KEIRORA ✨ 19

1.9K 131 3
                                    

Keira kini asik menikmati hidangan yang telah tersaji bersama Allen di depannya. Di sisi lain, Belda yang juga sedang melakukan hal yang sama bersama Keiro sesekali terlibat candaan ringan, terbukti dengan tawa yang menguar baik dari Belda maupun Keiro. Sementara itu, Allen sejak tadi malah nampak canggung dengan Keira. Ia merasa bingung harus bagaimana karena kini statusnya dengan Keira telah berubah. Yang semula hanya 'teman' kini menjadi 'pacar'.

"Kok nggak dimakan, Len? Nggak suka ya sama makanannya?" tanya Keira memecah keheningan diantara keduanya.

Allen tergeragap. "Ah enggak. Ini aku lagi mau makan."

"Aku?" beo Keira. Lalu sedetik kemudian cewek itu terkekeh. "kok jadi 'aku-kamu' sih?"

"Engg... Maksud gue, engg nggak gitu kok, Ra."

Keira lagi-lagi tertawa. "Santai aja kali, Len. Nggak usah canggung."

Allen menghirup napas panjang-panjang. Berusaha menenangkan dirinya agar tak terlihat memalukan di depan sang pacar.

"Makan yang banyak ya, Ra. Biar gendutan," ucap Allen setelah dirinya tak lagi gugup.

Keira dengan polosnya mengangguk. "Iya, Allen."

"Ra..."

"Len..."

Keduanya secara tidak sadar saling memanggil secara bersamaan.

"Lo duluan aja, Len," tambah Keira cepat-cepat.

"Engg.. Anu..."

"Apaan sih, Len?" bingung Keira.

Allen menggaruk tengkuknya pelan. "Itu soal enggg..."

Keira terkekeh. "Len, lo santai aja ngomongnya. Nggak usah grogi gitu, biasanya juga lo nggak kayak gini kan," celetuk Keira.

Allen menundukkan kepalanya. Rasanya malu sekali mendengar kalimat tersebut dari Keira. Keira memang mengucapkan itu dengan santai tanpa beban, tapi tetap saja Allen merasa kalau dirinya menjadi terlihat 'aneh' di depan Keira.

"Nanti malem chat gue," tukas Allen cepat.

Keira menyerngit. Sedetik kemudian cewek itu tertawa ringan. "Allen-Allen, cuma mau ngomong kayak gitu sampai grogi setengah mati, lo kenapa sih, Len?"

"Nanti malem chat gue," ulang Allen dengan suara lebih tenang.

Keira menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Nah gitu donk, santai aja. Kalau lo canggung kayak tadi gue malah ngerasa nggak nyaman, Len."

"S-Sorry," cicit Allen

Keira lagi-lagi mengangguk. "Meskipun status kita sekarang udah berubah, tapi gue harap perlakuan dan sifat lo ke gue tetep sama kayak dulu ya, Len," tutur Keira yang lebih seperti memohon.

"Iya, sayang."

Dan Keira sukses tersedak mendengar apa yang baru saja Allen ucapkan untuknya.

Cukup lama keempat orang itu larut dalam kesenangannya malam ini. Sampai akhirnya jam telah menujukkan pukul 20.25. Keempatnya bergegas pulang, sementara beberapa orang berpakaian hitam-putih yang Keira yakin itu pegawai suruhan Allen dkk, sibuk membersihkan sisa-sisa makanan mereka.

"Ro, kita pergi gitu aja tanpa beresin itu semua?" tanya Keira pada saudara kembarnya.

Yang ditanya mengangguk. "Iya, nggakpapa kok. Lagian mereka udah gue bayar," jawab Keiro.

Sampai di parkiran, Keira masih membuntuti langkah Keiro, membuat Keiro bingung dan heran.

"Kok lo ikutin gue sih?" tanya Keiro.

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang