KEIRORA ✨18

2K 150 4
                                    

Keira memasuki rumahnya diikuti oleh Allen di belakang. Pada akhirnya, Keira menerima ajakan Allen meski sebenarnya separuh hatinya masih merasa takut jika tiba-tiba Keiro marah karena perbuatannya yang membatalkan janji secara sepihak. Akan tetapi, sejak tadi Allen juga sudah menenangkan Keira kalau ia bisa menangani Keiro dalam hal ini. Mau tak mau, Keira menurut.

"Ra, dandan yang cantik ya!" pesan Allen dengan volume pelan.

Keira menyerngitkan dahi, lalu tersenyum kecil. "Iya, Len."

Selesai menjawab, Keira langsung bergegas menuju kamar. Di tengah jalan, ia bertemu dengan mama dan refleks Keira menyalami tangan mama. Tidak mengucapkan apa-apa, Keira langsung melanjutkan langkahnya. Sampai di kamar, dengan gerakan yang sigap, Keira mengubrak-abrik lemari pakaiannya untuk mendapatkan baju terbaik yang ia punya.

Berkali-kali ia mendesah kecewa karena ia tak kunjung mendapatkan baju yang cocok. Keira semakin dibuat panik ketika ia melongok ke arah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 15.25, itu artinya dia sudah menghabiskan waktu 20 menit lebih hanya untuk mencari pakaian yang tepat. Mendengus pelan, Keira asal saja menarik baju di tumpukan pakaiannya. Sementara Keira sibuk berdandan, di luar sana mama asik berbincang-bincang dengan Allen perihal ini itu.

Cukup lama Keira berkutat dengan baju-bajunya sampai akhirnya kini dia sudah selesai. Keira mematutkan diri di depan kaca. Dahinya mengerut ketika ia menyadari sesuatu yang ia pakai. Kaus putih polos yang dipadukan dengan rok abu-abu dan sepatu yang senada dengan bajunya.

Wait, wait?! Kok gue jadi girly gini sih? Setan darimana yang mendorong gue untuk pakai rok ini? Duh, pasti gue keliatan aneh banget! Mana roknya udah pendek lagi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wait, wait?! Kok gue jadi girly gini sih? Setan darimana yang mendorong gue untuk pakai rok ini? Duh, pasti gue keliatan aneh banget! Mana roknya udah pendek lagi!

Keira terus saja berbicara pada dirinya sendiri sampai dia mendengar suara Allen memanggilnya.

"Astaga! Allen pasti udah nunggu gue lama banget!" Seakan tersadar dari pikirannya, Keira segera berlari keluar kamar dan menemui Allen di ruang tamu yang sejak tadi duduk manis sembari bercakap-capak dengan mama sambil menunggu Keira berganti baju.

Hanya saja, kini Allen sudah duduk sendiri karena mama Keira memang sudah berpamitan akan pergi. Tak lupa, Allen juga meminta izin kepada mama Keira jika akan mengajak Keira pergi ke suatu tempat.

"Duh, maaf, Len. Gue lama banget ya gantinya?! Habisnya gue bingung mau pakai baju yang mana. Aduh, pasti lo risih ya ngeliat gue pakai baju kayak gini?" Keira bertanya sembari terus membenarkan posisi roknya yang memang sudah cukup kecil.

"Len, kok diem aja sih, gue aneh banget ya?" Keira mengalihkan pandangan dari pakaiannya menuju ke lawan bicaranya.

Siapa sangka saat itu Allen sedang menatap Keira lekat-lekat. Matanya berbinar seakan sedang mengagumi sosok di depannya. Bibirnya tersenyum kecil, menandakan bahwa dia sedang senang. Entah senang karena apa.

"L-Len..." gugup Keira.

"Lo cantik banget, Ra."

Keira melebarkan matanya. Pipinya memerah bersamaan dengan getaran di hatinya yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Tidak bisa menjawab, Keira hanya menampakkan senyumannya untuk merespon perkataan Allen.

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang