan SMA Titania.

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang